Pursuing my true self
Beginning
Telingaku masih berfungsi baik..decak suara menyesakkan dada kian terdengar..mewarnai hari
kepergian saudara kembrku itu..beribu tanda tanya tak mendapat jawaban..membuat ribuan mata
seolah tanpa dosa seolah menelanjangi keberadaanku..seolah ingin membuat aku mengakui sebuah
perbuatan yang ak pernah terlintas sekalipun di benak ini...menyebalkan tapi, bagaimana pikiran busuk itu tak muncul ketika di saat terakhit saudaraku menhirup udara dunia, dia tengah bermain bersamaku..ini menyedihka..aku mengerti kaberadaanku itu seperti terlihat tapi tak terlihat...
Dina, saudara kembarku itu selalu mendapat lebih..kasih sayang,teman-teman yang baik, kepintaran,lalu curahan lebih dari orang tuaku..sementara aku, tak lain menjadi bahan gunjingan dan harus membuat orang tuaku malu akan keberadaanku yang sangat bertolak belakang dibanding Dina..jika dia adalah bulan,maka aku itu pungguknya..begitulah inti dari pembicaran setiap orang yang lama-lama membuatku muak dan bosn karenanya..menyebalkan..tapi,tak terbersit sedikitpun keinginanku untuk membunuhnya!! Mana mungkin aku tega membunuh satu-satunya orang yang sayang kepadaku?melukainya saja tak terpikir dalam batin ini..menyebalkan memng..sejak kecil, aku tak pernah di beri apapun..karena semua milik Dina..tapi,diam-diam Dina memberikan mainannya padaku..lalu kami tertawa bersama..disaat ranting menyentuh kaca kuatnya,getar petir yang membuat jantungku ingin melompat..yang kurasa pedih..karena aku sendirian..tapi Dina selalu diam-diam pergi ke kamar untuk menemaniku yang hampir menangis karena tak ada siapapun yang prduli..sudahlah..jika satu per satu kuceritkan..yang ad malah semakin membuatku menangs..aku bergantian menatap ayah dan ibu yang begtu sedih..tak rela melihat anak kesayangan mereka terbaring tak bernyawa di tempat peristirahatan terakhir..seuntai kata terpintas di benakku..walau mereka tak pernah menganggapku.aku ingin mereka melihat keberadaanku..aku harus membuat mereka meyayangiku..dan menganggap aku ini ada..tak peduli bagaiman pun cra yag hrus ku tempuh..walau aku harus jadi pengganti Dina di mata mereka..jika itu satu-satunya cara..maka itulah yag akan ku lkukan..Dina..aku bersumpah di depan makammu..bahwa aku..akan menjadi penggantimu..aku akan berusaha menjadi sosok mu yang elalu membuat mereka bahagia din..kumohon izinkan aku..Dina.
Telingaku masih berfungsi baik..decak suara menyesakkan dada kian terdengar..mewarnai hari
kepergian saudara kembrku itu..beribu tanda tanya tak mendapat jawaban..membuat ribuan mata
seolah tanpa dosa seolah menelanjangi keberadaanku..seolah ingin membuat aku mengakui sebuah
perbuatan yang ak pernah terlintas sekalipun di benak ini...menyebalkan tapi, bagaimana pikiran busuk itu tak muncul ketika di saat terakhit saudaraku menhirup udara dunia, dia tengah bermain bersamaku..ini menyedihka..aku mengerti kaberadaanku itu seperti terlihat tapi tak terlihat...
Dina, saudara kembarku itu selalu mendapat lebih..kasih sayang,teman-teman yang baik, kepintaran,lalu curahan lebih dari orang tuaku..sementara aku, tak lain menjadi bahan gunjingan dan harus membuat orang tuaku malu akan keberadaanku yang sangat bertolak belakang dibanding Dina..jika dia adalah bulan,maka aku itu pungguknya..begitulah inti dari pembicaran setiap orang yang lama-lama membuatku muak dan bosn karenanya..menyebalkan..tapi,tak terbersit sedikitpun keinginanku untuk membunuhnya!! Mana mungkin aku tega membunuh satu-satunya orang yang sayang kepadaku?melukainya saja tak terpikir dalam batin ini..menyebalkan memng..sejak kecil, aku tak pernah di beri apapun..karena semua milik Dina..tapi,diam-diam Dina memberikan mainannya padaku..lalu kami tertawa bersama..disaat ranting menyentuh kaca kuatnya,getar petir yang membuat jantungku ingin melompat..yang kurasa pedih..karena aku sendirian..tapi Dina selalu diam-diam pergi ke kamar untuk menemaniku yang hampir menangis karena tak ada siapapun yang prduli..sudahlah..jika satu per satu kuceritkan..yang ad malah semakin membuatku menangs..aku bergantian menatap ayah dan ibu yang begtu sedih..tak rela melihat anak kesayangan mereka terbaring tak bernyawa di tempat peristirahatan terakhir..seuntai kata terpintas di benakku..walau mereka tak pernah menganggapku.aku ingin mereka melihat keberadaanku..aku harus membuat mereka meyayangiku..dan menganggap aku ini ada..tak peduli bagaiman pun cra yag hrus ku tempuh..walau aku harus jadi pengganti Dina di mata mereka..jika itu satu-satunya cara..maka itulah yag akan ku lkukan..Dina..aku bersumpah di depan makammu..bahwa aku..akan menjadi penggantimu..aku akan berusaha menjadi sosok mu yang elalu membuat mereka bahagia din..kumohon izinkan aku..Dina.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda