lanjutan
“ Semua bisa kuatasi..ya..senyum ini..wajah ini..biar pun di dalam tak serupa..aku akan berusaha..agar keberadaanku ini nyata..”
Langit subuh menjelang terbitnya sang surya terlihat indah..biru indigo yang sedih karena berpisah dengan sang malam..tapi seolah tersenyum lembut menyapa surya dengan kehangatannya menyinari dunia..begitu pun seharusnya perasaanku pagi ini..malam kemarin aku tak dapat tidur,menyiapkan seluruh perlengkapanku ..untuk pergi jauh-jauh dari kehangatan palsu berkedok rumah ini..
“Mama!baunya harum nih!mama masak shoufle kentang lagi ya..mmm,pasti enak!”
“Aduh Dina..kamu itu..kalo makanan aja…iya,cepet makan ya..tar telat masuk..
“ma..papa mana?”
“Oh..mungkin lagi olahraga pagi?udah..pokoknya anak mama makan dulu..nanti laper disana..”
“Iya ma..”
Aku berusaha mengunyah dan menelan makanan itu setengah mati.tapi aku selalu menunjukkan senyumanku pada mama,agar dia tak merasa ada yang aneh denganku.selama
“Din..kamu bener bener mau masuk sma itu?”
“Iya ma..sma itu bagus ma..lagian juga,Dina juga bisa belajar mandiri disana..tapi,Dina janji dina bakal mengunjungi mama setiap minggunya..”
“tapi din..”
“Ma..Dina dari dulu
“Iya deh..untuk kamu,mama pasti seneng..”aku tak kuat lagi..kakiku lemas dan bergetar..’mama seneng jika kamu seneng’..kata itu hanya untuk Dina..kasih sayang itu memang untuk Dina..bukan untukku..
“Oh ya..Dina berangkat ya ma..dah mama”aku mencium tangan mamaku yang lembut dan wangi vanilla yang tercium darinya.
“hati-hati ya Din..”
“iya ma..”aku menarik barang bawaanku dan secepatnya pergi.di pintu luar ternyata ayah sudah menungguku.
“Loh,pa..kata mama tadi papa lagi olahraga..”
“Papa mau mengantarmu ke sekolah..”
Tanpa banyak bicara aku menaiki mobil, dan pergi..sepanjang perjalanan,seperti biasa keheningan menjalar..aku sibuk memperhatikan jalan yang macet di kala pagi,polusi dari bus
“Dina..”
“ya pa?”ayahku hanya terdiam.aku merasa bahwa hari ini,dia cukup tengang,entah apa alasannya.tapi setidaknya,aku begitu menghormati ayahku.sosok seorang pengacara tegas dan tegas,tak banyak bicara,tapi bisa dimengerti orang..ayah juga,satu-satunya orang yang tak pernah membagi kasih sayang dengan tak adil pada kami berdua..
“tak terasa sudah
“Pa..sekolah Dina udah deket..”
“Sampai kapan kamu akan terus hidup sebagai Dina ?”
“Pa..udah sampai..”
“Kina!”
“Ayah..jika ayah Tanya sampai kapan, Kina pikir ayah sudah tahu persis apa jawabannya,bukan?”
“Kina..ayah mengerti..kamu melakukan semua ini demi kami semua..tapi..”
“Ayah..Kina akan melakukan apa yang menjadi keputusan Kina..ayah tak perlu khawatir,karena Kina sudah terbiasa.”
“Lakukanlah Kina..jika itu benar-benar yang ingin kamu lakukan..tapi,asal Kina tahu..ayah selalu ada saat Kina membutuhkan.”
aku tersenyum sambil memeluk erat ayahku.walau haru, tapi air mataku sudah tak dapat keluar lagi,bersama umpatan dalam hati, andai saja,kata-kata ini terucap
aku membuka pintu mobil setelah mencium tangan ayahku.mengambil barang-barang,lalu berjalan menapaki gerbang besar SMU 1412,smu swasta terbesar sekaligus terpandang,yang tak perduli dengan status para muridnya,melainkan mementingkan kemampuan khusus yang mereka punya.umntung saja,aku memiliki bakat Dina setelah berusaha keras menirunya,bermain biola,manyanyi,berakting,selain kemampuan akademisnya.aku tersenyum setelah melewati gerbang ini,lega…kepalsuan diriku berakhir disini..aku ingin menjalani kehidupan sma ini..sebagai Kina, walau orang akan memanggilku dengan nama saudara kembarku,tapi aku akan berusaha..agar aku bisa mencari siapa aku..diri yang sudah ku buang jauh-jauh selama
aku memang sesosok yang naïf,aku yakin apa yang aku lakukan akan membuat mereka bahgia..meski diri ini tersiksa sekalipun..menyedihkan memang..tapi,kini aku akan mengejar..diriku yang sudah kubuang sekian lamanya….akankah aku bisa ?atau selamnya,memang ku di takdirkan menjadi sosok saudara kembarku..??
bersambung
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda