atashi wa kokosei tantei desu!!

Senin, 12 Januari 2009

novel quw

AT The BegInNinG

Ribuan irama kaki makin mendekat.tangga lapuk sunyi pengunjung itu kini penuh sesak dan berisik ulah Segerombol polisi tergesa-gesa berlari menaiki tangga menuju ke atap,mengejar sesosok putih yang hilang bagai penyihir.

“Cepat!!semuanya!jangan biarkan dia lari lagi malam ini!!” teriak seorang polisi berbadan kekar dan tampak sangat gusar meneriaki para polisi lain yang terus berusaha menaikkan kecepatan langkah kaki mereka demi meraih pintu atap museum Cathera yang tak pernah dibuka sebelumnya.mereka membuka pintu itu paksa. Gagang pintu atap yang mengkarat ditelan usia membuat mereka semakin kewalahan. Pintu itu akhirnya terbuka. Mata mereka segera awas,memburu ke segala arah, mencari penyebab mereka berolahraga malam ini. Di sudut gedung itu,tersembunyi dari terangnya bulan purnama , tengah asyik menatapi para polisi bodoh yang tak pernah menangkapnya.

“Kapten!dia tak ada dimana-mana!”teriak salah satu polisi pada inspektur Lender, semakin garang dengan perawakan kumis besar kebanggaan sherrif dunia barat itu.hanya saja dia bukan orang texas.

“Cari dia!dia pasti masih berada disini!”suara galak sang inspektur membahana terbawa angin ke seluruh penjuru atap itu.membuat sesuatu itu bergerak.seolah mengerti,seketika cahaya rembulan menyinari keberadaannya.sosok itu terlihat.seorang perempuan berambut panjang bergelombang diikat pita besar berwarna senada dengan matanya,hijau gelap tak berekspresi.gaun pendek berwarna putih beserta syal hijau besar menutupi leher dan membalut tangannya yang tengah memegang suatu bola berkilau karena terkena cahaya bulan.

“Seperti tertera pada peringatanku , aku datang berlimpah cahaya mengambil hati ‘Diana’.. ”suara indah nan menantang keluar dari mulutnya.kata-kata sombong ciri khas seorang pencuri berkelas semakin membuat inspektur naik pitam.semerta-merta,dia menodongkan pistol ke arah perempuan itu.

“Hoo,beginikah sikap polisi sekarang?dengan mudahnya menodongkan pistol pada orang yang tak bersenjata?”senyum menawan penuh tantangan keluar dari wajahnya.

“TANGKAP DIA!!” satu komando cepat berintonasi penuh amarah,seluruh polisi yang sempat terpana melihat kecantikan pencuri itu bergegas mengepungnya dari berbagai sudut.suara berat pantopel sang inspektur berirama menerobos kerumunan polisi,berharap kali ini dia benar-benar tertangkap.lagi dan lagi , dia harus menelan kekalahan untuk sekian kalinya.pencuri itu lenyap,sedangkan yang dikepung oleh para polisi itu hanyalah sepucuk kertas ditancapkan oleh tangkai besi berhias daun semanggi berhelai empat diujung tangkainya bertuliskan,

” AKU AMBIL LUNAR’S HEART.THE GREEN EYE”.

Inspektur itu kemudian meremas kertas itu kuat-kuat dan melemparkannya ke lantai sebagai bentuk kekesalan atas kegagalannya berturut-turut itu.

“SIAL!!!”umpat inspektur diantara para polisi berwajah lelah karena terkuras tenaganya saat menaiki tangga yang tingginya gak pernah kompromi dengan stamina mereka.sebagian dari mereka terheran-heran akan cara sang pencuri yang bisa melarikan diri dari atap gedung berlantai lima puluh ini.tiba-tiba terdengar bunyi telepon berdering dari saku sang inspektur.sambil menahan amarah,dia mengangkat telepon itu.

Terdengar suara berat nan berwibawa dari telepon genggam sang inspektur.sementara,inspektur itu hanya terdiam mendengarkan atasannya itu dan berakhir menelan ludah.

“Jadi begitu,pak.baik,besok anak buah saya akan menjemputnya”percakapan kemudian berakhir sampai disitu.inspektur itu menutup telepon genggamnya dan memanggil seorang diantara kumpulan anak buahnya yang berwajah paling muda dan paling lelah.

“Yagi,besok kamu pergi ke bandara dan jemput orang itu.”

“Ma,maksud inspektur..ja,jadi,berita itu benar inspektur?”tatap Yagi penuh keingintahuan pada atasan yang sangat dihormatinya itu.

“Ya.perwakilan mereka akan datang membantu kita.sial!kebijakan macam apa itu!membiarkan orang luar membantu masalah yang seharusnya bisa kita kerjakan sendiri!Ahem!pokoknya,besok kau antar dia!”ujar inspektur sambil berdehem agar tidak kehilangan wibawa di depan anak buahnya.

“Siap Pak!!”

“Nah,semuanya!kita kembali ke markas!menunggu berita selanjutnya!”ucap inspektur dengan kepala dingin,berusaha menekan amarah yang lama kelamaan akan menggerogoti jantungnya yang semakin melemah di usia senjanya kini.

“SIAP PAK!!” mereka berjalan keluar dari gedung itu dengan perasaan hampa.empat tahun sudah pengejaran mereka terhadap pencuri yang menyebut namanya The Green Eye,tapi tak satupun dari mereka berhasil menangkapnya.menggagalkan pencuriannya saja,mereka tak pernah bisa.terkenal pula ditelinga mereka julukan ‘penyihir’ bagi pencuri itu karena keahlian melarikan diri sang pencuri yang sangat mustahil dan tak terfikir walau hanya selintas pun di pikiran mereka.

sementara itu,pada waktu yang sama,di belahan dunia lain,hiruk-pikuk kota metropolitan berjulukan kota tak pernah tidur pemilik patung the goddess of liberty sebagai simbolnya,di sebuah kantor besar berlambangkan burung garuda dan bintang,di salah satu ruangannya yang besar itu terlihat dua orang sedang berbicara.

The Headquarters in southeast asia have sent us a quest for helping their country from that famous thief over the world. Because of that , we sent you as our representative there to help their case. Beside, that si your home country , I believe you will be easily in having contact with them . please do as your usual and makes us proud , understand ?! ”

Yes,Sir!”seorang pria berkacamata berwajah dingin menghormat layaknya tentara pada pria paruh baya berkebangsaan Amerika yang merupakan atasannya.

Your departure has been scheduled.then prepare yourself .”anak berkacamata itu menunduk dan keluar dari ruangan itu.ditangannya sudah terdapat setumpuk file yang enggan dia buka.

“The Green Eye..menarik juga..”ujarnya sambil keluar dari kantor kepolisian federal kebanggaan amerika itu,FBI.dia menggenggam kalung yang ia kenakan sambil tersenyum.

‘akhirnya aku pulang..Rena..’ujarnya sambil menaiki sebuah mobil Ferrari hitam terparkir di halaman gedung bercat putih itu.kemudian dia keluar dari gedung itu,dan kembali ke apartemennya, bersiap-siap berangkat dan menyelesaikan tugasnya.



BAB !

Pain , FakE,and FaiTh

Langit malam terlihat indah walau tak bertabur bintang.sinar bulan purnama begitu terang,tapi menyiratkan kesepian bagi yang menatapnya.tak jauh dari langit terlihat sosok putih berterbangan bagai layangan raksasa.sang pencuri itu menggunakan lembutnya hembusan angin sang malam untuk menikmati malam dari angkasa.hang glider modifikasi berbentuk sayap kelelawar besar berwarna putih selalu menolongnya saat ia melakukan aksinya.rambutnya dimainkan oleh angin sehingga meliuk-liuk bagai nyala api lilin yang hampir kehilangan cahayanya.dia menukik tajam bagai sang elang mengincar mangsanya di atas tanah,dan menurunkan kecepatannya di atas sebuah rumah besar bergaya barat berlokasi jauh dari keramaian kota.dia akhirnya mendarat di dalam taman seluas hutan kecil dipenuhi aneka ragam bunga berwarna putih.sepatu pantopel putih itu menatap tanah.suara khasnya saat menapak membuat pintu rumah itu terbuka .

“Selamat datang nona.”ujar seorang wanita paruh baya berbaju maid itu sambil membungkuk hormat pada majikannya itu.

“Terimakasih,Emma.sebaiknya kau beristirahat.”wanita itu membungkuk sambil tersenyum pada pencuri itu.dia melepas syal besar hijaunya dan masuk ke dalam rumah sebestar kastil tua jaman inggris itu .dia meneruskan langkahnya menuju ke kamarnya yang berada di sebelah kiri atas tangga di sebelah perapian besar tempat memajang foto mendiang ibunya ,wanita berparas cantik berambut panjang bergelombang seperti dirinya,dengan sorot indah terpancar dari mata hitam kecoklatannya , yang meninggal dalam kecelakaan saat dia berumur empat tahun.saat dia akan menaiki tangga,seseorang di kursi merah besar berhadapan perapian itu menyapanya.

“Rena..”diterangi oleh cahaya remang-remang perapian,berdiri tegap seorang pria paruh baya bermata sama seperti sang pencuri itu. wajah tampan tertutup oleh ekspresi kaku dan dingin,memanggil nama pencuri itu dengan suara lembut namun terkesan dingin dan kaku.

“ini Lunar’s heart yang ayah minta.”ujar Rena sambil melemparkan Luna’s heart,permata berukuran bola tennis artemyst,batu berkilau berwarna ungu-violet.

Perfect as always.selamat malam.”

Tanpa menghiraukan perkataan ayahnya ,Rena menaiki tangga dan memasuki kamarnya.sebuah kamar luas diterangi cahaya bulan sedikit menghibur dirinya yang harus terjebak dalam nasib aneh turun-temurun dalam keluarganya.Rena menenggelamkan badannya dalam empuknya kasur sementara matanya menerawang pada langit-langit kamarnya.Rena sudah lelah,benar-benar Lelah meratapi semua hal dalam hidupnya.yang bisa ia lakukan hanyalah menuruti segala keinginan ayah,kakek,dan neneknya yang tak pernah mengakuinya sebagai seorang cucu.Rena bahkan hampir berhenti berharap dengan kehidupannya yang tak pernah diisi dengan hal-hal indah yang patut didapatkan gadis seusianya.semua tentang dia hanyalah palsu.

‘semua gara-gara mata ini’ujarnya sambil memegangi mata hijau uniknya itu.entah sudah berapa kali Rena selalu berkata hal yang sama.mata yang dimilikinya adalah awal dari segalanya.kakeknya selalu bercerita,bahwa keluarga ini adalah keturunan dari seorang pencuri terkenal abad 19 yang mati secara misterius.demi mengungkapkan kebenaran,seluruh keturunan bermata sama dengan sang pencuri akan mengemban tugas untuk mencuri barang yang pernah dicuri oleh pencuri itu karena dalam wasiat peniggalan sang pencuri sebelum menemui ajalnya,bahwa semua jawaban dia tinggalkan pada barang-barang yang pernah dicurinya itu.sejenak Rena pernah berpikir sebelum menerima tugasnya,kenapa dia harus dilahirkan dengan mata itu,mata yang seharusnya dimiliki oleh anak laki-laki yang lahir dari keluarganya.tapi,Rena benar-benar diluar dugaan mereka.walau Rena seorang perempuan,dia sudah memperlihatkan tanda sebagai seorang penerus , bahkan sebelum matanya ‘bangkit’. karena itulah,keluarganya terpaksa menurunkan tugas itu kepadanya.tapi neneknya tak pernah setuju.karenanya , beliau membenci Rena setengah mati .

Lunar’s heart..minggu lalu,aku diminta mencuri lukisan corner of betrayal..lalu,bulan sebelumnya,kakek memintaku mencuri permata The cage of Glass..apa semua itu berkaitan dengan wasiat tersembunyi kakek buyutku ? barang-barang itu berbeda satu sama lain..hanya saja semua memiliki arti...Lunar’s Heart menyiratkan malam ini..sinar bulan purnama tanpa beriring teman setianya sang bintang..bulan yang kesepian..menanti sesuatu yang dapat menemani dirinya..crossroad of betrayal..persimpangan antara penghianatan dan cinta..tapi,dua hal itu pembawa kesengsaraan..sebuah rantai tak terlihat pembelenggu hati di dalam kecemburuan,berujung dendam tak berkesudahan..sementara The cage of glass..kurungan transparan yang tak disadari manusia , terlena..perlahan terperosok dan tak bisa keluar darinya..pembuatnya menyegel keinginan terbesarnya dalam masterpiecenya itu..jika dihubungkan,barang-barang itu memiliki kesamaan.kesedihan karena ditinggal pergi..berujung pada keraguan hati,sehingga terpaksa menyegel kemauan terbesarnya dalam penjara tak terlihat di hati.apa kakek buyutku itu mencintai seseorang yang tak seharusnya dia cintai?apa orang yang dicintainya itu menghianatinya?lalu,apa semua itu ada hubungannya dengan boneka itu..lalu,wasiat dari sang pencuri?ah,semuanya membingungkan..benar-benar labirin kata sang pencuri..mungkin sampai kapanpun kabut misteri akan terus menyelimuti kebenaran..ah..menyesal pun percuma..memikirkan semuanya tak ada guna..aku juga..bukanlah penyihir sejati..aku tak bisa memutar waktu..aku juga memiliki batas kemampuan..’setelah perdebatan panjang dalam dirinya sendiri,akhirnya Rena memutuskan untuk memejamkan kedua matanya karena terlalu lelah memikirkan takdir yang memilihnya tanpa diminta..sesuatu yang sudah merebut kebahagiaannya dan justru semakin menyiksa saat matanya terbuka..



Apartemen luas berlantai dua puluh,terkesan dingin walau memiliki pemandangan indah saat membuka berandanya.patung liberty seolah ditaburi oleh permata pantulan cahaya malam kota New York.anak berkacamata itu memasukkan bajunya ke dalam koper besar hitam.ada tugas yang mengharuskan dia untuk kembali ke tanah air setelah sekian tahun lamanya tak pernah menginjak.setelah selesai,dia membuka setumpuk file kasus yang harus dia tangani di tempat kelahirannya itu.data mengenai pencuri internasional yang tak dapat diterka tempat tinggal,jenis kelamin,ataupun jati dirinya.

Dia membaca data itu sekilas , setelah itu ditinggalkannya file itu dan memilih untuk merebahkan diri di atas sofa putih seempuk marshmallow ukuran besar.

‘Data ini lebih buruk dari sampah sekalipun.benar-benar tak berguna.’gerutunya dalam hati sambil melirik setumpuk kertas hvs putih beserta foto-foto permata curian sang pencuri itu.

“Hm..satu keanehan..pencuri itu muncul setiap empat tahun setelah dirinya dikatakan menghilang tanpa jejak.menghilang ditelan bumi tapi muncul di belahan dunia lain.setelah pencuri pertama menghilang dari Inggris,seluruh permata curiannya dikembalikan secara paket pada Scotland Yard.lalu,empat tahun kemudian muncul pencuri sama di prancis,dan berakhir dengan akhir yang sama pula.begitu juga pencuri ketiga di Italia.hanya saja,ada sedikit keanehan pada pencuri keempat.ketiga pencuri itu dipastikan berjenis kelamin laki-laki,seperti pencuri fiktif arsene Lupin.tapi,pencuri yang keempat adalah seorang wanita..apa mungkin keempat pencuri itu orang yang sama sekali berbeda?tapi baik dari kemampuan,lalu kata sombong ciri khas senada dari mulut keempat pencuri itu.lalu,mereka sama-sama menyebut diri mereka “The Green Eye” anak itu terdiam melihat kata The Green Eye.mata hijau.pandangannya tertuju pada kalung yang tak pernah sekalipun lepas dari lehernya sejak ia menginjakkan kaki pertama kali di Amerika.

“mata hijau ya..ciri khas yang sama dengan Rena.bagaimana kabarnya sekarang,ya?dan apa reaksinya jika dia tahu aku akan kembali..aku merindukanmu,Rena..”empuknya sofa itu menjernihkan seluruh otaknya dari tumpukan kasus yang dengan gemilang dia pecahkan,dan kembali mengingat masa kecil yang takkan pernah terlupa di hatinya.bermula dari kota kelahirannya,delapan tahun lalu.



BAb !!

The BraCeLEt And NecKLacE

‘dasar mayat hidup!!mata penyihir!!’

‘kamu gak pantes sama kami,karena kamu tu aneh!!’

‘nih!hal yang pantes didapetin orang aneh!’

Terlihat disebuah pohon besar tiga orang anak kecil tengah mengejek seorang anak.mereka mendorong anak itu kuat-kuat.badannya membentur pohon kokoh hingga tersungkur jatuh.belum puas melihat anak itu menderita,tiga anak jahil itu mengambil ember berisi air dan menyiramkannya ke anak yang mereka jahili itu.anak berambut keriting pendek berpita hitam renda dengan tatapan miris,mengharap belas kasihan pada mereka yang semakin jijik dan ngeri melihat mata hijau anak itu yang berekspresi dingin dan mati,meski di balut air di wajahnya.mereka mengeluarkan pisau lipat dan mendekatkan pisau itu ke wajah anak yang penuh air membasahi tubuh mungilnya itu.tiba-tiba seorang anak laki-laki berkacamata besar dengan ranting pohon besar ditangannya datang dan memukuli ketiga anak itu.anak-anak itu mengerang kesakitan dan lari terbirit-birit.anak laki-laki itu mendekati anak perempuan yang gemetaran melihatnya.anak itu mengeluarkan sapu tangan dan mengusap wajah anak itu.anak perempuan itu menangis dan memeluk anak laki-laki itu dengan tubuh bergetar ketakutan.

‘tenang.mereka sudah pergi.’anak laki-laki itu melihat wajah anak perempuan dengan mata yang membuatnya terlihat seperti boneka bergerak.anak itu spontan menutupi kedua matanya.tapi,anak berkacamata itu memegang kedua tangan anak itu dan perlahan melepaskannya dari wajah anak itu.

‘kenapa kau harus tutupi matamu itu?kau terlihat cantik dengan mata itu.aku menyukai matamu,kok.’

‘be,benarkah?’ucap anak itu dengan nada bergetar dan sangat pelan.

‘Ya.namamu,siapa?’

‘namaku..’

“RENATA LUNARIA!!SAMPAI KAPAN KAMU MAU TIDUR PADA JAM PELAJARAN SAYA!!!” suara bentakan keras spontan membuat Rena terbangun dari mimpi akan sekeping kenangan indahnya dulu.

“KALAU KAMU BERANI TIDUR SAAT JAM PELAJARAN SAYA,ITU ARTINYA KAMU SUDAH PINTAR!!SEKARANG JAWAB SOAL DIPAPAN TULIS INI DALAM WAKTU LIMA MENIT,JIKA TIDAK KAMU AKAN DAPAT PELAJARAN TAMBAHAN DARI SAYA!!”seluruh anak kelas terdiam mendengar tantangan Mr.Ekoda,guru Fisika menyebalkan yang terkenal akan seribu satu soal racun dunia nya itu.hanya makhluk sejenis Einstein bisa menjawab soalnya dengan lancar.kali ini,semua anak melihati Rena dengan ratapan penuh rasa kasihan.

‘bisa-bisanya Rena tertidur di pelajaran penuh marabahaya ini.mana sedari tadi tak ada yang bisa menjawab lima soal berderet di papan tulis itu,apalagi semuanya cuma dikerjakan lima menit.bisa-bisa putus deh,semua urat syaraf.’ Suara hati anak-anak kelas kompak mikirin subyek sama saat melihat Rena berjalan nyantai ke papan tulis berisikan lima soal itu.Mr.Ekoda tersenyum licik.dia memang sengaja ,menyusahkan para murid ‘pelanggar peraturan’ saat kelasnya dimulai.

“Sudah pak” kontan semua orang termasuk Mr.Ekoda terpelongo mendengar suara riang Rena dan melangkah penuh kemenangan kembali ke bangkunya di barisan ketiga dari pintu masuk kelasnya.

Mr.Ekoda melihati setiap tulisan hasil kerjaan Rena.semuanya benar,dan disapu bersih Rena dalam waktu dua menit.sejenak,beberapa anak tertawa kecil melihat ekspresi langka Mr.Ekoda saat melihat papan tulis itu.Mr.Ekoda berdehem dan melanjutkan pelajarannya seolah tak pernah terjadi apapun.

“Heh Ren,pake sihir apaan sih,bisa nyapu bersih tu soal?”tanya salah seorang anak yang duduk di belakang meja Rena.

“He-eh.ya,gitu deh.”ujar Rena sambil melirik ke samping kanannya.seorang anak laki-laki berwajah tampan yang tersenyum jahil padanya.Rena tersenyum tanda hutang budi karena setengah dari soal itu dia yang mengerjakan dan sisanya,memang Rena yang mengerjakan.Rena tersenyum miris.diam-diam dia mengeluarkan cermin dibawah laci mejanya.dalam cermin itu terpantul wajah perempuan bermata hitam kecoklatan yang terkesan cool dengan rambut pendek memakai earphone dan mengalungi sebuah portable player hitam berbentuk kapsul berukuran besar.

‘andai aku benar-benar seperti ini.’pikir Rena dalam hati.dia memang tak punya pilihan lain.sejak penobatannya sebagai sang penerus , dia harus menyembunyikan mataya karena mata itu sudah terkenal di kalangan para polisi ketika dia beraksi sebagai sang pencuri . selain itu , jika ingin merasakan kehidupan normal, mau tak mau dia harus menyamar.hal itu pun terbukti,kini,Rena menjalani hari tanpa gangguan,memiliki teman baik tanpa ada lagi pandangan jijik kepadanya .dia melirik ke depan kelas.pelajaran Mr.Ekoda tampak sangat membosankan.dia melirik ke arah Portablenya dan menyetel lagu sembarangan karena takut jadi pusat perhatian lagi.sekonyong-konyong di telinga Rena berbunyi dentingan piano dipadu suara biola yang terkesan melankolis.

‘I still want to believe,that you’ll return to me..’

‘until you’re with me together in this place’

‘I still want to feel..’

‘the gentle loving touch of your hands of my face.’

‘Lagi-lagi lagu ini..’ bait-bait lagu ‘gentle hands’ mengingatkan Rena akan mimpinya tadi.entah sudah berapa tahun berlalu sejak kejadian itu,tapi Rena takkan lupa.karena memang itu satu-satunya kenangan indah miliknya.Rena memandangi gelang berpernak-pernik bentuk hati,bulan,bintang,matahari,dan daun semanggi berpautkan manik berbentuk diamond.

‘aku ingin dia datang..tapi aku juga takut jika dia kembali..’bisik Rena tersenyum pahit memandangi gelang di tangan kirinya itu.



Bel istirahat berkumandang ke seluruh penjuru SMA triple S .semua murid tersenyum lega karena pelajaran fisika telah berakhir.Mr.Ekoda keluar dari kelas.semua anak semerta-merta berdecak kagum memandangi Rena.tapi sebelum Rena dihujani pertanyaan mereka,anak laki-laki disebelah kanannya segera menariknya keluar dari kelas.

“Sori!dia udah janji main Kendo dengan denganku!”ujarnya riang sambil membawa dua pedang kayu dan menarik Rena keluar dari kelas.

“Huff.aku berhutang padamu,Mike.”ujar Rena tersenyum kecil pada anak laki-laki itu.

‘Yah,anggep aja impas dengan ngebeliin aku anting hitam persis punya Pain’ ujarnya sambil merogoh kantongnya dan mengeluarkan sebuah komik ninja yang lagi ngetren banget dikalangan anak cowok maupun cewek,‘Naruto’dan menunjukkan seorang karakter beranting hitam dikedua telinga,hidung,dan dagunya.

”Gila!sakit tuh!”

“Ya nggak lah! Itu kan cuma ditempel ditelinga doank!mau ya..”ujarnya sambil terus berjalan ke dojo triple S.

“asal kau bisa mendapatkan satu ippon dariku”ujar Rena sambil menghunuskan pedang kayunya ke arah Mike.

“Heh.kau akan menyesal karena menantangku”Mike pun menghunuskan pedang sebagai jawaban atas tantangan Rena terhadapnya.

Belum saja mereka meraih dojo itu,lapangan basket ditengah-tengah gedung sekolah itu menjadi saksi pertarungan mereka kali ini.para murid yang tengah berjalan di lorong sekolah berlari menyaksikan kedua idola sekolah saling menghunuskan pedang kayu tanpa memakai do sama sekali.lapangan basket mulanya sepi kini ramai dikerumuni orang yang ingin menyaksikan pertandingan mereka.salah satu diantaranya,Diman,cowok tinggi semampai dengan ekspresi yang penuh keingintahuannya,senada profesinya sebagai pemimpin klub Berita sekolah menerobos kerumunan bersama Cathy,cewek berbadan mungil berkepang dua yang selalu membawa handycam karena pantang baginya untuk kehilangan berita seputar sekolah sekecil apapun itu.

‘Cathy!sambungkan handycam itu ke Notebook ini!dan siarkan pertandingan mereka ke seluruh penjuru sekolah!’ujar Diman sambil memegang Notebook Aspire 4720 Z yang selalu dia bawa bersamanya.

‘Sip,man!’ujar Cathy sambil mengeluarkan kabel dari handycamnya dan menyambungkan ke notebook Diman .dengan koneksi wireless Diman,dalam sejenak Cathy berhasil membajak seluruh penjuru computer sekolah dengan siaran pertandingan yang berlangsung sebentar lagi.sementara itu,sang reporter berbakat dari kelas seni-teater,Senno Dwi Septian,pria bertubuh mungil bersuara bass pembawa berita sekaligus acara disekolah triple S bersiap-siap melaksanakan aksinya.

“’Suasana yang sempat riuh rendah kini senyap melebihi kuburan.semua orang memandang Rena dan Mike dengan jantung berdebar.Mike memulai serangannya.tapi berhasil ditangkis oleh Rena.Rena pun berbalik menyerang Mike.hanya saja Mike tak semudah itu dikalahkan.mereka berdua bertarung sengit.tak satu pun dari mereka mendapatkan point sampai bel tanda masuk memisahkan pertarungan mereka.semua penonton kecewa karena bel berbunyi di saat yang sangat tidak tepat.mereka ingin menyaksikan pertarungan Rena dan Mike,dua orang yang dijuluki sebagai pasangan sekaligus rival terheboh se sekolah.selain bersaing di bidang akademi,tak ada satupun yang mau mengalah dalam bidang olahraga.bisa dikatakan mereka berdua adalah fenomena sekolah Special yang memiliki system sangat unik dari sekolah lainnya.dan seperti biasa,tak lupa sejarah dari sekolah tercinta ini sendiri,

Triple S (Special Skill School) adalah sekolah yang terdiri dari beberapa kelas,yaitu kelas Akademi,Olahraga,Kesenian,Teknologi.setiap murid sekolah ini memiliki satu kemampuan menonjol diantara keempat kategori itu.sebut saja Cathy ,hacker terhebat seangkatannya dari kelas Teknologi-komputer.lalu Diman,yang bisa memainkan nada sesulit apapun hanya dengan mendengarnya sekali saja dari kelas Seni- Musik. tapi,mengapa Mike dan Rena termasuk fenomena? Dalam sekolah ini,murid wajib mengikuti kelas berdasarkan bakat mereka.tapi Mike dan Rena,mereka berbakat di dalam keseluruhan bidang,jadi mereka benar-benar bebas memilih kelas mereka.Renata Lunaria,sang juara internasional beladiri aikido dan Iai yang diselenggarakan di jepang bulan lalu.bukan hanya itu,dia meraih penghargaan tertinggi dalam penguasaan lebih dari 20 bahasa di dunia,ilmu sains, dan bermain musik.bukan hanya Rena,Michael Evanders,Lelaki super cuek ini tidak mau kalah dalam meraup kemenangan di all England competition,peringkat pertama olimpiade dalam seluruh cabang bidang eksakta,juara dalam MPV competition,dan mendapat kehormatan dari professor dunia dalam konferensi ilmu eksakta seluruh dunia.benar-benar fenomena,bukan?

Sekian Headline News dari saya,Senno Dwi Septian,melaporkan langsung dari tempat kejadian.’” Seluruh computer sekolah kemudian berjalan seperti biasa.para guru hanya menggelengkan kepala melihat tindakan murid mereka yang berlebih itu.sementara itu,setelah seluruh murid membubarkan diri,Rena dan Mike tertawa meninggalkan lapangan itu karena kelas seni-teater akan dimulai.

“lain kali,aku akan menang darimu!lihat saja!”

“Huh,kau pikir,aku tak bosan,terus-menerus seri denganmu!”

“SiiP!”ujar mereka berdua kompak tanpa menyadari kesialan yang harus mereka pikul saat memasuki kelas Teater.baru saja Mike membuka pintu kelas itu,semerta-merta seluruh murid menghujani mereka dengan ucapan selamat.mereka berdua hanya bisa terbengong-bengong karena tak mengerti apa yang terjadi.kemudian ibu Fina,guru Teater menepukkan tangan dan kelas sunyi dalam sekejap.

“Nah,kalian semua sudah mengerti tugas kalian masing-masing kan?nah,ibu pemisi dulu karena ada tugas yang harus ibu kerjakan.kalian,mulailah berlatih dari sekarang”ujar ibu Fina berjalan memegang setumpuk file keluar dari kelas.

“I,ibu.maksudnya?”ujar Mike dan Rena tak mengerti.

“Ah,ibu lupa.minggu depan kita akan mengadakan festival seni dan kalian berdua terpilih sebagai pemeran utama.nah,selamat berjuang!”ujar ibu bertubuh mungil dengan rambut digulung dan ditusuk konde sehingga terlihat seperti orang cina itu sambil tersenyum kecil.

“Apaa?”ujar Rena dan Mike bersamaan.gimana mau berperan,ceritanya ataupun scene apa yang harus mereka lakoni saja masih samar-samar.kemudian Aristia,sang ketua kelas berdiri dan menghampiri mereka berdua yang terkaku di depan kelas.

“ehm..drama yang akan kita mainkan adalah cerita versi terbaru dikembangkan oleh Zala.sekarang dia akan membuat script dramanya,jadi plot dramanya biar kalian baca sendiri.lalu,seperti yang dibilang bu Fina,bahwa kalian berdua adalah pemeran utamanya.Rena berperan sebagai Freya dan Mike berperan sebagai Pangeran Fredrick,apa semuanya jelas?oh ya,latihan kita mulai besok setelah kelas kalian selesai semua.”ujar cewek bertinggi sedang dan berkulit coklat dengan rambut lurus sebahu yang dipercantik aksesoris bando dari pita biru tua bersimpul sepatu.Mike dan Rena mengangguk pelan dengan penjelasan Aristia yang singkat dan jelas.tak lama kemudian, seorang anak perempuan berponi dan memakai jam tangan berwarna ungu yang sangat besar di pergelangan kirinya menghampiri mereka berdua dan memberikan setumpuk kertas HVS penuh dialog.

“Nah,kelas selesai.”Seluruh anak kemudian berhamburan keluar dari kelas.satu lagi keunikan dari sekolah ini,setiap kelas hanya berusia empat jam dan memiliki hari tersendiri.satu hari sekolah diisi dua kelas dan besok berganti kelas lain.bagi murid yang tak memiliki jam di hari berikutnya diwajibkan untuk menghadiri ekstrakurikuler mereka sehingga hari libur tetap hari minggu.

“Ren,ikut aku yuk!”ujar Mike mendorong bahunya hingga membentur bahu Rena.

“kemana?”ujar Rena sambil memegang bahunya itu.

“Biasa,tempat langganan.”ujar Mike sambil mengacungkan jempolnya.

“He-eh.boleh aja”ujar Rena mengerti.dimana lagi kalau bukan sebuah kios kecil penuh komik dan novel-novel tua yang dijaga oleh seorang wanita lanjut usia berdarah belanda jawa bernama Merriana Fedrerica Martha Van Delsdelv.karena namanya terlalu panjang,mereka sering memanggil wanita tua itu dengan sebutan bu Meri.hari ini,kantong Rena lumayan terisi,jadi dia bisa mengambil komik titipannya itu.karena sudah kenal dengan bu Merri,jadinya kalau berkunjung dengan kantong kering,bisa dititipkan dengannya.jika tidak,hanya bisa harap-harap cemas di beli sama orang lain.

Saat mereka berdua akan pergi ke tempat favorit mereka itu,tiba-tiba telepon Rena berdering.

“Halo..”tak sampai lima menit lamanya percakapan Rena dengan sang penelepon.tapi setelah selesai,Rena menghela napas.

“Ayahmu lagi?” ujar Mike sudah bisa menebak tingkah Rena setelah mematikan teleponnya itu.

“Sori..”ujar Rena berwajah sedih karena lagi-lagi,dia membatalkan janjinya pada Mike. Mike tersenyum seperti biasa padanya.

“ya udah,aku anter ya!”entah hal sepenting apa yang menjadi alasan Rena saat menerima telepon dari ayahnya,tapi Mike sudah bisa mengerti Karena terlalu terbiasa dengan hal itu.setiap Rena diajaknya pergi,jika mendapat telepon berdering seperti itu,mau tak mau Mike harus menahan keinginannya pergi bersama Rena,karena pasti Rena akan membatalkannya.

“thanks.” Ujar Rena tersenyum kecil. Mike selalu berpikir ketika melihat Rena tersenyum.

‘Rena..sering kali aku melihatnya begini..aku tahu ada sesuatu yang tak ku ketahui darinya..sudahlah.karena itulah,aku tertarik padanya..’.ujarnya dalam hati.memang,sejak bertemu di Masa Orientasi lima tahun lalu di SMP,entah kenapa Mike merasa tertarik dengan cewek yang sangat boyish ini.sikap tenangnya disaat seluruh anak cewek menangis karena ulah para senior,kata-kata dingin dan menantangnya,semua itu menarik hati Mike.

’Rena berbeda dari anak yang lain.dia special’ pikir Mike dalam hati saat itu.

Mike mengeluarkan motornya yang mirip dengan motor keren kamen rider,sang ksatria fiksi buatan orang jepang.motor Gp-X keluaran jepang berkilauan warna biru metal berpadu warna silver pada bagian joknya.

“uwah,ganti lagi nih?! Mana motor hijau chrome kemarin?”

“Ya inilah!ku cat lagi sama body kit nya kuganti.keren,kan?”ujar Mike mengelus-elus motor kesayangannya itu.

“yah, lebih keren daripada yang punya”ujar Rena tersenyum jahil dan menaiki motor itu. Mike menatap Rena dengan tatapan jauh.dia kemudian mengeluarkan dua lembar kertas dan memberikan salah satunya pada Rena.

“Ren..besok kamu gak ada rencana kemana-mana,kan?”ujar Mike malu-malu.Rena menatapnya geli.

“Emangnya kenapa?”

“Kakakku akan menikah di gedung The EterniTy yang ada di kota sebelah.dia juga mengajakmu.mau..ikut bersamaku?aku akan pergi hari sabtu.jadi,kita menginap di sana.itu..kalau kau mau..”

“Hee-kakakmu yang mungil itu?mau,mau!”sebenarnya yang berada di dalam benak Rena saat itu bukanlah menghadiri pesta itu,tapi tempat pernikahan kakaknya Mike itu.gedung The eternity,tempat dimana disumbangkannya sebuah permata Sapphire bernama sama seperti gedungnya,berbentuk Lilin sebagai symbol dari cahaya hangat yang digemakan oleh pasangan yang bersanding di tempat itu.walau,dia juga sedikit penasaran terhadap kakaknya Mike,Eliza,cewek imut dengan tinggi yang bisa membuat orang menyangka dia masih anak SMP.padahal,dia sudah lulus dari Oxford University jurusan Hubungan Internasional dan sering bolak-balik ke luar negeri karena bekerja di kedutaan.

‘Yah,Eliza memang sangat manis..beda dengan orang yang satu ini..’pikir Rena sambil menatap Mike yang dalam hatinya senang karena bisa menghabiskan akhir pekan bersama Rena.

’Enaknya..hidup yang biasa seperti ini..entah apa jadinya jika Mike tahu tentang diriku yang sebenarnya..sudahlah,lagipula malam ini,ada yang harus dikerjakan.’pikir Rena menerawang sambil menghela napas.Mike kemudian memacu motornya menuju ke rumah Rena yang sangat jauh dari sekolah.tak sengaja,motornya berpapasan dengan mobil Mercedes hitam yang datang dari arah berlawanan.sejenak, Rena merasakan sesuatu yang aneh.tapi,dia memutuskan untuk mengacuhkan perasaannya itu dan focus berpegangan karena lengah sedikit,dia bisa terjatuh karena Mike benar-benar menjadi pembalap saat menaiki motornya.tanpa Rena sadari,orang di dalam mobil itu sejenak memandangnya.anak laki-laki seusia Rena,bertampang dingin dengan kacamata besar ,tengah berbicara dengan seorang berjas biru abu-abu berperawakan polisi walau tak terlihat dari wajahnya yang masih muda.

“ Jadi,dia akan datang lagi malam ini,calon inspektur Yagi?” ujar laki-laki berkacamata itu.

“Ya,dia mengincar Change of heart,permata hati biru safir bersayap malaikat diamond di kanan,dan sayap iblis ruby merah di kirinya.merupakan permata peninggalan Marie de Antoniette,aktris teater pemeran Shakespeare pada abad ke 19.permata itu kini dimiliki oleh sebuah perusahaan permata tak jauh dari sekolah ini.”

“Begitu.kapan waktu perjanjiannya?!”

“disini tidak dijelaskan.yah seperti biasa,teka-teki aneh untuk mengecoh kepolisian”

“boleh saya lihat surat itu?”

“Ya,kebetulan saya membawa salinannya”Yagi memberikan sepucuk kertas putih pada anak berkacamata itu.dia membuka salinan kertas itu dan membacanya.

“”SATU TUBUH,TAPI MELAHIRKAN KEDUA PIKIRAN…

YANG SATU SEBERSIH MALAIKAT DAN YANG LAIN SEGELAP SETAN..

BERPAUT DALAM SATU HATI..SEPERTI DITAKDIRKAN BERSAMA WALAU SEBENARNYA TLAH DIPISAH OLEH JURANG TIPIS PADA HATI YANG MENYATUKANNYA..

YANG PUTIH DIBERKAHI..DAN YANG HITAM DICACI..SEMUA PERLAKUAN MENIMBULKAN DENDAM..AKU AKAN DATANG MEMBAWA DENDAM SANG HITAM..DITENGAH TERANG BULAN PURNAMA DI LANGIT MALAM..PERCUMA KALIAN MENGHALANGIKU..KARENA AKU TAK TERLIHAT..””

Anak berkacamata itu tersenyum saat membacanya.

“Calon inspektur Yagi,tolong hubungi atasan anda.hari ini,saya hanya ingin mengucapkan salam perkenalan dengannya” ucap anak itu penuh percaya diri.

“Ba,baik.” Sejenak calon inspektur itu menatap anak berkacamata itu.

‘dia begitu muda,tapi sudah diangkat sebagai inspektur FBI?mengerikan.dari auranya saja,aku bisa merasakan,anak ini hebat.sepertinya dia akan menjadi musuh sepadan bagi nona pencuri itu.wah,jadi tak sabar.’pikir calon inspektur Yagi saat itu.mobil mereka segera dipacu menuju ke Jewel de MonaliZe,perusahaan yang memiliki permata terlangka di dunia,change of heart.



Perusahaan permata terbesar di dunia,Jewel de MonaliZe yang terkenal karena memiliki sebuah mascot berupa tiga permata berbeda jenis yang disatupadukan menjadi sebuah nilai artistic.permata itu bahkan disebut-sebut sebagai permata dua sisi,sesuai nama yang diberikan kepadanya,change of heart.kali ini,cahaya bulan sabit menghiasi malam.perasaan Rena seketika aneh melihat bulan itu.seperti sedang mengisyaratkan dengan bahasa yang takkan ia mengerti.tapi karena permata itu permintaan khusus dari nenek,mau tak mau dia harus berusaha keras.

Sangat mudah menemukan perusahaan yang memiliki gedung tertinggi di kawasannya.Rena menurunkan dirinya di puncak atap.dia segera melompat dari atap ke lantai lima belas,lantai tempat permata itu disimpan.dengan sedikit peralatan yang dia buat dari meniru peralatan di film-film barat action itu,sangat mudah baginya memasuki lantai lima belas.tak ada siapapun mengawasi lantai itu.Rena semakin bersikap awas karena hari ini terlalu aneh.sekilas dia melirik ke arah kamera yang sepertinya mengintip dirinya yang tengah beraksi.dia tersenyum kecil.

‘wah,sudah canggih sekarang para polisi’ bisiknya sambil mengeluarkan kacamata ultraviolet,untuk memperlihatkan padanya sinar infra merah yang lebih dipercaya menjaga permata itu dari seorang polisi.dengan lincah dia menghindari sinar itu dan berhasil berdiri tepat di depan permata tersebut.dia melihat ke kotak kaca yang terlihat terlalu biasa untuk menjaga permata berharga.dengan segera dia mengganti sarung tangan kainnya dengan sarung tangan karet.memang sesuai dugaannya.kaca itu dilengkapi listrik statis yang siap menyengatnya jika dia lengah.dengan mudah change of heart diraihnya.lalu sebagai sihir terakhir dia mengeluarkan bom asap sehingga semua pandangan kamera tertutup asap putih mengepul tebal diruang itu.Rena kemudian lari dari ruangan itu dan naik ke atap seperti biasa.

‘Huh.kemana polisi-polisi itu,tak biasanya mereka begini.apa karena menyerah untuk memasukkanku ke dalam buih.’gumam Rena riang ,bersiap untuk mengepakkan hang glidernya dan pulang ke rumah.tapi,keinginan itu harus ditahan sebentar karena tiba-tiba seseorang menembaki hang glidernya.Rena terkejut dan terdiam disudut ujung atap itu.ternyata ada seseorang yang telah menunggu kehadirannya di atap sedari tadi.Rena tak berani berbalik.dia merasa bahwa posisinya yang menghadap berlawanan sang penembak tadi lebih baik.

“Tidak sopan jika pergi tanpa memperkenalkan diri terlebih dahulu,Nona pencuri”ujar penembak itu sambil mendekati Rena sambil menodongkan pistolnya.

“Kembalikan change of heart itu jika tak ingin berakhir di atap ini”ancamnya sambil menarik syal tebal hijau Rena.spontan Rena berbalik dan mereka berdua saling berpandangan.lagi,sinar rembulan datang disaat yang tak diinginkan.wajah mereka berdua terlihat oleh terangnya cahaya.seketika ekspresi penembak itu berubah drastis,sampai-sampai dia menjatuhkan pistolnya.tak kalah dengan sang penembak,Rena terkejut melihat wajah yang sangat familiar di ingatannya.penembak itu mendekati Rena secara perlahan.dia bahkan tak memperdulikan pistol yang terjatuh di lantai itu.

“Re,Rena?kamu..Rena,kan?”ujar laki-laki berkacamata berjas hitam panjang bersweater biru tua yang menambah kesan dingin dalam dirinya.

“Seperti pada peringatan yang kutulis..aku datang mengambil change of heart.”

Rena terjun bebas. dia mengeluarkan hang glider cadangan dan melayang jauh dari tempat itu meninggalkan anak berkacamata yang benar-benar terkejut saat melihatnya.ditangannya terpegang sebuah kertas yang biasa dikeluarkan Rena saat pergi dari lokasi pencuriannya itu.anak itu terus menatap langit.Rena sudah jauh pergi.

“Rena..Kenapa?”ujarnya sambil memegangi sebuah kalung berhiaskan matahari dan daun semanggi berhelai empat.dia terkaku memandangi langit dengan wajah yang takkan pernah ditunjukkan pada siapapun kecuali orang yang dicintainya sejak dulu.orang yang sangat ingin dia temui tapi bukan seperti ini caranya.



“Aku pulang ayah.ini,yang nenek minta..”seperti biasa,setelah menyerahkan hasil curiannya,Rena segera berlari ke kamar.pintu kamar ia kunci rapat-rapat.dengan gusar,dia merogoh ke bawah tempat tidurnya.terdapat sebuah kotak musik mungil berbentuk daun semanggi berhelai empat.dia membuka kotak itu dan mengambil foto yang terselip di dalamnya.sebuah foto dua anak kecil yang sedang memegang kalung dan gelang.tak terasa Rena ingin menitikkan air mata yang entah sudah berapa lama tak keluar dari pelupuk matanya.

“maaf yo..maaf..”ujar Rena menangis menutupi mulutnya agar tak terdengar oleh penghuni rumah.Rena tak segera mengusap air matanya,ia membiarkan itu mengalir membasahi pipi agar besok wajahnya tak menjadi sembab.

Radityo Aradaza,satu-satunya pemberi kenangan indah dalam hidup Rena.saat masih duduk di bangku SD,Rena kerap mendapatkan perlakuan kasar dari teman-temannya karena mereka takut melihat mata Rena yang lain dengan mereka.tapi Yo selalu menolong Rena.Yo juga tak punya teman karena sifat pendiam dan kakunya .akhirnya mereka berdua berteman sangat akrab.

Dibiarkannya lantunan lagu dari kotak musik pemberian Yo itu merasuki jiwanya . Rena menutup matanya,melihat rekaman memori masa lalunya di sebuah pohon maple di dekat danau hutan tak jauh dari sekolahnya yang mereka tak sengaja temukan saat bermain bersama.Rena tengah asyik menarikan sebuah tarian yang diajarkan Emma.Yo tersenyum melihatnya.Rena berputar-putar sambil membuka kipas kecil yang dia bawa di kantongnya,lalu dia terjatuh.

“Aduh..aku masih belum ahli..”lutut Rena tergores akibat bergesekan dengan tanah hutan itu.Yo menghampirinya dan membersihkan luka Rena dengan saputangan yang dicelupkan di danau itu.

“Yo..apa kalau sudah besar nanti,kamu ingin menjadi seorang dokter?”Tanya Rena padanya.Yo membenarkan kacamatanya sambil tersenyum memegangi pipi lembut Rena.

“Aku ingin menjadi seorang polisi..aku ingin meraih keadilan yang sampai sekarang tak pernah kurasa..aku ingin melindungi sesuatu yang bagiku sangat berharga melalui tangan ini…”ujarnya serius menatap Rena sementara dia bergumam dalam hati,

‘aku ingin melindungimu Rena…aku tak mau lagi kau merasakan pahitnya dunia ini..aku ingin kau tahu bahwa kau tak sendirian di dunia ini..’Rena kemudian memegang tangan Yo sambil bersandar dan menutup kedua matanya.

“Jika Yo menjadi seorang polisi…demi melindungi hal yang berharga…apa aku termasuk di dalamnya? jika begitu, aku sangat senang…karena selain Emma,ada orang yang bersedia melindungi orang sepertiku..”ujar Rena lirih sambil tersenyum sedih.

“Rena..aku akan pergi ke Amerika….demi cita-citaku..sudah tak ada yang dapat aku lakukan disini..ayahku tak pernah lagi mau mengakuiku sebagai putranya..dia sudah bahagia dengan keluarga barunya..sementara aku yang terbuang ini..tak punya siapa-siapa..untuk itu aku akan pergi ke sana dan masuk dalam keanggotaan FBI..”Rena terkejut mendengar pernyataan tiba-tiba Yo.dia tatap mata Yo yang memancarkan sebuah keseriusan amat sangat. Rena mengerti,kepergian Yo hanyalah untuk mendapatkan sebuah pengakuan. Ayah yang sudah tak mengakuinya lagi…orang-orang yang memanfaatkannya demi kepentingan pribadi…Yo benar-benar kesepian. Karena itulah Rena tak ingin mencegahnya..karena dia juga mengalami hal serupa walau tak seburuk kenangan milik Yo karena dia memiliki Emma dan kakek disisinya.

“Jika itu keinginanmu..maka kejarlah Yo..pergilah ke Amerika..raihlah impianmu..aku akan selalu menunggu mu disini..aku ingin kau tahu..bahwa disini,selalu ada tempat untuk pulang…kau tak sendirian karena aku akan selalu menantimu..sampai kau datang dengan impian ditanganmu..berjanjilah Yo..disana,kau harus berusaha mencapai impianmu..”

Rena membuka kembali matanya.kenangan saat itu sirnalah sudah.yang ada dihamparan mata hanyalah kepedihan. Dinginnya suasana kamar membuka kenangan lama..pertemuan kembali dengan Yo akan membuka satu kepingan kenangan masa lalu yang menggoyahkan tekad dan hatinya.tapi paling tidak,dia tak ingin bertemu di saat seperti itu.

‘yo..kenapa harus bertemu dengan cara begini?’bisik Rena dalam hati sambil memeluk erat kotak musik itu.dia kembali membuka kotak itu dan mendengarkan lantunan musik melankolis yang membuka paksa ingatan yang paling ingin dia hindari itu di dalamnya.dia kemudian tertidur di lantai sambil memegang kotak musik itu.sementara Yo,dia duduk tersudut dalam apartemennya sambil menggenggam kalung pemberian Rena.dia membuka kacamatanya sambil menatapnya dalam-dalam.kacamata ini adalah saksi bisu akan kenangannya bersama Rena.dia yang tak pandai bergaul dan selalu dijadikan sasaran oleh para guru yang membencinya karena dia terlalu pintar.tapi saat dia melihat Rena dijahili oleh teman-temannya,dia merasa ingin melindunginya.Rena saat itu terlihat seperti boneka yang mudah rusak.Yo memutuskan untuk melindunginya.walau nantinya dia akan berpisah juga dengan Rena karena dia ingin mengejar cita-citanya ke Amerika.tapi tak disangka,pertemuan kembali yang sungguh tak terduga.dia tak bisa membayangkan bahwa The Green Eye,sang pencuri misterius dunia adalah orang yang dicintainya.bahkan parahnya,dia hampir saja menembak Rena.Yo terlalu terobsesi dengan figure seorang pembela kebenaran yang diidamkannya sejak dulu.

“aku ingin menjadi Holmes.tapi jika kau adalah sang Lupin,aku takkan mau menjadi sosok Holmes.kenapa harus begini,Rena?”.Yo terus menatapi kalung itu sampai dia terlelap.



Bab 1Ii

BlaCk PasT On HeaRt and ThE beGgiNing

“Kenapa sih,anak tengik itu harus bersekolah disini?jika dia se jenius itu lebih baik langsung kuliah saja!”

“Oh,anak berkacamata itu.iya,selama pelajaranku kerjaannya mengutak-atik komputernya saja.aku seperti tidak ada dimatanya!”

“aku sih,sering memberinya soal-soal tingkatan mahasiswa,tapi dia berhasil menjawab sempurna dan aku yang mendapat malunya,sialan juga anak itu!”

“Hei,lebih baik kita lapor saja sama ibu kepala sekolah biar dia dipindahkan dari sekolah kita.”

“Ya,buat apa kita mengajari orang yang lebih pintar dari kita?nonsense banget!”

umpatan para guru SD di kantor itu terdengar panas di telinga anak berkacamata yang kebetulan mendengarnya.anak itu hanya tertunduk sambil memegangi tumpukan novel detektif yang hendak dibacanya.

‘huh,dasar!semua orang sama saja..selalu menganggapku sebagai pengganggu’dia memang sudah terbiasa mendengar perkataan seperti itu.hanya saja dalam hati dia ingin menangis.semua orang memandang kesal padanya hanya karena otak briliannya itu.lagipula,menjadi seorang yang jenius bukanlah kemauannya.sejak kecil,dia memang memiliki kemampuan untuk menganalisa sesuatu dengan cepat.sekali baca,tanpa membaca lanjutannya pun dia sudah menerka bagaimana kelanjutannya.lalu,rumus-rumus rumit eksakta masuk ke dalam otaknya semudah menghapal angka 1 sampai 5.wajahnya yang tertutupi kacamata bingkai hitam menutupi hidungnya itu tak pernah menunjukkan ekspresi apapun kepada siapapun,membuat dia tak memiliki teman seorangpun selama empat tahun masa SDnya.

“Tapi..sebenarnya anak itu masih lumayan dibanding anak kelas 4c itu..”

“Oh,anak blasteran bermata hijau pekat itu?”

“Iya..seram sekali melihatnya.saat dia menatapku,seperti boneka prancis hidup saja..seram sekali pokoknya.”

“Ih,iya juga ya..untung aku tidak mengajar di kelasnya..”

Sepertinya kantor adalah sarang para guru untuk saling bergosip tentang murid-muridnya.di tempat itulah kata yang seharusnya tak keluar dari mulut seorang pendidik keluar bagaikan luapan banjir bandang.

‘anak bermata hijau’sebelum dia mendengar gunjingan para guru itu lebih lanjut’ anak berkacamata itu memutuskan untuk pergi ke tempat dia sering menghabiskan waktu.daripada dia mendatangi kelas yang sama sekali tak menerima keadaannya,lebih baik dia membaca buku di bawah rindangnya pohon cemara besar dibelakang sekolah itu.

Saat dia datang,terlihat tiga anak tengah mengerjai seorang anak.Yo melihatnya dari kejauhan.dia memang tak perduli pada siapapun,jadi dia berjalan santai ke pohon cemaranya.tapi,sesuatu membuatnya berhenti bergerak.ketiga anak itu mendorong anak itu hingga membentur pohon dan terhempas jatuh.belum puas,mereka menyiram anak itu dengan ember yang selalu disediakan penjaga sekolah karena saat pulang sekolah , dia akan menyirami seluruh tanaman di penjuru sekolah.sementara itu tempat mengambil air sangat jauh, jadi dia mengambil ember berisi air penuh agar tidak susah saat menyiram nanti.Yo tak bergerak melihatnya.seumur dia di sekolah ini,dia tak pernah mendapat perlakuan sekejam itu.paling-paling guru yang memberi soal aneh dan bukunya yang sering sobek.ketiga anak itu lalu mengeluarkan pisau lipat yang mereka sembunyikan di kantung celana mereka.

‘astaga!mereka benar-benar keterlaluan!’anak berkacamata itu mengambil ranting pohon

besar tercecer lalu berlari menghampiri mereka.sambil meniru gaya samurai dari film-film,dia memukul tangan ketiga anak itu.pisau pun terjatuh dan mereka mengerang kesakitan karena dia memukul titik lemah di tangan mereka.ketiga anak itu lari terbirit-birit.anak berkacamata itu melepas ranting pohon dan mendekati anak yang basah kuyup karena disirami air.anak itu menutupi matanya sambil menangis.anak berkacamata itu mengambil saputangan dan menyeka air di rambutnya.anak itu terkejut dan melepas kedua tangannya.spontan,anak berkacamata itu terkejut melihat mata hijau pekat anak itu .sorot matanya dingin dan mati,lebih dingin daripada dirinya sekalipun.mata itu terlihat seperti permata hijau zamrud,indah tapi menakutkan.

‘anak inikah yang dibilang oleh guru-guru tadi?’pikirnya dalam hati.dia ingin berlari dari tempat itu.tapi anak bermata hijau itu menunduk dan menangis.menutupi kedua matanya karena tahu,anak berkacamata itu takut melihat matanya.sama seperti orang lain yang takut melihat matanya.anak berkacamata itu kemudian melepaskan kedua tangan yang menutupi mata anak itu dan mengusap wajahnya.

“Kenapa kau harus tutupi mata yang indah itu?aku suka kok dengan matamu..”walau sedikit takut,ucapan anak berkacamata itu hanyalah ingin menghibur hati anak itu saja.anak bermata hijau itu menangis dan memeluk anak berkacamata itu.di saat itulah,anak berkacamata itu mengerti,seorang perempuan bermata hijau dengan rambut pendek ikal berbando itu sama dengan dirinya.menderita karena tak ada yang mau mengakui mereka.menderita karena keanehan yang tak pernah mereka inginkan sebelumnya.

“Siapa namamu?”tanyanya pada anak bermata hijau itu.

“Namaku Alunata Renatria.ayah biasa memanggilku Rena..namamu,siapa?”tangan Rena bergetar kedinginan itu bergerak.mendekati pipi anak berkacamata itu sambil mengusapnya dengan jemari lembutnya.anehnya,anak itu diam tak bergerak.membiarkan begitu saja tangan dingin Rena mengusap wajahnya.

“Ah,aku Radityo Aradaza..panggil aku Yo ya..mulai sekarang kita berteman.janji?”ujarnya sambil tersenyum.benar-benar sebuah senyuman yang tak terlihat sebelumnya.senyuman yang pertama kali mengembang dari bibirnya itu.Rena kemudian melepas kacamata besar Yo yang menutupi matanya itu.

“apa kau benar-benar tak takut melihat mataku?”ujarnya menatap sedih pada Yo.

“Rena..matamu indah bagai permata.namun memiliki sorot kesedihan begitu dalam.. merasa kedinginan dan ketidakadilan dunia..sorot itupun terpancar dari mataku..” Yo sempat bergidik melihat mata itu.benar-benar tak memiliki ekspresi. Dia tak dapat mengerti ekspresi anak di hadapannya itu,karena sorotnya selalu sama. Kaku dan dingin.tapi, jika dibanding sosoknya sekarang,itu terlihat sama.

“Tidak..Rena tahu kok..mata Yo tidaklah dingin..sorot mata Yo yang melihat Rena sangatlah lembut..seperti tangan hangatmu saat menyeka air di wajahku..kacamata ini kau jadikan sebagai tameng..agar tak seorang pun tahu kapan Yo sedih ataupun senang..tapi,Rena suka dengan tatapan Yo..Yo adalah orang pertama yang mau mengakui Rena di dunia ini..Yo orang pertama yang bilang kalau mata Rena ini indah..tidaklah aneh atau mati seperti seorang penyihir..”

Yo mengerti.benar-benar tahu.walau sebelumnya dia ketakutan melihat mata itu,walau perkataan sebelumnya hanya dusta belaka,tapi semua berubah menjadi kenyataan.anak perempuan manis bermata boneka itu adalah orang yang dia cari selama ini.orang yang mengakui keberadaannya..orang yang bisa mengerti hatinya.

“Rena..baru kali ini ada orang yang berkata begitu kepadaku..aku adalah anak yang tak diinginkan oleh siapapun.ayah membenciku karena aku dianggap sebagai penyebab dari kematian ibuku.dia mencercaku di depan semua orang saat pemakaman ibu. Dia menudingku yang sama sekali tak berekspresi menghadapi kematian ibu yang melindungiku dari maut dengan nyawanya sebagai ganti..padahal saat itu aku ingin menangis!!tapi aku tak bisa!!sejak saat itu aku tak pernah lagi bertemu ayah.aku ditinggal sendiri di rumah itu. Rumah yang dulunya hangat sekarang sedingin es,membuat perubahan di hati ini..tak ada satupun orang yang menoleh padaku.mereka semua bermuka dua.yang aku tahu adalah orang-orang yang datang untuk memanfaatkan keahlianku..dan memberikan segalanya sampai aku bisa bertahan sendirian..mereka menyekolahkanku,memberiku semua yang kubutuhkan asal aku melakukan semua keinginan mereka…aku hanyalah alat yang dicari saat dibutuhkan dan dibuang saat tak berguna..ah,hidupku terlalu menyedihkan bukan??”

Yo ingin menangis mendengar penuturan dari tiap kata di mulutnya.tapi dia tak bisa,kehilangan ibunya juga merenggut seluruh ekspresi yang pernah mewarnai wajahnya.Yo tersenyum dan melihat Rena. Dia menangis,menangis sambil memegang erat kacamata Yo.

“Yo….kau terlalu memaksakan dirimu sendiri..Rena pun begitu…sejak ibuku meninggal dalam kecelakaan ,ayah selalu menghabiskan waktu duduk di sofa merah depan perapian,memandangi foto almarhumah ibuku.ayah tak pernah mau perduli tentang ku ataupun Luna, adikku.kami berdua di urus oleh Emma , pembantu di rumah ku yang lebih terlihat sebagai keluargaku dibanding yang lain. Nenekku tak pernah menyukaiku , aku bahkan tak tahu apa alasannya..dia lebih menyayangi Luna dan aku seolah tak berarti dalam pandangannya. Hanya kakekku yang sering membacakanku dongeng di saat aku tidur,itupun tanpa sepengetahuan nenekku..aku kesepian..saat malam aku hanya memandangi bintang..mereka begitu berkilau walalu berbeda satu sama lain..tapi kenapa manusia sangat susah menerima perbedaan mencolok satu sama lain? Apa aku terlalu aneh jika berbanding mereka ? apa mataku itu sebegitu matinya sehingga mereka ketakutan ? mata ini..memang mati..tak bisa melihat dengan jelas..aku tak bisa mengetahui wajahmu jika tanganku tidak menyentuhnya..aku tak dapat berekspresi walau orang mau berlaku seperti apa kepadaku..tapi aku tak buta Yo..mataku masih berfungsi,hanya saja tak seperti orang lain..ayah bilang,suatu saat mataku akan normal bahkan melebihi orang lain dengan sendirinya..dan saat itulah yang paling dia tunggu..”

Yo melihat Rena lagi. Menatap Rena iba.

“Jangan begitu Yo.. aku tak suka orang menatapku seperti itu..aku tak mau kau menatapku begitu..aku ingin kau tersenyum karena itu lebih baik…”Yo terkejut melihat Rena.sejenak dia merasa anak itu begitu aneh.

“Rena sudah bilang..kalau mata Rena tak sepenuhnya buta,kan?hanya saja,semua terlhat kabur..seolah dibatasi oleh sesuatu..”ujarnya tersenyum sedih.Yo tak mengerti,tapi jika Rena tersenyum dia terlihat cantik.

“Rena,kita disini saja sampai pelajaran berakhir ya?aku bosan masuk ke kelas..aku rasa lebih menyenangkan bersama denganmu disini..aku bawa banyak buku bacaan yang bagus..mau menemaniku?” Yo memakaikan kacamatanya pada Rena.

“Oh Ya,itu untukmu..supaya mereka tak takut melihat matamu lagi.pakai saja kacamata ini.tenang,ini bukan kacamata minus kok..tapi janji,jika di depanku kau tak boleh memakai kacamata ini..karena aku suka melihat dirimu tersenyum dengan mata itu..”ujar Yo sambil melepas kacamata itu dari wajah Rena. Rena tertawa.muka Yo memerah melihatnya,karena baru kali itulah ada seseorang yang tertawa saat bersama dirinya.dia tersenyum bahagia.

“Nah,kalau tertawa manis kok..Rena,matamu tak mati..ataupun seperti penyihir..matamu terlihat lembut dibalik kegelapannya..matamu adalah mata yang pertama kali membuatku tersenyum..matamu mengisyaratkan bahwa penderitaan kita sama di dunia ini..sama-sama tak dianggap..mata itu membuatku nyaman Rena..tetaplah seperti itu..”muka Rena merah padam sejenak mendengar perkataan Yo.

“Janji..berteman selamanya?”ujarnya malu-malu.

“mulai hari ini..sampai kapanpun..kaulah orang yang berarti bagiku..kita berteman selamanya…Rena,mulai besok aku akan pindah ke kelasmu.kita akan terus bersama,apa kau keberatan?”Yo tersenyum nakal dibalik buku tebal Sherlock Holmes yang dia pegang.Rena tersenyum sambil mengambil buku itu.

“Dengan senang hati..!”pohon cemara itu menjadi saksi,akan pertemuan kedua insan yang merasa penderitaan senada..kedua orang yang tak pandai berekspresi karena kejamnya dunia mempermainkan mereka di dalamnya.kedua orang yang selalu bersama,namun pada akhirnya takdir yang menentukan.sampai saat ini,mereka tersenyum lepas.karena menemukan seseorang sebagai tempat menumpahkan segala duri dalam hati yang selalu menghantui dan menusuk hingga sakit sekali rasanya..duri berupa kebusukan hati orang lain..tak mau menerima keadaan orang di sekitar mereka..yang tanpa sadar meninggalkan bekas yang tak dapat hilang semudah membalikkan telapak tangan..



Album besar berwarna hijau itu ditutupnya rapat-rapat.Rena memandang album penuh kenangan itu dengan rintikan air mata.dia mengusapnya sambil tersenyum.

‘sial..kenapa akhir-akhir ini air mataku mudah sekali jatuh?..’gerutu yang tak dapat dia sesali atau pungkiri..Rena tahu akan begini jadinya jika bertemu Yo kembali.delapan tahun sudah berlalu sejak pertemuan mereka di bawah pohon cemara itu.kenangan itu masih merekat kuat di memorinya walaupun tempat pertemuan mereka itu sudah musnah,pohon cemara itu ditebang oleh kepala sekolah baru dan dipugar menjadi sebuah aula.Rena meletakkan album itu di bawah tempat tidurnya,dan berjalan menuju beranda kamarnya.mata hijaunya menoleh ke atas,memandangi bintang di langit gelap itu.sejenak dia merasa bosan.

‘lebih baik aku berjalan-jalan keluar saja.lagian malam ini kan,aku tak punya tugas..’dia melompat dari berandanya sambil menyamar sebagai anak kecil berumur sepuluh tahun tahun berambut pendek ikal diikat oleh pita hitam. Rena berjalan ditengah cahaya lampu penerangan.

‘begitu sunyi..malam itu benar-benar kesepian ya..tak ada seorang pun yang menemani..’Rena berhenti bergerak.dari kejauhan dia melihat seorang ibu yang tengah di rampok oleh dua pria bertato naga dengan badan kekar.wajah bengis mereka membuat sang ibu pasrah,meyerahkan seluruh barangnya jika tak mau nyawa taruhannya.Rena berlari dan bersembunyi di balik semak dekat kedua perampok itu.dia mengambil sesuatu dari kantongnya.dua bola sebesar kelereng berwarna putih itu dia lemparkan ke arah mereka.asap mengepul tebal.Rena mengeluarkan tongkat besi lipat cadangan dari balik bajunya dan masuk ke dalam asap itu.segera,mata hijaunya mencari posisi kedua perampok itu dan memukuli mereka.

“RAsakan!rasakan!”walau menyamar sebagai anak berumur sepuluh tahun,pukulan lemah Rena segera mengenai titik kelemahan mereka.kedua perampok itu mengaduh kesakitan dan terjatuh pingsan.asap putih itu sedikit demi sedikit menghilang.Rena mengambil tas ibu-ibu itu dari salah satu perampok yang tergeletak di dekat kakinya itu,lalu memberikannya pada ibu-ibu yang terduduk kaget karena bom asapnya tadi.

“Ibu cepat pergi dari sini,sebelum mereka terbangun.”

“Te,terima kasih..tapi kamu juga harus pergi nak..mereka berbahaya..”ibu itu mengulurkan tangannya pada Rena.tapi Rena menolaknya dan mendorong tangan ibu itu perlahan.

“ibu Tenang saja,saya juga akan lari dari sini.yang penting ibu pergilah dulu..jangan khawatirkan saya..”Rena tersenyum.ibu itu kemudian mengangguk dan pergi dari tempat itu.

‘nah,harus aku apakan ya,kedua perampok ini..ah,biarkan sajalah..’Rena lalu melanjutkan jalan-jalan malamnya.

Rena terus berjalan sampai akhirnya dia menemukan sebuah kursi putih panjang yang disinari lampu jalan.dia merasa lelah dan duduk di bangku itu.

“Hei adik kecil,kenapa kamu malam-malam berada disini?”Rena mendongak pada pemilik suara itu.seorang wanita berambut hitam lurus sebahu bermata coklat tengah tersenyum padanya.Rena mundur ketakutan.aroma mint dari tubuh wanita itu membuat luka Rena terbuka lagi.dia mengenal,sekujur tubuhnya tak pernah bisa melupakannya.

“Kaulah..kaulah penyebab dari segalanya!!kau..kau.dan mereka….”jantung Rena berdegup tak karuan.dia tak dapat mengendalikan emosinya.

“Adik kecil..mungkin kau salah orang..aku tak pernah mengenalmu sebelumnya..”wanita itu kebingungan melihat tindakan anak kecil yang baru dia temui itu.Rena tersadar.saat ini dia sedang tak berada dalam wujud yang sebenarnya.dia mencoba mengendalikan emosinya dalam-dalam.dia melihat wanita itu.dia tengah memegang sepuluh tangkai bunga matahari diikat pita pink besar ditengahnya.

“kakak..habis pergi bersama pacar kakak?”wanita itu tersenyum aneh.dia membungkuk dan mengusap kepala Rena.

“tidak, dik..aku akan mengunjungi temanku yang malang..teman yang harus menghabiskan masa hidupnya tertidur dalam rumah sakit karena rasa bersalah yang tak tertebus selamanya..”ujarnya sedih.

Ada apa dengan teman kakak?”wanita itu merasa aneh dengan tindak tanduk seorang anak kecil berbaju gothic Lolita hitam di depannya itu.entah kenapa,mulutnya selalu mengatakan hal sebenarnya pada anak yang baru dia temui itu.hal yang tak pernah dia bicarakan pada orang lain selama tiga tahun.dia mengajak anak itu untuk duduk di bangku putih itu.sambil meletakkan bunga matahari kesukaan temannya di pangkuannya.dia menatap langit sambil menitikkan air mata.

“Dulu..saat aku dan keempat temanku duduk di kelas dua smp, sekolah kami tengah mengadakan masa orientasi siswa.karena kami adalah senior,kami memperlakukan seorang anak baru yang terlihat paling menyenangkan untuk di jadikan bahan tertawaan kami..seorang anak berkacamata besar dengan rambut ikal panjang sebahu..kami terus-terusan mengerjai anak itu sampai suatu hari kami melihat hal yang sangat mengerikan darinya..saat salah seorang temanku merusak kacamatanya,kami tak sengaja melihat mata menyeramkannya yang tak terlihat karena kacamata besar itu menutupinya.mata hijau pekat dingin seperti sebuah boneka besar yang siap membunuh kami semua membuat aku yang berdiri di dekat atap pun terpeleset hingga hampir jatuh.anak itu menolongku,tapi sebagai gantinya dia terjatuh.kami semua ketakutan dan turun mencarinya.tapi,anak itu hilang tanpa bekas..membuat kami semua ketakutan..begitu ketakutan.sejak saat itu,anak itu tak pernah terlihat lagi di sekolah..entah beberapa hari setelah itu,secara serempak kami berempat mendapatkan permata ini..”ujarnya sambil menunjukkan sebuah batu berbentuk S yang dihias beberapa permata di sekelilingnya.batu hitam pearl dengan hiasan permata asli safir,aquamarine,ruby,diamond dan torquiose.Rena meneliti permata itu.semua permata itu asli,tak ada bagian yang merupakan imitasi.

“permata ini datang bersama sebuah kotak berbentuk apel emas dengan bertuliskan bahwa permata ini diberikan kepada kami.dan sehari sesudahnya,berbagai keanehan terjadi..kami sering melihat bayangan anak itu mengejar kami.salah satu temanku, berlari ketakutan hingga terjatuh dari tangga dan koma sampai sekarang..”Rena berdiri dari bangku itu dan beranjak pergi.dia sudah tahu penyebab dari kejadian aneh yang dialamai oleh wanita yang setengah mati dibencinya itu.

“Jika kalian semua ingin selamat,buang jauh-jauh permata itu karena sesuai dengan namanya,dia memberikan mimpi buruk pada kalian.percaya atau tidak,itulah caranya..lagipula,sang pemberi permata itu harusnya berterimakasih pada kalian.karena kalian telah melakukan hal yang paling dia inginkan..lagipula,mungkin aku sudah hampir melupakan segala perlakuanmu dan teman-temanmu itu,Sophia..”wanita itu terkejut karena dan berdiri dari bangku itu.

“siapa kau sebenarnya?”

“Bukankah kau sudah tahu?namaku..”Rena melepas penyamarannya penuh amarah.rambut ikalnya berterbangan karena desir angin datang tiba-tiba ke arahnya.dia berbalik menatap Sophia penuh kebencian.

“Sekarang sudah ingat,Resha Valentisophiana?”Rena pergi meninggalkan Sophia yang terpaku melihatnya tadi.dia berlari menuju ke rumahnya penuh amarah.



Rena memasuki pintu rumah dengan kasar dan berjalan menuju perapian,tempat sang pelaku duduk menikmati sisa hidupnya di balik kursi itu.

“Kenapa ayah melakukan itu?”ujarnya dengan nada penuh tekanan amarah.

Sang ayah menoleh dan berdiri.

“Apa maksudmu Rena?”ujar ayahnya tak mengerti.

“Kenapa ayah memberikan Nightmare pada orang-orang itu?sudah Rena bilang ayah,itu sepenuhnya kecelakaan!mereka tak sengaja melakukannya,ayah..”Rena tahu persis.permata seperti itu hanya sang ayah yang bisa membuatnya.di dalam campuran dari ketiga permata berbeda jenis itu bisa menyebabkan efek halusinasi pada otak yang seolah nyata.hanya keluarganya yang tahu soal itu dan sampai saat ini,ayahnyalah yang bisa membuat campuran permata itu.

“Oh,jadi kau sudah tahu soal itu..mereka harus diberi pelajaran karena memperlakukanmu dengan kejam.”perkataan ayahnya penuh nada seolah mengesankan itu sudah sewajarnya dia lakukan sebagai seorang ayah.tapi,Rena sudah muak pada sikap ayahnya yang tak pernah tahu apa-apa itu.mata ayah telah dibutakan oleh kematian ibunya.Rena sudah menyerah dan mencoba menahan hasrat hati yang ingin berteriak,’memang ayah dimana saat aku sedang diperlakukan seperti itu?DIMANA?!!!!’ .tapi,setitik rasa sayang pada sang ayah masih membuat mulutnya terkunci rapat.Rena segera mengakhiri percakapan mereka.

“seharusnya ayah orang pertama yang berterimakasih pada mereka karena mereka orang yang sudah membangkitkan mata ini..membangkitkan darahku sebagai penerus dari green eye!”Rena berlari menuju kamarnya.pertemuan tak terduga malam ini kembali membuka luka yang hampir tertutup.kegelapan yang harus dialami Rena ketika Yo tak berada di sampingnya.di hari pertama Rena masuk SMP.seminggu sebelum pertemuannya dengan Mike.dihari kebangkitannya sekaligus membuka lebar pintu takdir yang sudah disiapkan untuknya.



“Heh,anak baru!!berani banget gak pake iket rambut!!baru anak jagung udah mau belagu!sadar diri deh!!liat penampilan donk!!hahaha!!!”

“Beliin kami roti berbeda rasa yang belum pernah kami makan!!cepetan!!”

“Dasar bego!!punya mata gak sih!!mata udah empat,masih kurang?!”

“Cepet bersihin nih wc cowok!!!”

“Ih,jorok amet sih!!dasar!!”

Mata Rena terbuka lebar.keringat membasahi sekujur tubuhnya.matanya menampilkan sorot ketakutan dan kebencian.kebencian akan datangnya hari itu.hari dimana matanya bisa melihat jelas lagi,tetapi dengan satu bayaran besar.Rena berjalan ke meja belajarnya dan duduk menatap tempat tidur putihnya itu.dia kemudian menutup matanya.

“Kakek,kenapa mataku tak dapat melihat dengan jelas?”Tanya seorang gadis rambut pendek ikal bermata hijau pada seorang lanjut usia yang tengah memegang sebuah buku tentang pencuri fiktif fenomenal,Arsene Lupin. pria tegap berjenggot putih itu mengusap kepala cucu kesayangannya.

“Kakek dulu pernah mengalami hal sepertimu.tapi sekarang,sampai tua pun penglihatan kakek sangat tajam,setajam elang yang ingin mencengkram mangsanya di tanah.”pria bermata hijau itu tersenyum dan menutup bukunya.karena dia tahu,cucu kecilnya yang terlalu ingin tahu itu ingin mendapatkan sebuah ‘alasan’.dia menarik selimut polkadot itu dan menyelimuti tubuh mungil cucunya menggeliat manja seperti kucing ketika menyentuh selimut hangat selembut kapas milikya itu.

“Sekarang kakek akan menceritakan sebuah kisah turun temurun keluarga kita.Rena mau mendengarnya kan?” Rena mengangguk penuh semangat.kakeknya adalah pendongeng yang hebat selain Emma.sang kakek merapatkan kursinya dan mulai bercerita.

“ini adalah sebuah cerita yang berawal dari ‘kebosanan’ manusia.dimulai dari seorang pria bernama Leonardo Donatello Van Angelo,seorang pesulap terhebat kota inggris yang bisa melakukan trik sesulit dan semustahil apapun.hal itu membuat namanya sangatlah terkenal di kota industri itu. Dibalik sikap dinginnya,dia adalah seorang pria berkumis tegap bermata coklat yang sangat tampan dan gentleman.suatu hari dia merasa bosan dan ingin melakukan sesuatu yang bisa membuat kota gelap Londonnya itu menjadi meriah.dan di saat itulah dia tak sengaja membaca novel ini. Dia sangat tertarik pada figure seorang pencuri ternama yang identitasnya tak diketahui. Maka dia pun memutuskan untuk mencoba jalan hidup bangsawan clover dalam novel itu,memiliki dua wajah.dan saat itulah setiap malam,Scotland Yard di sibukkan olehnya.sirine lampu tengah malam menyinari malam gelap mencari sosok putih yang menghilang bagaikan penyihir. Sosok itu di beri nama The Green Eye.karena saat dia beraksi dia menggunakan lensa kontak khusus berwarna hijau zamrud pekat seperti boneka yang membantunya untuk menggunakan hipnotis dan membantu indera penglihatannya.akan tetapi, disuatu malam,dia bertemu dengan seorang wanita cantik berambut hitam panjang dengan bunga mawar melekat di kepalanya.wanita itu tengah diganggu oleh lelaki hidung belang.tak seorang pun datang menolong karena kota London sangatlah sepi ditengah malam berkabut hitam itu.Leonardo menolong wanita itu dengan sulapnya.dan saat dia melihat wanita itu dari dekat,ternyata wanita itu adalah Irene Adler,seorang penyanyi opera terkenal.wanita bermata coklat berambut hitam panjang diikat bergelung dan hiasan bunga mawar di kepalanya itu.lalu sorot mata seorang wanita cerdas membuat Leonardo seketika jatuh cinta padanya.begitupun Irene.mereka sering bertemu sampai akhirnya,suatu hari Gregory Rudolph,teman terpercaya Leonardo sekaligus asisten sulapnya,mengantarkan surat dari Irene adler.Pria berkacamata tunggal dan agak bungkuk itu memperingatkan Leonardo bahwa dia curiga pada Irene.tapi,Leonardo tak mendengarkan perkataan Gregory dan memilih untuk pergi ke The house of glass,tempat dimana Irene menunggunya.tapi sejak saat itu,entah apa yang terjadi,tapi Leonardo menghilang tanpa jejak.seluruh permata secara serempak dikirim secara paket ke Scotland Yard.tapi ketika ditanya,tak seorangpun dari petugas kantor pos mengaku mengirim barang itu.semua terlalu misterius.Keluarga Leonardo menghilang tanpa jejak.tapi, disaat anak laki-laki pertama kakak Leonardo lahir ,seluruh keluarga di kejutkan dengan kondisi fisiknya.bayi itu memiliki mata hijau boneka penyamaran dari Leonardo.mereka mengambil kesimpulan,bahwa Leonardo telah meninggal lalu mencoba untuk memberi tahu lewat keturunan laki-laki dari keluarganya.mereka berteka untuk menemukan siapa pembunuh dan apa yang sebenarnya terjadi di malam Leonardo pergi.satu-satunya yang mereka curigai adalah Irene Adler,wanita yang memanggilnya di malam itu.dan mata itu terus menurun dari anak laki-laki yang lahir,penerus dari sebelumnya.dan kau,Rena,penerus dari ayahmu.kaulah pemilik mata itu.dijelaskan bahwa pemilik mata itu tidak akan bisa melihat jelas sampai kekuatan itu bangkit sendirinya dari dalam tubuh mereka. Oleh karena itulah,suatu saat kau pasti bisa melihat dengan jelas.sekarang pun kau sudah menunjukkan bakat terpendam warisan Leonardo. Kau sudah bisa bermain sulap hanya dengan sekali lihat,kau bisa mengetahui gerak lawan hanya dengan sekali menyentuh wajahnya,tapi kau sepertinya belum memiliki kekuatan fisik sang pencuri.Leonardo menguasai segala jenis beladiri mulai dari seni berpedang , beladiri fisik, dan keringanan tubuh yang luar biasa.disaat hal itu muncul,maka kau akan menjadi sang pencuri Rena..”ujar kakeknya sambil tersenyum.

“Tapi kek..Rena takut..Rena tak mau jadi seorang pencuri…”

“Rena..No one can escape time…it delivers us all to the same end..you can’t plug your ears or cover your eyes..and so it begins..”

Rena mengangguk mengerti.perkataan kakek terngiang di kepalanya dan merasuk ke dasar jiwanya..kakek memang benar..karena tak ada satupun yang bisa menutup mata dari waktu..sekeras apa Rena berusaha untuk tidak membangkitkan kekuatannya..tapi suatu saat kekuatan itu akan datang sendirinya.membuat Rena putus harapan..terutama,kekuatan itu bangkit di saat tak ada siapapun di sampingnya..tak jauh setelah kepergian Yo,bakatnya bangkit oleh ulah seniornya.



Sebulan setelah kepergian Yo ke Amerika dan juga kelulusannya dari SD itu,Rena diterima di salah satu SMP dengan nilai tertinggi.semua anak terkagum sekaligus tertawa mengejek ketika pada acara pembukaan , dipanggillah perwakilan para siswa baru yang tak lain tak bukan Rena lah orangnya. Semua mata penasaran. Setelah dibacakan oleh sang MC bahwa semua nilai mata pelajarannya sempurna dan dikerjakan dalam waktu setengah jam. Saat namanya berkumandang,seorang cewek mungil berkulit putih berambut ikal dengan kacamata besar menutupi wajahnya maju ke depan mimbar. Semua orang tertawa melihatnya. Rena berpidato cepat dan jalan sambil menunduk ke bawah. Dia tahu,semua orang menertawakan kacamatanya.tapi,baginya kacamata itu penolongnya. Di hari pertama dia masuk SD saja, ada yang sampai melemparinya dengan botol beling karena takut melihat matanya.

‘Yo benar…semua baik-baik saja jika mereka tak melihat mataku..’ kelegaan di dasar hati Rena ternyata salah besar. Tak melihat matanya pun, di hari itu dia dikerubungi oleh empat senior MOS di sekolahnya.dua pria dan dua wanita. Mereka berempat tertawa menyeringai. Salah satu wanita berambut bob dengan sepatu boot tingginya sambil memangku tangannya memandangi Rena tertunduk diam.

“Heh!bukannya udah dibilang sama senior lainnya,kalo murid baru harus dikuncir rambutnya!baru hari pertama udah ngelawan,ngerasa hebat?!!!”ujarnya sambil memegang rambut ikal panjang sebahu Rena.

“Maaf,kak..hari ini saya bangun kesiangan…”langsung saja,cowok tinggi semampai bertampang cool dengan alis tebal sinchan dan senyum putih kebanggaannya itu itu menghardik Rena.

“Kesiangan kenapa,dek?bikin pidato semaleman ya?mentang peringkat tertinggi,jadi bakal di kasih kompensasi??kemana sih pikirannya?rumus-rumus?”Rena semakin menunduk.rasanya dia ingin menangis,tapi dia sudah bertekad tidak akan menangis lagi,karena dia telah berjanji pada Yo.

“Maaf kak…”

“Heh,emang Cuma maaf yang bisa keluar dari mulutmu?!Kevin!sebagai hukuman,mau kita apain?!”ujar cewek berambut bob itu pada Kevin,cowok beralis tebal itu.Kevin tersenyum menyeringai sambil berpikir.

“Setuju gak kalo dia dijemur sambil hormat di lapangan.biar semua orang bisa liat!gimana Tha?”ujar Kevin pada cewek berambut bob itu.

“Endhita..jangan..nanti kalau pingsan kita yang susah..”ujar cewek berambut kepang sebahu dan berwajah lembut,sehingga terlihat paling baik diantara keempat senior itu.

“Iya juga sih..nah,gimana kalo kita jadiin dia babu seharian?setuju gak?!”Endhita tersenyum jahil pada ketiga temannya yang terdiam kecuali Kevin yang mengacungkan jempol tanda setuju.Endhita sedikit marah melihat temannya yang membela Rena itu kemudian ikut menghardik temannya juga.

“Heh,Sophia!napa?ngerasa punya persamaan dengan anak yang bakal jadi babu ku ini?inget,karena siapa kamu bisa sekolah ditempat elit kayak gini!”gadis berkepang itu tertunduk diam.sekilas Rena melihat wajah seniornya yang baik itu.pakaian seragam yang lusuh dibanding ketiga temannya,lalu hanya berpenampilan seadanya jika dibanding teman-temannya yang berlimpah aksesoris.Rena mengerti,jika terus membelanya bisa-bisa kakak itu terlibat masalah juga.

“Saya mau kok kak..lagian memang saya yang salah..”Mereka berempat kemudian menoleh ke Rena.Endhita tertawa sambil menepuk pundak Sophia.

“Tuh!dianya aja mau,gak usah terlalu baik makanya!sok segala mau nolongin nih anak..Heh,pokoknya sekarang kamu ikut kami!”Endhita berjalan bergandengan dengan Kevin.sejenak,mereka terlihat sangat serasi.terutama dibidang memeras orang.saat mereka berjalan,terlihat anak-anak lain yang ketakutan dan menghormat,lalu setelah itu mereka berbisik dibelakang.

‘mentang-mentang anak kepala yayasan..lagaknya udah jadi ratu sejagat..’ bisik anak-anak yang terdengar oleh pendengaran tajam Rena. Rena sendiri mengangguk setuju mendengar bisikan itu.

“Maaf ya dik,Endhita memang kasar dan egois..tapi dibalik itu,dia anak yang baik..”ujar Sophia yang berjalan di samping kiri Rena.

“Plis deh,Sop..semua orang tahu kalau dia itu iblis..aku sih..kalau gak inget dia itu anak kepala yayasan,udah aku hajar..”ujar laki-laki tinggi bertampang dingin di sebelah kanan Rena.

“Mario…dia itu temen kita..!”

“Mereka masih kamu anggap temen?Sophia,kau terlalu baik..kalau saja kau tak bersama dia,sudah dari dulu aku keluar dari geng ini..aku muak dengan tingkah sok kuasa mereka!oh ya,dik..terimakasih..aku tahu kau tadi berniat menolong Sophia,kan?”ujarnya sambil tersenyum pada Rena.

“Nggak perlu terimakasih,kak..karena memang saya yang salah..”ujar Rena tertunduk.

“Sabar sabar aja dengan kelakuan mereka berdua ya..kami berdua tak bisa menolong mu..karena dia terlalu berkuasa..”ujar Mario sambil mengusap kepala Rena sekilas.Rena mengangguk pelan.

“Saya mengerti,kak..”

“siapa namamu?”ujar Sophia lembut.

“Alunata Renatria…panggil saja saya Rena,kak..”

“Aku tadi melihat kamu maju sebagai perwakilan murid baru..kamu sangat pintar,Rena..”

“Terimakasih,kak..”baru kali ini Rena mendapat perlakuan baik selain oleh Yo. Rena tersenyum dalam hati.memang kacamata ini sangatlah menolongnya.

“Heh,lelet amet sih jalannya!Anak baru!sini!”Rena lalu berlari menuju ke tempat dimana Endhita dan Kevin berhenti sambil cekikikan.

“Bersihin nih wc sampai bersih!cepet,ya!!masih banyak tugas lainnya!”Rena di dorong masuk ke sebuah ruangan berbau menyengat dan menjijikkan.toilet sekolah yang berlantai pecah-pecah dan bau amoniak dimana-mana.ditambah lagi,wc itu adalah wc anak laki-laki.mau tak mau Rena mempercepat langkahnya. Karena sering membantu Emma membersihkan rumah sebesar kastil itu,jadi dengan cepat toilet itu bersih mengkilap.Endhita dan Kevin terpelongo tak percaya melihatnya.sementara Sophia dan Mario cekikikan melihat ekspresi kedua temannya yang gagal mengerjai murid baru itu.

“E,Eh,pokoknya sekarang beliin kami roti yang gak pernah kami makan sama sekali!cepet!!”Endhita menyerukan titah keduanya dengan lantang.tentu saja,Sophia terkejut,karena setahunya Endhita memang tak pernah mau makan roti apalagi jajanan di kantin sekolah ini.karena menurutnya itu makanan kelas rendahan.sudah barang tentu,Endhita memang mau membuat anak itu kesusahan.

“Eh,Saya kan…”

“GAk ada celoteh!setelah nemuin rotinya,anterin ke atap sekolah!gak pake lama!”mereka berempat kemudian pergi menuju atap.Rena dengan langkah santai pergi ke kantin.sementara itu,diatap Kevin dan Endhita asyik bermain sementara Sophia terdiam menunjukkan wajah tak sukanya pada Endhita.begitu juga Mario padanya.Endhita melihat Sophia.

“Gila,bagus banget actingmu,Sop!!anak itu pun pasti mengira bahwa dia tengah menolong kakak kelasnya yang ditindas oleh temannya!HAHAHAH!!!”Endhita tertawa terbahak-bahak bersama Kevin.sementara Sophia dan Mario hanya terdiam.

“Hentikan Endhita!kamu pikir itu menyenangkan?!huh!mana aku harus pake dandanan kutu buku gini lagi!bisa-bisa hilang pamorku diantara temen-temen yang lain!”ujar Sophia sambil melepas kepangan rambutnya.Mario terdiam dan menatap benci mereka bertiga.

“Eh,Kenapa,mar?!gak seneng kalo dia kita kerjain?!ato ngerasa senasib,soalnya tahun lalu kan kakak kelas pada bikin kamu sengsara!hahaha!!”ujar Kevin menertawai Mario.Mario merasa tidak senang,tapi dia tetap diam.

“Mario..”ujar Sophia merangkul tangan Mario.tapi Mario menepisnya.

“Aku udah ngeduga kalo kamu bakal ngelakuin ini..kamu gak ada bedanya sama mereka berdua!sudah lupa sama perlakuan mereka setahun lalu?!”bisik Mario pada Sophia.

“Mario…kau pasti lebih tahu dari siapapun..jika aku tak berpura-pura suka dengan kelakuan mereka berdua dan menurutinya, pekerjaan Ayahku lah taruhannya..kau pun begitu,makanya membantuku berpura-pura,kan?”

“Heh, Sophia!saat dia datang,lakukan sesuai rencanaku semalam!”Sophia menoleh ketakutan.apa saja asalkan tidak melakukan itu.

“Endhita..itu bahaya!kalo terjadi apa- apa gimana?!”

“Udah!pokoknya,ikutin apa yang aku bilang!”Ujar Endhita pada Sophia dengan kasar.memang,Endhita sering memperlakukan Sophia seperti seorang pembantunya.selalu mengikuti apa yang dia inginkan.tapi kali ini,Sophia benar-benar ketakutan.sekonyong-konyong terdengar suara langkah di tangga menuju atap.Endhita menatap Sophia dan mau tak mau Sophia harus melakukannya.dia berjalan sampai ke ujung atap.Rena membuka pintu atap sambil membawa empat roti.

“Apa yang kamu bawa?!”ujar Kevin penasaran.Rena mengangguk. Dia berjalan mendekati ketiga kakak seniornya dan sempat melihat Sophia berdiri di dekat atap.

“Untuk Kak Kevin,Roti coklat.karena gigi kakak sangat terawat,sangatlah mustahil kakak mau makan sesuatu yang manis.lalu,untuk kak Mario roti rasa strawberry.cowok pendiam seperti kakak kemungkinan menyukai sesuatu yang manis seperti strawberry tapi kakak tak pernah mau makan roti itu karena takut dibilang cowok feminis.untuk kak Sophia,dari penampilan kakak,sangatlah mustahil untuk membeli roti paling mahal di kantin sekolah.kakak selalu membeli roti termurah atau membawa bekal dari rumah karena kakak tahu,kakak harus menghemat pengeluaran setiap bulannya.jadi,saya membelikan kakak roti melon yang termahal di kantin sekolah ini..lalu,untuk kak Endhita,kakak tak pernah mau makan makanan yang menurut kakak selera kampungan,jadi saya belikan roti daging karena pasti kakak tak pernah makan roti yang akan membuat kakak gemuk dan juga tak terkesan elit.silahkan..”semua tebakan Rena tepat.semua orang terkejut di buatnya.Kevin dan Mario tertawa karena penjabaran sangat mengena dari Rena terutama dalam pemilihan roti buat Endhita.merasa dipermalukan,Endhita merasa kesal dan berteriak.

“HEh!.mentang-mentang udah berhasil bawa roti sesuai pesanan,jangan kira kamu udah menang ya!dasar,cewek kampungan!!”Endhita mendorong Rena sangat kuat hingga Rena terjatuh dengan semua roti bawaannya.terlebih lagi,kacamata Rena terlepas.Rena menunduk,menutupi kedua matanya dengan poni panjang dan mencari kacamatanya.tapi,Endhita menginjak kacamata itu hingga remuk dan tangkainya patah.

“Itu yang pantes didapetin oleh orang sok tahu kayak kamu!!ayo berdiri!!”Rena berdiri sambil menutupi kedua matanya.

“HEh,kenapa nunduk gitu!ayo,perlihatkan mukamu!!”Tapi Rena tak bergeming.dia terus menutupi matanya.Endhita semakin kesal dan memanggil Kevin untuk membantunya.

“Cepet perlihatkan mukamu kalo gak mau kami paksa!!”Rena tetap tak mau.Endhita semakin kesal dan di bantu Kevin yang mengeluarkan gunting dari sakunya,Endhita memotong poni Rena pendek-pendek lalu refleks Rena melepaskan tangannya.yang dia takutkan akhirnya terjadi.Endhita berteriak saat melihat mata hijau boneka Rena.begitupun dengan ketiga orang lainnya.hanya saja,Sophia yang terkejut tiba-tiba terpeleset dan jatuh.

“To,tolong!!”tangan Sophia mencoba bertahan di tepi gedung itu.Rena berlari dan menolong Sophia.dia meraih tangan Sophia,namun karena ketakutan Sophia melepaskannya,dia terjatuh.Rena kemudian terjun dan menarik tangan Sophia lalu melemparnya,sementara dibelakang, Mario menangkap tubuh Sophia.namun,Rena tak tertolong.tangan Mario tak dapat dia raih.dalam sepersekian detik lagi,dia akan membentur tanah dari ketinggian 30 meter.

‘Tolong,tolong aku!!!aku belum mau mati!!aku belum menepati janjiku!!Tuhan!!kumohon tolong aku!!!’jeritan Rena dalam hati di detik dia akan jatuh ternyata di dengar olehNya.sejenak,saat membuka mata dia merasa waktu seolah melambat.

“ya,jika begini..aku bisa melompat.dan aku akan selamat di tanah..”Rena berputar-putar tiga kali di udara dan mendarat di tanah dengan kakinya.kakinya lalu lemas dan dia terduduk di tanah..Rena tak mengerti. seolah-olah dia sangat alami melakukannya.padahal,dia sama sekali tak bisa olahraga.dia melihat pemandangan sekitar.penglihatannya kini sangat jelas.dunia yang dulu terlihat kabur,kini sangat jelas,bahkan terlalu jelas untuknya.Rena segera berlari sebelum keempat seniornya itu mengejarnya untuk menghukumnya.dengan cepat dan tanpa diketahui siapapun,dia bisa keluar dari sekolah itu dan kembali ke rumahnya.

“Nona?Kenapa nona sudah pulang?”Ujar Emma kebingungan karena tahu bahwa hari ini adalah hari pertama nona nya itu masuk ke SMP.Rena melihat Emma. sedari kecil,karena penglihatannya,dia hanya mengenal Emma melalui kehangatannya layaknya seorang ibu pada Rena dan adiknya.tapi kini,Rena bisa melihat Emma dengan jelas.seorang wanita muda berkacamata besar dengan rambut panjang sebahu diikat dua dan berbaju maid warna biru tua.

“Emma…aku bisa melihat jelas sekarang..”Emma terkejut mendengar perkataan Rena dan segera berlari memanggil kakek dan ayah Rena yang sedang minum teh bersama di halaman belakang.

“Tuan,Tuan!!bakat Nona sudah bangkit!”teh Darjeeling hangat mengepul di meja seolah tak menarik perhatian kedua pria mantan pencuri itu.Kakek berdiri terperanjat.

“Apa?!dimana Rena sekarang,Emma?”

“Nona sekarang berada di ruang depan,tuan.”

“Baiklah,Emma siapkan ‘itu’ sekarang juga!Arthur,berdiri!”

“”Ya,ayah.”sementara Emma pergi mengambilkan sesuatu yang diminta oleh tuannya untuk dibawakan ke ruang tamu,kakek dan ayah Rena menemui Rena.

“Rena..”ujar kakeknya pada Rena yang terdiam kebingungan dengan serentetan kejadian dihadapannya.mata Rena memandang sesosok tua tegap bermata hijau yang selalu menceritakan kisah sebelum tidur padanya terlihat sangat senang sekaligus sedih.

“Tuan,ini..”Emma memberikan sesuatu berbentuk gumpalan berbungkus kain putih pada sang kakek dan kakek segera memberikan itu ada ayah Rena.

“Arthur,kau tahu apa yang harus kau lakukan..”ayah Rena mengangguk lalu mendekati Rena.dia memberikan gumpalan putih itu pada Rena dan tersenyum.

“Rena..syukurlah..!mulai sekarang..kaulah penerus ayah..mulai hari ini,kaulah The Green Eye selanjutnya.ini adalah buku merah peninggalan kakekmu yang harus kau jaga.buku ini tak dapat dibuka kecuali dengan sesuatu yang disembunyikan oleh The Green Eye pertama pada salah satu permata yang dicurinya dulu.dengan bangkitnya bakatmu,kau dibebankan tugas untuk mencari jawaban atas teka-teki terselubung pesan terakhir dari Leonardo,kakek buyutmu..itulah takdir dari pemilik mata hijau ini..Rena..”semua berlalu begitu cepat.Rena tak dapat mengelak karena memang dia sudah tak bisa lagi mundur.bakatnya sudah bangkit,dan inilah konsekuensi yang harus dia tanggung.

“Besok,kau akan masuk ke sekolah lain.dan karena bakatmu sudah bangkit,kau harus menyamar kan dirimu,agar tak seorang pun bisa mengenali atau memandang jijik dirimu lagi,Rena…”bisik Emma dari kejauhan.Rena mengerti.selain pengasuhnya,Emma bisa dibilang sebagai juru bicara ayah dengan orang di luar sana.Rena pergi ke kamar dan menguncinya.di sakunya terdapat kacamata yang dirusak oleh Endhita.Rena menangis disana..

“Seandainya kau ada disini Yo,pasti bakatku tak akan bangkit..pasti aku takkan mengalami hal seperti itu..dan sekarang..hal yang kutakutkan terjadi..jika kau kembali seperti apa yang kau impikan saat kita masih bersama dulu..,maka disaat itulah..aku berdiri berhadapan denganmu sebagai seorang musuh…karena aku tahu,kau datang untuk menangkapku…”Rena mengusap air matanya.dan memegang erat buku merah itu.

“aku bersumpah..aku akan menyelesaikan seluruhnya..aku akan membuka kebenaran.. akulah yang akan menjadi penerus sang pencuri yang terakhir..dan takkan ada lagi orang lain yang mengalami nasib pahit seperti diriku lagi…aku bersumpah..walalu nyawa taruhannya,akan kusingkirkan seluruh kabut misteri,dan memunculkan kenyataan yang sesungguhnya..”

‘Tuhan..Kau mendengar jeritan putus asa ku ditengah kematian berusaha menjemput nyawaku..dan kini,aku tahu Kau mendengarku Tuhan..ini janjiku kepadaMu dan pada mereka..karena aku tak mau,ada orang lain yang merasakan penderitaan seperti diriku kelak..’sebuah janji baik dari mulut dan dalam hati telah mengukuhkan hati seorang gadis yang seumur hidupnya sudah jauh menderita dari siapapun..dan janji itu akan dia tepati..sebab janji itu bukan hanya untuk dirinya sendiri..tapi untuk mereka yang sudah terjebak dalam keingintahuan akan sesuatu yang tertutup kabut..mereka yang sudah mengorbankan segalanya demi mendapatkan kata KEBENARAN..dengan jalan apapun..walau menderita sekalipun..tapi satu hal kini mengganjal di hati Rena..disaat mereka bertemu lagi..akankah semua bisa seindah saat mereka bertemu dulu..hanya Tuhan yang tahu..



“Sial..semua ini gara-gara bertemu lagi dengan mereka..mimpiku seolah bertambah buruk saja..”Rena terbangun ditengah malam. Pertemuan kembali dengan Sophia benar-benar membuka kenangan masa lalu yang paling dibencinya.diliriknya jam dinding yang menunjukkan matahari akan terbit dua jam lagi.

“Ah,aku harus bersiap-siap.hari ini kan,aku akan berangkat bersama Mike.huh,semoga aku takkan bertemu lagi dengan mereka..membayangkannya saja aku sudah benci..”ujarnya sambil beranjak dari tempat tidurnya untuk mempersiapkan barang-barang keperluannya selama beberapa hari.tiba-tiba,ditengah kesibukannya seseorang mengetuk pintu.Rena berjalan dan membukanya.Emma yang berbaju tidur tersenyum sambil membawakan secangkir kopi.

“saya mendengar suara berisik dari kamar nona..sepertinya nona akan bersiap-siap untuk berangkat besok.apa boleh saya Bantu?”

“Terima kasih,Emma..”Rena tersenyum sambil meneguk kopi Burma buatan Emma yang sangat lezat.

“Nona..hati-hati ya..gedung The Eternity adalah tempat yang sangat terpencil dan dekat dengan hutan.saya takut jika terjadi apa-apa pada nona..”

Rena memandang wajah wanita yang kini tak sebelia saat pertama kali dia bisa melihatnya dengan jelas. Keriput mulai menghiasi wajah lelahnya .dipandanginya wajah orang yang membesarkannya sebagai pengganti sesosok ibu yang sudah di panggil oleh Yang Kuasa.Rena meletakkan kopinya dan memeluk wanita tua berbaju maid itu.

“Tenanglah Emma…aku akan menjaga diriku sendiri..janganlah kau menambah bebanmu dengan memikirkan aku yang tak berharga ini..”

“Nona..sejak kecil nona dan adik nona saya anggap sebagai anak saya sendiri..sudah barang tentu sebagai pengganti ibu kalian,apakah tak pantas saya mengkhawatirkan nona layaknya seorang ibu pada anaknya?” Rena tersenyum sedih menatap Emma. Rena benar-benar tahu wanita inilah yang tak pernah berbohong. Wanita ini tak pernah merasa ketakutan sekalipun jijik padanya. Emma sama seperti Yo,mereka menganggap keadaan Rena memang benar-benar ada diantara mereka. Bagi Rena.,mereka berdualah orang berkepribadian hangat yang membuat dia bisa menumpahkan segalanya.

“ Emma..akupun sudah menganggap kau sebagai ibuku..karena kaulah yang paling mengerti aku..terimakasih karena sudah mengkhawatirkan ku Emma..kini aku sedikit bahagia..karena kau membuatku teringat akan dia yang juga berjanji padaku..pada dia yang menganggap keberadaanku adalah yang terbaik baginya…dia yang tersenyum manis sambil mengucap kata terindah yang paling ingin kudengar..dia sudah kembali Emma..dia yang selalu kutunggu kedatangannya..”Rena menunduk dan menitikkan air mata yang tak pernah di perlihatkannya selain pada Emma dan Yo.Emma mengerti.karena dia tahu,Nonanya itu selalu menunggu keberadaan orang itu selama sepuluh tahun di sebuah pohon maple tua di dekat danau hutan. Karena diam-diam dia sering mengikuti nona yang setiap hari selalu pergi dan pulang malam. Dia tahu di hari sebelum Nona nya menjadi penerus , dia selalu pergi menunggu di hutan itu..entah hujan ataupun panas sekalipun..menunggu kehadiran seorang teman baik yang pergi jauh..walau Emma tak tahu siapa orangnya , tapi pastilah orang itu adalah orang yang jauh lebih mengerti nona nya dari dia sekalipun..Emma tersenyum dan mengusap kepala nona yang ia sayangi itu.

“pastilah nona bahagia sekarang..karena sudah bertemu lagi dengan orang yang selalu nona tunggu..nona..pastilah sangat mencintainya,kan?”mendengar perkataan Emma itu Rena hanya bisa tersenyum tanpa menjawab.

‘Ya Emma…aku terlalu mencintainya..sampai-sampai itu membuatku sangat terseiksa karena aku tahu aku takkan bisa memilikinya..karena takdir sudah membuat jurang diantara jalan yang akan kami lalui…..’hati Rena diam-diam berbisik. Mengatakan hal yang sudah seharusnya dia kubur dalam – dalam di hari penobatannya.jangankan mengubur itu, membuang gelang pemberian Yo saja , Rena bahkan tak pernah sanggup seberapa besar dia mencobanya.

“Apa saya salah,nona?”

“Tidak Emma..kau tak sepenuhnya salah..kenyataan bahwa aku mencintainya..memanglah itu adanya..dan tak dapat ku pungkiri walau dengan kata-kata…” ujar Rena tersenyum pahit.



BAb !1!

WedDinG anD CoincIdeNcE

‘Rena..kumohon.jangan menangis hari ini..jika melihatmu menangis,selamanya aku ingin tinggal disini..tapi aku tak bisa Rena....’ujar seorang anak laki-laki kecil terlihat sedih menatap anak perempuan sebayanya yang menangis di depannya.

‘aku..gak nangis..gak nangis..’Rena menggosokkan matanya sehingga tak satupun air matanya tersisa di wajahnya.dia memaksakan dirinya untuk tersenyum di depan anak laki-laki yang akan meninggalkannya itu.

‘Rena..maukah kau mengabulkan satu permintaan kecilku?’ujar anak laki-laki itu sambil mengacungkan kelingking di depan anak perempuan yang menangis di depannya itu.

‘apa..itu,Yo?’tanya anak perempuan itu sambil tetap tersenyum.

‘disaat aku pergi..walau apapun keadaanmu..saat aku tak disampingmu,kumohon jangan menangis..’ujar Yo sambil memegangi tangan anak perempuan itu dan memegangi kelingkingnya.lalu,mereka saling mengaitkan kelingking mereka satu sama lain sebagai tanda perjanjian mereka.

‘ya..Yo,aku berjanji..seperti kata yang terucap di tempat ini..aku akan menunggumu sampai kau kembali...’ujar Rena sambil menutup mata dan tersenyum lagi,menatap anak laki-laki yang sangat dia sukai sejak dulu.

‘janji ya..aku akan kembali..’

“Rena..Rena!!bangun!”Rena kemudian tersadar.

“dasar!ngapain aja kamu semalam sih?!begadang main game lagi?!”ujar Mike jahil sambil mengambil Portable player Rena dan menyetel music.

“Hoi..Hoi!!siniin portableku!”ujar Rena kesal karena Mike tak hanya membangunkan tapi juga mengambil portablenya.

“WeEk!!biarin..pelit nih!minjem aja gak boleh..!yang beliin juga kan aku!”ujar Mike cuek sambil menjulurkan lidahnya pada Rena.

“Ye!kan udah kamu kasih,gak bisa minta lagi donk!.”Rena terus meminta portable itu dengan menggerakkan tangannya,tapi Mike tetap tak mau mengembalikannya.dia malah memasang portable itu di telinganya.

“Udah,tidur lagi aja sana!tar aku bangunin kalo udah sampai!”ujarnya tersenyum jahil.

‘Yah..apa boleh buat’sambil memendam perasaan kesal,Rena memejamkan matanya lagi.dia sangat lelah,lebih dari sebelumnya. pertemuannya kembali dengan Yo,semua terjadi begitu cepat.Rena senang,Yo akhirnya mencapai cita-citanya,menjadi seorang polisi.tapi betapa kejamnya takdir,sehingga dia harus ditemukan dengan cara begitu.apalagi,Yo menembaknya saat itu.Rena tertidur pulas.sementara Mike,terus memandangi Rena yang tengah tertidur.dia mengelus pipi Rena ,sambil tersenyum nakal melihat Rena.

‘Ren..andai kau tahu..perasaanku..’pikir Mike dalam hati saat itu.dia melanjutkan membaca komiknya sebelum Rena terbangun dan menyadari bahwa Mike memandanginya sejak tadi.dalam kereta yang sama,tapi berlainan gerbong,sosok yang tengah dipikirkan Rena itu juga memikirkan hal senada.Yo tengah duduk termenung bersama calon inspektur Yagi dan Inspektur Lender disampingnya.

‘Rena..kenapa jadi begini?padahal..aku menjadi polisi,karena kau tersenyum saat aku mengatakan cita-cita mulukku itu..demi kau,aku rela pergi menempuh ujian dan berhasil menjadi seorang inspektur FBI..tapi,sekarang kenapa aku harus menangkapmu?ini benar-benar nonsense..’

“Emm..kapten,maaf..kita akan kemana?”Tanya calon inspektur Yagi yang hanya mengikuti atasannya tanpa tahu arah dan tujuan perjalanan mereka itu.

“bukankah sudah kuberitahukan padamu,Yagi?anakku akan menikah.jadi,kalian berdua aku minta menemaniku kesana.karena,sudah lama aku tak bertemu anakku sejak dia belajar di Oxford..”

“Wah,anak Inspektur hebat sekali!boleh saya tahu dia seperti apa,inspektur?!”

“Anakku itu,sangat tertarik di bidang sastra.semula,aku bertengkar dengannya karena aku ingin dia masuk ke kepolisian.sampai akhirnya dia melarikan diri,tak jauh dari hari itu,sepucuk surat dari Inggris memberitahukan bahwa dia diterima di Oxford jurusan kesusastraan.aku hanya bisa bangga dan akhirnya melupakan keinginanku atas dirinya..biarlah dia mengejar apa yang dia inginkan.”

“Wah,Inspektur sangatlah bijak..”

“Yagi!”

“Ma,maaf inspektur..”Yo hanya bisa melihat percakapan akrab antara sang inspektur dan anak buahnya yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri itu.melihat wajah kaku yang sengaja dia pasang agar tak kehilangan wibawa di depan anak buahnya memang khas dari inspektur yang satu ini.

‘Rena..jika kita bertemu..dengan jalan yang berbeda..apakah hubungan kita bisa seerat dulu?apa kita bisa lebih daripada dulu?saat kau..dan aku..belum menemukan jati diri kita masing-masing..saat embel-embel itu belum melekat dinama kita..apa kau akan sehangat dulu?apa yang akan kutemui..senyummu?bukanlah..wajah dingin yang menyesakkan dadaku itu..Rena..’Yo terus saja melamunkan hal indah yang ingin dia lakukan jika bertemu ‘dalam keadaan lain’ dengan Rena.sementara Rena..tertidur pun tak menuntaskan keluh hati yang semakin lama semakin menyesakkan dada..pertemuan mendebarkan yang membuat dia kehilangan satu-satunya angin lembut penghangat jiwanya..angin yang menemani tawa dari wajah Yo..



“HuaHH..capeknya..kamu sih enak Ren,tidur mulu selama perjalanan..sementara aku,kalau ikut-ikutan tidur ,bisa tersesat kita!”omel Mike menguap karena tak tertidur selama lima jam perjalanan itu.

‘Heh..justru kalo mau dibilang aku yang lebih capek..semalaman kurang tidur..’lirik Rena pada Mike yang terus ngomel sampai bertemu dengan kakaknya yang menunggu di depan stasiun.

“Kakak..tolong..Mike ngomel terus dari tadi….”Rena berjongkok dibalik tubuh mungil kakaknya Mike,Eliza, tersenyum kecil melihat tingkah adiknya itu.dari tingkah lakunya saja,sejak dulu Eliza tahu kalau Mike menaruh hati pada temannya yang lebih terlihat seperti cowok cool dengan tinggi menjulang serta setelan earphone biru dongker dan portable player hitam berlis kuning dan putih di ujung-ujungnya hasil pilihan selama satu jam oleh Mike sebagai hadiah ulang tahunnya karena Mike sempat merusak portable putih pastel mahal milik Rena.kedua orang itu terus saja berantem di depan sang kakak yang lama kelamaan menghela napas dan menjewer telinga Mike.

“Ayo..sampai kapan mau berantem terus!udah mau malam nih!”

“Aduh kak,sakit!!”

“Wekkk..rasain!!”Rena menjulurkan lidahnya dan tertawa kasihan melihat Mike terpaksa berjalan jongkok karena sang kakak mungil itu.

“Rena,ayo!mau ditinggal,nih?!”

“Eh,Jangan donk kak!”Rena kemudian berlari dan mereka pergi ke rumah kak Eliza dengan mobil mercedez Hitam yang terparkir di depan stasiun itu.sementara itu,disaat yang sama,Inspektur Lender bersama Yo dan calon inspektur Yagi keluar dari stasiun. seorang pria berperawakan inspektur Lender,hanya saja tanpa kumis,dan itu sang inspektur versi mudanya,menghampiri mereka.pria bermata coklat sipit sehingga terlihat seperti orang keturunan Jepang,dengan alis hitam tebal dan senyuman tersungging dibibirnya sehingga membuat orang angkat tangan kalau mau memarahinya itu membungkuk hormat seperti salam orang negeri sakura pada sang inspektur seraya berkata,

“Lama tak bertemu,ayah.”

“Bagaimana kabarmu?sepertinya terlalu lama tinggal di Jepang membuat kau terlihat sopan,Nathan.”ujar Inspektur bernada kaku untuk menyembunyikan perasaan rindunya pada Nathan,anak yang sudah lama tak ia temui.

“Maaf,ayah.”Nathan memeluk ayahnya yang mulai menua karena dimakan usia,tapi masih saja tegas dan dingin seperti dulu.sementara sang inspektur terkejut dan sedikit malu-malu melihat anak buahnya beserta Yo yang tersenyum kecil melihat pertemuan mengharukan itu.

“Nah,ayah.silahkan naik.sebentar lagi malam akan tiba.” Tanpa basa-basi lagi,mereka masuk ke dalam mobil dan pergi ke kediaman Nathan .seharusnya,esok adalah hari bahagia bagi mereka.tanpa mereka tahu,bahwa badai besar mengancam keesokan harinya.sebagai kutukan..dari The Eternity.dalam stasiun kecil tapi ramai itu berjalan seseorang berkacamata yang menyembunyikan tatapan pembunuh dibalik kacamatanya itu.perawakan tinggi dan tak berdayanya benar-benar menyembunyikan niat jahat yang tersembunyi dibaliknya.

“Eliza..Tunggulah aku..”ucapan kecil dibalik senyum yang menyeringai kejam akan membawa badai di hari sacral besok.



“Rena!Rena!maen yuk!”teriak Mike pada kamar yang berada tepat disebelahnya itu.terdengar suara shower menggema dikamar itu.tak ada suara menjawab.Mike menjadi kesal dan memegang kenop pintu itu.sementara Rena, sedang asyik menyegarkan dirinya di dalam shower hangat pelepas penatnya di dalam kereta selama lima jam,tidak menyadari terbukanya kenop pintunya.dia menghentikan showernya dan meneggelamkan dirinya di dalam bathtube air hangat berwangi vanilla dari sabunnya itu.rambut panjangnya itu dia biarkan menggenang ke seluruh arah.dia biarkan telinganya mendengar sunyinya suara dalam air.mata hijaunya itu terpejam di dalam air hangat itu.

“Rena,Rena!!”

‘huh,kemana sih dia!’gumam Mike kesal karena tak ada siapapun dikamar itu.dia kemudian memeriksa seluruh kamar yang seolah belum tersentuh sedikitpun.dia melihat ke dalam kamar mandi.asap panas mengepul kemana-mana.tapi tak ada siapa-siapa disana.

“astaga.kenapa banyak banget asap disini?”ujar Mike sedikit ngeri.jujur saja,walau berbadan kekar seperti itu,dia punya kebiasaan buruk.takut hal-hal berbau mistis.Rena segera tersadar.

‘Mike?’Rena terbangun dari bathtube itu dan melihat ke arah Mike.sementara Mike terkejut setengah mati melihat sesuatu muncul tiba-tiba dari bathtube itu.sesosok perempuan berambut panjang basah bermata hijau kaku itu melihat ke arahnya.Mike terkejut tanpa suara.di dalam pikirannya itu berkecamuk macam-macam hal ‘mengerikan’.Mike hendak melarikan diri dari kamar mandi itu. malang,karena lompatan kagetnya ,pancuran shower itu jatuh dengan mulus diatas kepala Mike sehingga membuat Mike tak sadarkan diri.Rena keluar dari bathtube itu sambil menahan tawanya dan juga menghela napasnya karena sepertinya dia selamat.dia mengangkat badan Mike dan membawanya diatas tempat tidur.sementara itu , secepat kilat dia memakai baju dan mengambil kontak lens lalu rambut palsu yang dia tinggalkan di kamar mandi.

‘untunglah ada shower itu..jika tidak,penyamaranku pasti ketahuan..’sepertinya kali ini Rena salah duga.’ketakutan Mike akan hantulah yang membuat Rena terselamatkan kali ini’.Rena memindahkan Mike ke kamarnya sendiri,dan kembali ke kamarnya untuk mengatur srategi dan tak lupa untuk mengunci kamarnya.kebiasaan lamanya terulang kembali.setiap dia menginap di tempat orang,tingkat kecerobohannya sangat tinggi daripada dirumahnya sendiri.

Tak lama kemudian,Mike terbangun.

‘Heh,di mana ini?’dia masih teringat kejadian kamar mandi itu dan melihat sekelilingnya.itu bukan di kamar mandi ataupun kamar Rena.dia berada dikamarnya sendiri.

‘jadi..tadi Cuma mimpi,ya..phew..mimpi yang seram..’ujar Mike sambil keluar kamar dan melakukan hal yang ingin dia lakukan sedari tadi,mengetuk pintu kamar Rena dan mengajaknya bermain.

“Rena,maen Yuk!!”ujar Mike sambil mengetuk pintu.Rena segera keluar dan berpura-pura kalau dia itu baru bangun dari tidur,bukan habis dari mandi.

“Hoemm.He-?boleh,deh!tapi..aku ganti baju dulu,ya!”

“Udah deh,pake aja baju itu!orang kita main tennis meja kok!itu loh,yang ada di sebelah ruang keluarga!”Mike menarik tangan kiri Rena agar Rena tak menghindar lagi.mereka berlari dan berpapasan dengan Yo yang kebetulan mencari toilet karena bosan sedari tadi menemani inspektur Lender dan Yagi yang tengah menginterogerasi Eliza,calon menantunya itu dengan Nathan bersamanya.sekilas Rena melihat Yo yang terus berjalan lurus menuju ke toilet.dia terkejut melihat kehadiran Yo,tapi dia menepisnya dan berpaling ke depan agar Yo tak merasakan kehadirannya.Yo yang terus menatap ke depan seolah mendengar gemerincing lonceng kecil yang sangat ia kenali.dia menoleh ke belakang.terlihat dua orang anak tengah berlari sambil tertawa.anak laki-laki seumurannya tengah menarik seorang anak perempuan berambut pendek yang berpenampilan cowok.

‘itu..suara gelangnya Rena..tapi..masa’sih?ah,tak mungkin..’Yo berbalik lagi dan mencari toilet.

‘Kenapa,Yo..ada disini?!sial!!’umpat Rena dalam hati sambil bersyukur Yo tak menyadari kehadirannya berkat penyamarannya sekarang.sementara diruang tamu,terlihat Eliza memegang erat tangan Nathan.mukanya itu seputih kertas,ketakutan mendengar pernyataan dari ayah mertuanya,sang inspektur paruh baya itu.

“Eliza..maaf,tapi saya pikir kamu dan Nathan harus tahu soal ini..”

“Ta,tapi bagaimana bisa,pak?”

“Ayah..”tatap Nathan penuh kekhawatiran amat sangat karena melihat wajah Eliza dirubung ketakutan.

“Dia sangat hebat,tapi juga berbahaya..dia membunuh para penjaga saat melarikan diri..benar-benar orang berbahaya.jika dugaanku tepat,maka dia mencarimu,Eliza.”

Eliza menangis ketakutan.dia tak menyangka,hal yang sudah menerornya dulu,kini kembali lagi dihari yang sangat dia nantikan.

“Eliza,walau aku tak dapat diandalkan,tapi sekuat tenaga aku akan melindungimu dari dia..”Eliza terpana melihat calon suaminya itu.Nathan benar-benar pria baik.Eliza pun mengangguk tersenyum,walau dalam hati,dia masih merasakan ketakutan amat sangat.sang inspektur pun tersenyum melihat jiwa heroic anaknya itu.dan percakapan mereka berlanjut.



“ Katanya mau main tennis meja..koq malah kesini sih?”ujar Rena sambil melihati paviliun besar seperti dojo kendo disekolahnya.

“kau takut?!”ujar Mike tersenyum menantang yang bisa membuat cewek-cewek terpesona tapi tidak untuk Rena.Mike melempar sebuah sabuk yang biasa dikenakan oleh orang yang mempelajari bela diri.

“Kalau salah satu dari kita berhasil membanting lawan,kau harus menjadi anak buahku selama kita ditempat ini.”Mike kemudian berlari dan bersiap menerjang Rena.Rena mengelak.dia meloncati Mike dan tiba-tiba dia sudah dibelakang Mike dan bersiap untuk menghabisi lawannya.Mike tersenyum dan berbalik ke belakang dengan cepat.

“Hebat juga kau.tapi aku yang akan menang.”

“huh,katakan itu setelah kau membantingku.”Rena kemudian melompat lagi dan melancarkan tendangan kiri yang dia banggakan pada Mike.tapi,berhasil ditangkis oleh Mike.

“Bagus juga untuk ukuran calon ketua klub Bela diri”

“wah, kalau menerima pujian seperti itu dari ketua klub Iai, rasanya gimana ya?”ujar Mike tersenyum.seketika tangannya yang menangkis itu bergerak menarik baju Rena dan Rena melayang.Mike berhasil membantingnya.tapi sebelum dia benar-benar terjatuh ke lantai,dia mencengkram baju Mike dan dengan tenaganya,dia berbalik membanting Mike.mereka berdua sama-sama terjatuh.mereka berdiri dan saling berhadapan.lalu mereka tertawa sekeras-kerasnya.

“Tak semudah itu kau mengalahkanku,Mike.”ujar Rena bernada sombong sambil memasang portablenya lagi.

“Cih!seri lagi deh!kalo gini kapan menangnya?”ujar Mike kesal.

“Uda deh,pulang yuk!laper nih!”Rena kemudian berjalan keluar paviliun disusul oleh Mike yang berwajah kusut karena telah melewatkan kemenangannya akibat pertahanan lemahnya itu.mereka berdua segera pergi ke meja makan.dan,hal yang paling ingin dia hindari sekarang,justru sedang ayik menyantap makan malam bersama inspektur dan anak buahnya yang selalu mengejarnya.Rena ingin segera lari dari tempat itu.tapi Eliza yang menyadari kehadiran mereka berdua justru mengajak Rena untuk makan bersama mereka.

“Lho,kalian darimana aja,sih!ayo makan sama-sama!”ujar Eliza memandang Mike sambil tersenyum menyelidik pada Mike yang menghidari tatapan kakaknya sambil bersiul.

“I,Iya kak.”jawab mereka berdua kompak.

Lobster,Yakiniku,Sushi,omelet,berbagai makanan campuran eropa dan Jepang tersaji di meja makan itu.Rena sedikit senang dan melahap yakiniku kesayangannya.Mike lagi-lagi menjahilinya.sehingga,jadilah makan malam tenang tanpa kehadiran mereka sekejap menjadi medan perang memperebutkan Yakiniku.Eliza dan Nathan menggeleng melihat perilaku kedua anak kompak itu.

“Mike,apa kamu gak malu sama paman Lender dan temannya?!ujar Eliza sambil menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Mike yang sengaja melakukan hal itu.

“Tidak apa-apa,Eliza.saya justru suka pada anak yang memiliki semangat tinggi seperti mereka.”ujar sang inspektur bernada bijak agar terlihat keren di depan menantu mungilnya itu.

“Tuh,kan?paman aja nyantai,kakak ini.”ujar Mike sambil sedikit cemberut melihat sang kakak menyipitkan mata padanya.

‘seandainya ayahnya Nathan gak ada disini,abis kau Mike!tunggu aja nanti!’pikir sang kakak,tak tahan melihat kelakuan ‘anak kecil’ adiknya.

“Oh,Ya,kalian berdua habis darimana?sampai-sampai lupa makan malam.”ujar Nathan bernada menyelidik.

“Eh,habis dari paviliun koq,kak.”Telinga inspektur seketika menjadi panas mendengar ‘berdua’ dan ‘paviliun’.dia tak dapat menahan amarahnya lagi.

“Apa yang kalian berdua lakukan di paviliun berdua?anak-anak jaman sekarang..”sebelum sang inspektur melanjutkan pidato ala polisinya,Rena segera memotong perkataan sang inspektur.

“Inspektur..kami berdua bertanding Judo di paviliun..”dalam sekejap semua orang di meja makan itu menatap Rena.

“Darimana kau tahu kalau ayah Nathan adalah seorang inspektur?”ujar Eliza menyelidik.

‘astaga!keceplosan lagi!bodohnya aku!’Rena menyesali perkataannya barusan.tak ada jalan lain,dia harus berperan sebagai detektif.

“Mudah.dilihat sekilas,pembawaan tegap walau menginjak usia lanjut.perkataan bernada menyelidik yang membuat siapa saja takut dan mengakui seluruh perbuatannya,intonasi berwibawa sehingga membuat orang segan padanya..bukankah pembawaan seorang yang berpangkat di dalam anggota kemiliteran? Dilihat dari potongannya,paman ini mungkin adalah seorang polisi yang memiliki pangkat,pangkat apa yang mengharuskan bersikap penuh wibawa?anggap saja..inspektur?..”ujar Rena berlagak tenang seperti detektif dalam cerita-cerita.

“Wah,kamu hebat juga..”ujar calon inspektur Yagi melihat anak perempuan yang bersikap dingin dan tenang menjelaskan semua itu.

“Hehe..buku Arthur Conan Doyle membuatku sedikit terinspirasi..”ucap Rena nyantai.padahal sebenarnya,dia sudah tahu bahwa tiga orang di depannya adalah polisi.

“Ngomong-ngomong soal Judo,maukah kita bertanding,anak muda?saya sudah lama tidak menggerakkan otot saya.lagipula,Yagi,dia juga dan 3 dalam judo.”ujar inspektur berdehem melihat Yagi yang tertawa melihat atasannya salah tingkah di hadapan seorang anak SMU.

“Ayo!”jawab Mike riang karena mendapat lawan kuat.dia melirik Rena sambil menatap penuh harap.

“Yah,boleh juga..”ujar Rena lesu karena dua polisi itu sudah berkali-kali dikalahkan Rena walau bukan dalam beladiri.

sementara Yo,dia terkejut mendengar analisis dari cewek berstyle cowok itu.entah kenapa rasanya dia mengingatkan dirinya akan Rena.setahu dia,Rena yang dia kenal bisa mengambil kesimpulan sempurna dalam waktu singkat bahkan melebihi orang dewasa sekalipun.

‘Shinjitsu wa itsumo hitotsu!’kata-kata dalam bahasa Jepang yang kerap diucapkan Rena dulu setelah dia mengeluarkan seluruh analisisnya saat itu.

“Shinjitsu wa itsumo Hitotsu!”seolah de javu Yo mendengar kalimat itu terucap dari mulut cewek berambut pendek itu.

“Hah?”ujar adik dari calon istrinya Nathan kebingungan melihat temannya yang tiba-tiba mengucapkan sekumpulan kata Jepang yang tidak pernah diucap sebelumnya.

“Ya,adikku kan penggemar detective Conan.jadi,sebelum film itu dimulai,Conan selalu mengucapkan hal itu!”

“Kebenaran selalu hanya ada satu.”ujar Yo tiba-tiba sehingga membuat kedua orang itu menoleh padanya.

“Itu artinya kan?”ujar Yo tersenyum sehingga membuat Rena berpikir.’Bodohnya aku..itu kalimat yang sering kuucapkan sejak kecil karena puas mengungkapkan analisisku pada Yo.’

“Hei..sebenarnya,kamu ini siapa sih?”ujar Mike dengan nada aneh melihat sosok berkacamata yang diam sedari tadi.

“Aku hanya orang yang diminta untuk menemani seorang ayah yang gugup bertemu kembali dengan anaknya setelah sekian lama berpisah..”ujar Yo sambil berlalu.sementara Mike menarik Rena ke paviliun lagi untuk bertanding dengan kedua polisi itu.



“Huah..Lelahnya” entah beberapa jam berlalu sejak menanggapi tantangan dari inspektur yang berakhir dengan kemenangan duo Mike dan Rena,sehingga membuat Rena benar-benar lelah.tak sempat terpikir olehnya lagi cara untuk mengambil The Eternity itu.dia melirik jam dinding berbentuk bulat terpasang di dinding berhadapan tempat tidurnya.

‘sudah malam rupanya..lebih baik aku tidur saja..’pikir Rena saat melihat kedua jarum jam itu tepat bertengger diangka dua belas.sekonyong-konyong dia mendengar bunyi gesekan biola tak jauh dari kamarnya.Rena beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan keluar kamar.suara biola yang terdengar melankolis dan menyayat hati bagi yang mendengarnya,membuat Rena penasaran,siapa gerangan bermain biola tengah malam begini.suara itu semakin lama semakin mendekat.suara itu berasal dari sebuah kamar yang berselisih tiga ruang dari kamar Rena.tangan Rena menyentuh pintu itu.dia mendekatkan telinganya ke pintu agar bisa mendengar jelas suara itu.entah kenapa,dan entah siapa yang memainkannya,tapi sepertinya hasil gesekan biola itu membuatnya seolah terpanggil untuk mendengarnya.tiba-tiba tanpa Rena sadari pintu itu terbuka.Rena tersadar dan segera menjauh dari pintu yang terbuka itu.terlihat sosok Yo memegang sebuah biola berwarna coklat kehitaman di depannya.tak kalah terkejut dengan Rena,Yo pun menunjukkan sedikit wajah kebingungan dan ingin tahu pada Rena.

“Kamu..”

“Ah,Maaf!aku tak sengaja mendengar suara biola.maaf mengganggu.”

“Tunggu!”Yo memegang tangan Rena.Rena kemudian berbalik dan menoleh pada Yo.untung saja,dia sudah melepas gelang itu setelah makan malam selesai.setidaknya,Yo takkan curiga padanya.

“Ya?”ujar Rena bersikap wajar.

“Maukah..kau menemaniku?aku ingin pergi ke ruang piano..”tanpa mendengar sepatah kata dari mulut Rena,Yo segera menariknya ke ruang piano yang berada di sebelah ruang makan.

Ruang luas itu hanya berhunikan sebuah piano putih besar ditengah-tengahnya.Yo mengajak Rena untuk duduk di bangku piano itu.

“Maaf..kenapa kau bisa mendengar suara biolaku?inspektur dan Yagi yang berada disebelah kamarku saja tak terganggu olehnya..”ujar Yo menyelidik pada Rena.

“Oh,maaf..pendengaranku sejak lahir sedikit tajam,terutama pada suara musik.lagipula,suara biolamu itu terdengar indah dan melankolis..tak sesuai imagemu yang agak kaku..”

“suara yang kumainkan tadi..kupersembahkan untuk seseorang..”

“siapa?”

“Seorang gadis..yang sangat kucintai sejak dulu..”jantung Rena sempat berdegup mendengar Yo.

“Kenapa kau katakan itu padaku?”

“Entah kenapa..aku tak tahu..”Yo sendiri saja tak mengerti dengan apa yang dia ucapkan.padahal gadis didepannya itu baru saja dia temui.tapi entah kenapa,sesuatu dalam dirinya mengatakan..bahwa dia sudah lama mendengar sosok gadis ini..

“Siapa..namamu?”

“You First..”ujar Rena sambil menekan perasaannya yang meluap tiba-tiba itu.

“Aku..Yo..panggil saja begitu.”

“kalau begitu,salam kenal Yo..aku Rena.”Yo tersentak begitu mendengar nama cewek yang tengah berada disampingnya itu.

‘tak mungkin..tak mungkin..bahkan namanya..sama..’

“Yo?ada apa?”

“Ah,tidak..”

“Em..Rena,bisa..main piano?”tanya Yo berusaha menyingkirkan pikiran bodohnya itu.

“Bisa sih..sedikit..”

“kamu..mendengar nada yang kumainkan tadi,kan?kamu bisa memainkannya?”

“Yah..bisa..”ujar Rena membuka penutup piano dan mulai memainkannya.tuts demi tuts dia tekan seolah dia sudah hapal seluruh lagu itu.Yo kemudian memainkan biolanya.mereka berdua terus memainkan alat musik yang berada di depan mereka sambil bertanya-tanya dalam hati masing-masing.

‘dia..terlalu mirip..tapi..masa,sih?Rena yang kukenal tak begitu mahir dalam olahraga..bahkan Rena ku itu..selalu mengajakku untuk bolos saat pelajaran olahraga..tak mungkin,kan?’

‘Yo..apa dia menyadari kalau ini adalah aku?tak mungkin..takkan kubiarkan dia tahu..takkan..jika dia tahu..hal ini takkan berlangsung lama..maaf Yo..aku harus bersembunyi darimu..’

Pikiran yang saling mencurigai itu memenuhi kepala mereka sampai lagu itu selesai.

“Kau..hebat,Rena..”

“Lagu itu..adalah di dalam portable ku.jadi aku lumayan hapal nadanya.”

“hoo,begitu..”ujar Yo berusaha tetap tenang menghadapi sosok gadis didepannya itu.seingatnya,lagu itu hanya beberapa orang saja yang mengetahui.selain itu..Rena yang berada di depannya itu bisa memainkan dengan lincah seperti sudah lama sekali mendengar lagu itu..walau ditambah permainan biolanya,dia seakan tahu saat nada masuk,ataupun da capone.benar-benar seperti de javu..saat pementasan sekolah di hari kelulusan,dia dan Rena pernah memainkan lagu itu.

“Mau kembali ke kamar ?”ucapan Rena tiba-tiba yang membuyarkan lamunan Yo.

Tiba-tiba Yo mendekatkan dirinya pada Rena dan mencubit pipinya.

“aduh!Kenapa sih,sakit tahu!!”ujar Rena sambil memegangi pipi kirinya yang dicubit oleh Yo.

“Katakan padaku..kau Rena,kan?..ini kamu,kan?”ujar Yo dengan nada tinggi membuat Rena terpucat seketika.

“Ap,apa maksudmu?”

“Kau memakai kontak lens kan?”Yo sadar.saat dia begitu dekat dengan Rena,warna coklat matanya itu sedikit berbeda dengan mata biasa.dan itu pasti kontak lens.

“Hei,kamu kenapa sih?Ya aku memang Rena ,kan udah kubilang namaku itu.”Rena benar-benar mengerti maksud Yo.hanya saja,dia mencoba berkilah sebelum mengeluarkan senjata daruratnya.

“Jangan berpura-pura..aku yakin kamu tahu maksudku yang sebenarnya,ALunata Renatria”ujar Yo semakin yakin melihat tindak tanduk Rena.dia kemudian mengarahkan telunjuknya ke mata Rena.

“Tunjukkan mata indah yang kulihat disaat kita bertemu ,wahai nona Pencuri!”kalimat sombong khas para polisi merasuki jiwa Yo dengan sempurna sehingga Rena kehabisan kata.kali ini,dia tak mau identitasnya terbongkar.apalagi,di depan orang yang telah menggariskan batas peperangan antara mereka.dia tersenyum khas sang pencuri dan bergerak menjauhi.dia berdiri tegap dengan posisi kaki kanan di depan seperti sikap pemain anggar.entah sejak kapan,dia selalu berdiri seperti itu saat menjadi sang pencuri.

“Ku puji kehebatanmu,wahai inspektur.kali ini,aku membiarkan kau menang.tapi sayang,aku tak semudah itu ditangkap.”Rena melepas rambut palsu dan kontak lensnya.sesuai dugaan Yo. Rena adalah Rena. Rena mendekatkan dirinya pada Yo.mata mereka saling berhadapan.Rena tersenyum menyeringai.

“Kenapa kau lakukan ini?!Apa..matamu sudah bisa melihat jelas?!”ujar Yo sambil menatap mata dingin Rena. Rena hanya bisa tersenyum sedih menatap tatapan Yo yang begitu dekat di hadapannya.sosok yang walau ia kejar tetap takkan menjadi miliknya.

“saya rasa sangatlah kasar tidak memperkenalkan diri pada musuh saya. Saya datang kemari untuk memberitahukan bahwa saya akan mengambil The Eternity.untuk itu,gadis manis berambut pendek yang kebetulan berada disini kubuat tertidur agar dapat meminjam tubuhnya untuk mengetes anda.tapi sepertinya,anda lebih pintar daripada kedua polisi payah yang selalu mengejarku itu.sungguh suatu kehormatan bisa berbincang dengan anda dan dapat melihat permainan biola mengagumkan anda.sekarang,pencuri hina ini harus mohon diri dari hadapan anda.”ujar Rena sambil memalingkan mukanya dari Yo.tapi Yo menahan tangannya.

“Tunggu..kau belum menjawab pertanyaanku,Rena..”ujar Yo sambil menggenggam erat tangan yang dulu sempat ia lepaskan.tapi,Rena melepas tangannya dan kemudian berbalik.

“Wahai prajurit pemberani..kuakui kehebatanmu..tapi,tanpa pedang kau takkan bisa menggapai penyihir..percuma kau lawan dengan mantera karena sang penyihir takkan takkan mempan akan mantera apapun…kini..tertidurlah.hadiah dari sang penyihir untuk memuji kehebatanmu..yang menyerang tanpa senjata..tapi dengan hati..akan tetapi,sang penyihir telah membekukan hatinya dan tak dapat dicairkan dengan apapun..pertanyaanmu pada sang penyihir takkan pernah terjawab dari mulut sang penyihir yang terkunci..”.ketika mendengarkan kalimat teka-teki yang dikeluarkan Rena,tiba-tiba Yo merasa sangat mengantuk.lantunan penuh misteri dari bibir apelnya membuat Yo kehilangan seluruh tenaganya.dia kemudian terjatuh.tapi sebelum dia kehilangan kesadarannya,Yo mengatakan hal yang paling tak ingin Rena dengar.kata yang akan menggoyahkan tekadnya.

“Rena..Lupakah kau pada janji yang terucap hari itu?aku datang untuk menepatinya walau kau lupa kepadanya..”Yo kehilangan kesadarannya.kacamatanya terlepas dari matanya.Rena mendekati Yo.dia duduk disebelah Yo.tersenyum pahit dan berbisik pada Yo yang tertidur.

”Mana mungkin aku bisa mengatakannya Yo..impianmu bisa hancur..hanya karena aku..dan aku tak ingin melihatmu bersedih.walau harus menjadi orang yang paling kau benci sekalipun..andai kau tahu..aku tak pernah melupakan janji di hari itu...”.dia terdiam memandang Yo.sesaat saat dia memainkan piano itu,semilir kenangan masa lalu datang tanpa dapat dia tolak.nada lagu yang dia mainkan itu,adalah kenangan terakhirnya sesaat sebelum kepindahan Yo ke Amerika.dihari kelulusan mereka,Rena harus menelan bulat-bulat kenyataan pahit yang tak ingin dia hadapi.Yo pergi untuk mewujudkan cita-citanya.menjadi seorang polisi.tap tepat seminggu setelah itu,Rena dinobatkan sebagai The Green Eye.air menggenang di pelupuk matanya,tapi segera dia hapus karena tak ingin menjatuhkannya untuk kesekian kali.menangis bukanlah jawaban yang dia inginkan.itu malah semakin membuat hatinya terluka.Rena mengamati Yo.dia mengangkat kepala Yo dan membiarkan Yo tertidur dalam pangkuannya.Rena mengelus pipinya.karena Yo pernah bilang,dia sangat suka saat Rena mengelus pipinya.tangan dingin Rena selalu bisa menenangkan dirinya.dia bilang,tangan Rena begitu hangat saat mengelus pipinya.

‘Biarlah..lima menit lagi..aku ingin bersamanya..karena disaat matanya terbuka..hal ini takkan pernah terulang lagi..’pikir Rena sambil tersenyum menatap wajah polos Yo yang tertidur.tiba-tiba tangan Rena ditangkap oleh Tangan Yo.tangan yang begitu kekar dan kasar,walau berbeda dengan tangan kecil yang selalu membelai Rena disaat dia sedih dulu,tapi sentuhannya masih sama.sentuhan lembut yang bisa memaksa Rena menumpahkan seluruh keluh padanya.Rena melepaskan genggaman tangan Yo dan mengangkat tubuh Yo masuk ke dalam kamarnya.saat membaringkan Yo di tempat tidurnya,kalung yang selalu dikenakan Yo itu terlihat oleh Rena.dia tersenyum.

“memang lebih baik kau melupakan aku Yo..tapi aku bahagia..kau selalu mengingatku..aku juga sama..tak pernah bisa menghapus bayangmu dari ingatanku.”bisik Rena sambil berjalan mengendap keluar kamar Yo.dia kembali ke kamarnya sebelum semua terbangun karena matahari akan memunculkan dirinya dan menyinari bumi yang tengah terselimut malam.



Sinar matahari hangat menembus ke jendela Yo.angin sepoi pagi memainkan jendela yang terbuka membuat Yo terbangun dari tidurnya.

“rena!!”dia melihat sekeliling,tapi dia berada dikamarnya.semua kamar tertata rapi,seperti saat dia tidur.biola tertaruh diatas meja,sepatu yang tertaruh disebelah bawah meja,dan kacamatanya yang tergeletak di sebelah tempat tidurnya.

“kemarin itu..apa hanya mimpi,ya?”ujar Yo sambil memegangi kepalanya dan mengacak rambut hitamnya itu.dia kemudian berjalan menuju jendela.jendela itu masih berdebu,tak ada tanda bahwa seseorang melewati jendela itu.Yo tersenyum pada dirinya sendiri.

“Sebegitu rindunya aku dengan Rena,sampai-sampai mimpi itu terlihat begitu nyata..”gumamnya sambil masuk ke kamar mandi karena mungkin sebentar lagi,Pak Yagi akan mengetuk pintu kamarnya dan mengajaknya untuk segera pergi ke gedung resepsi.



“RENA!!!BANGUN!!!”teriak Mike dari luar.Rena terbangun sambil menguap lebar.

‘gara-gara semalam..aduh,masih ngantuk..’Rena berjalan terhuyung-huyung dan membuka pintu.terlihat Mike yang rapi dengan jas hitam khusus disiapkan oleh Eliza.Rena yang masih setengah ngantuk menjatuhkan kepalanya pada pundak Mike yang agak lebar dan terlihat empuk.muka Mike dalam sekejap merah melihat Rena yang asyik memakai bahunya sebagai bantalnya.

“Rena…BAnGUN!!udah jam berapa nih!”

“Hoe?!kenapa teriak-teriak sih?!budek nih!”Rena sedikit tersadar mendengar suara geledek dari mulut Mike yang cukup membuat telinganya berdenging hebat.

“MAndi,ini bajumu,Kita pergi..cepet!!”Mike hari ini terlihat lebih seram daripada nenek sihir sekalipun.bagaikan seorang kapten dan sersannya,Rena reflek menghormat dan menutup pintu kamarnya untuk melakukan seluruh perintah kapten dadakan itu.sejenak kemudian,Rena keluar dengan setelan baju seperti cosplay. Bisa Mike akui,pertama kali melihatnya,Rena terlihat manis dengan baju kakaknya itu.hanya saja hal yang bisa dia lakukan hanya tertawa terbahak-bahak karena jika pita hitam dileher dan kepala Rena ,lalu sepatu pantopel hitamnya dilepas,dia lebih bagus dipanggil ‘cowok cute’.Rena sendiri malu ketika melihat Mike tertawa melihat penampilannya.celana hitam tiga per delapan dipadu baju putih dilapis sweater rajut hitam dan jubah hitam panjang seperti yang sering dipakai oleh Yo,sepertinya dia benar-benar dikerjai oleh dua kakak beradik itu.

“Aku mau ganti baju dulu!”

“Hah..He,hei..gak ada waktu lagi!ayo pergi!”Mike langsung menarik Rena karena kesempatan langka melihat wujud Rena yang ‘setengah’seperti itu.sementara Rena,hanya bisa pasrah walaupun dalam hati berkata’baju itu lumayan juga..hitung-hitung perbaruan kostum..selama ini kan,putih terus..’

Rena kemudian melihat kamar Yo.’dia pasti sudah pergi..hh..semalam itu benar-benar nyaris..’ujarnya sambil mengambil earphone dari sakunya dan menyetel lagu seperti biasanya.saat mereka keluar,motor berukuran besar nan mengkilap terparkir cantik tepat di depan pintu masuk.

“Ayo naik,putri..eh,ato pangeran ya,HAHAHAHA!!”

“Ya,ya..terus aja sampe puas!”ujar Rena ngambek pada Mike yang malah semakin tertawa melihat tingkahnya itu.

“I..iya..haha..iYa deh.Let’s go!”ujar Mike sambil menahan tawa.mereka menaiki motor besar modifikasi yang sepertinya terinspirasi dari motornya Valentino Rossi,pembalap motoGP terkenal itu.dia menstarter motor itu dan siap untuk beraksi.sementara Rena,sedang sibuk mencari pegangan kuat karena saat naik motor,temannya itu sudah seperti kerasukan pembalap.tak perduli truk ataupun bus,semuanya di terobos.dan disarankan bagi orang yang sakit jantung untuk jangan naik motor jika pengendaranya seperti Mike.

“Hei,Mike..Motor Silver Blue kamen Rider kemarin?”

“Ya dirumah lah!mana bisa aku taruh motor itu di kereta api,dasar bego!”

“Oi!enak aja ngomongin orang bego!terus, ini motor siapa?”
“Ini motornya kakakku lah!”

“HAH??!”



Bab !1!1

KidNapP anD FaitH

Gedung putih bergaya Romawi kuno itu terlihat begitu megah diantara hutan belantara yang menghiasinya.

‘benar-benar tak mengerti..kenapa harus ditempatkan di daerah terpencil seperti ini sih?padahal,kalau di taruh di tengah hiruk-pikuk kota,gedung ini pastinya akan lebih terkenal dari sekarang..’pikir Rena saat melihat gedung itu.dari kejauhan,mereka bisa melihat begitu banyak mobil terparkir di dekat gedung itu.tapi,satu hal yang mereka sadari saat mendekati gedung itu,bahwa gedung itu lebih tenang dari kuburan sekalipun.seperti adegan dalam house of wax saja.ternyata dugaan mereka salah besar.saat membuka pintu tertutup itu,suasa di dalam lebih mencekam,mengundang seribu pertanyaan di benak mereka.terlebih,satu per satu orang mereka amati di gedung itu,tapi sosok Eliza tak ada dimana-mana.Rena bisa segera mencium bau misteri.tidak adanya the eternity yang menurut informasi berada di sudut kiri pelaminan,terlebih sikap kaku dan serius yang tersirat dari wajah sang inspektur,pasti terjadi sesuatu di gedung ini.apalagi,Eliza yang seharusnya berada ditempat ini,justru tidak ada kehadirannya.

Ada apa,paman?”ujar Rena sambil menghampiri sang inspektur yang serius menatap secarik kertas.

“Boleh,aku lihat?”Mike yang juga menyadari keanehan itu,dengan raut muka tak kalah detektifnya dengan sang inspektur mencoba meminta kertas putih yang sepertinya memiliki kaitan dengan keanehan itu.Nathan memeluk Mike secara tiba-tiba.

“Maaf,Mike..aku memang tak dapat diandalkan!kakakmu..”

“Apa?apa yang terjadi pada kakak?!”Ujar Mike sambil melepas pelukan Nathan dan menggenggam kedua bahunya.

“Nona Eliza..dia di culik.”ucapan singkat Yo membuat Mike terjatuh seketika.Rena tak kalah terkejutnya,walau dia sudah bisa menduganya.

Surat ini..adalah buktinya”Inspektur memberikan secarik kertas itu pada Mike.Mike dan Rena melihat kata per kata yang terdapat dalam surat itu.

Dia Milikku..takkan kubiarkan kaliau merampasnya!!

Kalian tak perlu lagi mencarinya,kalau tak ingin dia berikutnya!

EricK.

“ERICK?!!!Kenapa dia bisa..”ujar Mike dengan muka tegang pada sang inspektur.

“Maaf Mike.beberapa hari yang lalu,Erick dikabarkan melarikan diri dari rumah sakit jiwa serta membunuh penjaga yang mengawas saat itu.karena itulah,aku datang kemari karena menduga sasaran Erick adalah Eliza.”ujar Inspektur dengan nada lirih.Mike benar-benar dirubungi kemarahan yang memuncak.

“KENAPA?KENAPA KALIAN TAK BISA MENCEGAHNYA!!KINI NYAWA KAKAKKU TARUHANNYA!!”Rena yang tak sanggup melihat amarah Mike itu kemudian memeluknya.mencoba untuk mendinginkan Mike yang semakin berkobar.

“Aku tahu ini sulit.tapi,kita pasti bisa menyelamatkan kakakmu.memang,aku tak tahu apa pun mengenai hal ini.sekarang,bukan waktunya untuk menyalahkan siapapun.”

“Aku mengerti.maafkan aku..”Mike menekan amarahnya berkat ucapan dingin Rena yang tak pernah dia dengar sebelumnya.Rena kemudian melepas pelukannya dengan wajah yang sedikit memerah.

“Em..itu untuk menenangkanmu..”Ujarnya sambil malu-malu.sebenarnya dia tahu sih,hal yang dilakukannya sangat berlebihan.tak usah dipeluk saja,mungkin Mike akan tenang cukup dengan perkataannya saja.tapi jika melihat sikap sangar Mike tadi,mustahil jika kata-kata saja.

“yah..makasih”ucap Mike sedikit tersipu karena tindakan Rena yang tiba-tiba itu.

“Yah,bisa kita mulai pencarian sekarang?”ucap Yo menahan marah.jantungnya seakan terhenti ketika melihat Rena memeluk Mike.

‘aneh..aku tak tahu siapa dia,tapi kenapa saat dia memeluk temannya,kenapa aku harus marah?ada apa denganku,sih?’pikir Yo terbingung-bingung dengan sikapnya itu.

“Em..pada saat aku kemari bersama Mike,tak ada yang mencurigakan.tak terlihat sama sekali tanda dari sang pelaku.apabila dugaanku benar,satu-satunya tempat yang mempermudah untuk menyembunyikan diri adalah hutan belantara disekitar gedung ini.lalu,waktu yang diperkirakan si pelaku menculik adalah sekitar dua puluh menit sebelum kami datang kemari.dan juga,permata yang berada di tempat ini,The eternity,ikut hilang bersama dengan kak Eliza.menurut legenda,The eternity adalah permata buatan Audrenaur sebagai symbol dari ikatan abadi di Era perang dunia kedua.saat itu,dia melakukan pernikahan secara sembunyi-sembunyi dengan Monica Rossalinda,salah seorang bangsawan yang dicintainya.dan saksi bisa satu-satunya akan pernikahan mereka hanyalah permata itu.jadi,jika dihubungkan dengan peristiwa saat ini,aku yakin Erick akan melaksanakan pernikahan dengan kak Eliza,mau atau tidak.”lagi-lagi analisis mengagumkan Rena membuat semua orang terperanjat.

“darimana kau tahu kisah The Eternity?kisah itu kan disembunyikan dari public dan hanya beberapa orang yang mengetahui hal itu.”ujar Yo menaruh curiga pada Gadis berpakaian tuxedo di depannya itu.

“itu tidak penting.yang jelas,kita sekarang pergi ke hutan untuk mencari kak Eliza.ayo semua!”ujar Rena sambil berlari menggandeng Mike pergi ke hutan diikuti dengan inspektur,Nathan,dan juga Yo.sementara calon inspektur Yagi ditugaskan untuk menjaga gedung TKP dan menunggu komando inspektur sambil menginterogerasi para peserta pernikahan di tempat itu.

Mereka berlari ke dalam hutan menakutkan itu.sunyi,tapi menyimpan kejahatan yang begitu besar dibalik lebatnya pepohonan.mereka kemudian berteriak di dalam hutan itu.tapi seperti saat mereka masuk,hutan itu tetap sunyi.tak ada suara lain selain gema suara mereka sendiri.saat ditengah hutan,jalan hutan itu tercabang menjadi dua.inspektur Lender segera memberi komando pada mereka semua.

“Baiklah!aku,Nathan,dan Yo pergi ke arah kanan!sementara kau Mike,kau dan temanmu itu pergi ke arah kiri!jika ada sesuatu yang mencurigakan cepat hubungi kami dengan transceiver ini,mengerti?!”ujar sang inspektur sambil memberikan transceiver miliknya pada Mike agar bisa saling berkomunikasi,karena handphone tak akan berfungsi di hutan belantara seperti ini.

“Inspektur,apa sebaiknya aku ikut mereka saja?!”ujar Yo khawatir karena membiarkan dua orang awam dalam pencarian berbahaya ini.

“Tenang,kau sudah melihat mereka kemarin,kan?justru dua orang ini bahkan lebih hebat dari pada aku ataupun Yagi,baik dari segi analisis dan pertahanan diri.aku percaya pada mereka.”ujar Inspektur Lender dengan yakin.Yo akhirnya mengalah.Rena tersenyum dan berkata di saat sebelum mereka terpisah.

“Tenang saja!kami berdua pasti baik-baik saja!oh ya inspektur,Namaku adalah Rena.suatu kehormatan besar jika inspektur seperti anda bisa mengingat namaku.”ujarnya seraya membungkukkan badan sambil mengayunkan tangannya kedepan layaknya seorang bangsawan Eropa jaman dulu.Inspektur itu berjalan dengan muka tersipu karena dikerjai oleh anak SMU yang jauh lebih muda darinya.Nathan tersenyum dan membalas salam bangsawan Rena yang sebenarnya mengejek inspektur itu karena seorang pencuri pun bisa lebih hebat darinya dalam beradu analisis.Rena kemudian pergi bersama Mike.Nathan sedikit tertawa kecil selama perjalanan.dan Yo yang aneh melihatnya kemudian bertanya pada Nathan,”ada apa,kak?”

“Aih,maaf.aku hanya terkejut gadis seperti itu bisa melakukan salam bangsawan dengan sempurna.”

“Maksudnya?”

“Jaman dulu,ada suatu kebiasaan diantara bangsawan Eropa ketika meminta lawannya untuk berdansa dengannya,dia membungkuk sambil mengayunkan tangan kanan di depan dan tangan kiri ke belakang, sebagai tanda penghormatan terhadap lawannya dansanya.justru yang aneh disini,gadis itu tiba-tiba saja melakukan hal seperti itu.”

“Bukan..bukan begitu..”ujar yo dengan tiba-tiba.

“Hee-apa maksudmu,Yo?”

“Dia melakukan itu untuk mengejek seseorang,benar kan,inspektur Radityo aradaza?”ucap Inspektur Lender tiba-tiba membuat mereka berdua menoleh pada inspektur yang berjalan di depan mereka sambil membawa senter dan transceiver di tangan kirinya.

“darimana anda bisa tahu,inspektur?”

“Pencuri itu..The Green Eye,melakukan hal yang sama dengan gadis itu.memang ada sedikit perbedaan,tapi kira-kira seperti itulah.salam untuk mengejek seseorang disaat perkenalan.aku teringat,hari pertama aku mengejar pencuri itu,di saat dia berhasil lolos,dia sempat memajukan kaki kanannya ke depan lalu menbungkuk dengan tangan ke depan yang dibalut oleh syal hijau panjangnya itu,lalu berkata sambil tersenyum tipis dibalik tatap tajam mata hijaunya itu,

””Karena ini bukan pertemuan terakhir bagi kita,suatu kehormatan untuk memberikan nama sang pencuri hina pada orang seperti anda,inspektur.Namaku adalah The Green Eye,Pencuri bermata zamrud pencari kebenaran ditengah kegelapan langit malam.adios!””.”ujar sang inspektur sambil terus berjalan ditengah akar pohon yang tumbuh besar di tanah sehingga membuat jalan menjadi naik dan turun.

‘Rena..nama yang mirip sekali dengannya..dia yang aku cari..dia yang kini telah terjebak dalam kelamnya malam..menjadi seorang pencuri..ah,tidak ada gunanya aku memikirkannya disini.prioritas utama adalah menyelamatkan sandera dari pembunuh kejam itu!’pikir Yo sambil terus berjalan mengikuti inspektur dan Nathan.sementara itu,di arah yang berlawanan,Mike dan Rena berjalan berdua.sejak tadi,Mike merasa bahwa Rena begitu berbeda dari biasanya.dia begitu cepat mengambil kesimpulan akurat tanpa bertanya satu kali pun pada sang Inspektur mengenai penculikan kakaknya itu.mulutnya sudah begitu gatal ingin bertanya.Rena merasakan gelagat aneh dari Mike kemudian bertanya padanya.

“Hei,Napa Mike?takut,ya?”ujarnya sambil tersenyum.satu hal yang baru dia sadari kenapa Mike bisa pingsan saat berada di kamar mandinya karena Mike salah mengira dirinya yang waktu itu keluar dari bathtube dengan wajah aslinya,terlihat olehnya sebagai sesosok dari dunia lain.dan itu berarti,Mike punya alergi alias ngeri banget ngeliat’yang begituan’.yah,dengan postur tubuh seperti itu tentu saja akan menjadi bahan tertawaan seluruh jagat apalagi kalau sang ketua klub berita yang punya telinga di setiap sudut sekolah itu,siapa lagi kalo bukan Diman.

’Hee-koq malah ingat Diman,sih?’pikir Rena dalam hati sambil tertawa kecil mengingat pria tinggi yang selalu ingin tahu yang bernama lengkap Dimas Nataranegara,entah darimana,dia di panggil Diman.

“Hei,siapa yang takut!!aku Cuma aneh aja,kamu itu terlalu cepat mengambil kesimpulan tadi tanpa bertanya pada mereka bagaimana kakakku bisa diculik.”

“Oh itu sih gampang!kirain apaan,kayak serius aja!”ujar Rena sambil tersenyum simpul ala detektif,sosok yang sebenarnya paling ingin dia hindari di dunia ini tapi khusus hari ini,dia harus berwujud seperti itu.

“Diantara Mobil di depan gedung tadi,ada satu mobil alfa romeo Violet,kan?itu mobil kakakmu,bukan?sementara,disana juga ada mobil Ferrari biru cobalt Nathan.itu berarti,mereka tidak pergi bersama ke gedung itu.sementara itu,kunci mobil kakakmu berada di saku Inspektur.itu berarti terjadi sesuatu padanya.apalagi,kakakmu tak berada di gedung.itu semakin menguatkan dugaanku.dan,sekilas aku melihat mobil kakakmu terlihat sedikit beret di bagian pintu.bukan Cuma itu,diban mobil kakakmu terdapat lumpur.aneh,bukan?padahal,sepanjang perjalanan tadi kita tidak menemukan lumpur sama sekali dan semalam hujan tidak turun.lain halnya saat kita melewati tikungan yang berada tak jauh dari sini.memang pada jalannya,tak berlumpur sama sekali.tapi,pada pinggiran jalan,tepatnya berdekatan dengan tanah hutan,aku melihat lumpur disana.berarti,penculikkan kakakmu terjadi di tempat itu.”penjelasan Rena benar-benar membuat Mike kagum kepadanya.memang,dalam kemampuan akademik dan non-akademik,dia dan Rena sama-sama unggul.tapi,Rena jauh lebih unggul dalam hal menganalisis daripada Mike.dia bisa dengan cepat melihat situasi yang terihat aneh di matanya itu.benar-benar seperti sosok detektif karangan conan doyle itu.

“Aku juga bisa mengerti.kakakku itu memiliki jiwa pembalap dan sangat suka menancapkan gasnya dalam-dalam pada kondisi jalan yang sepi dan mulus seperti itu.tapi,bagaimana cara Erick menyandera kakakku ?dan kenapa tak ada yang menolong saat itu?”

“Kemungkinan besar,Erick menghadang mobil kakakmu dengan tiba-tiba muncul dari persembunyiannya yang berada di pohon besar yang ada di dekat lumpur yang aku katakan tadi.lalu,kakakmu terkejut dan membanting setir sehingga menabrak pohon.itu terbukti dari adanya bekas terbentur pada Body Kit mobil kakakmu itu.lalu,dia memaksa kak Eliza untuk keluar dan menodongnya dengan pisau supaya orang yang disekitar tidak berani menolongnya karena bisa-bisa Erick berbuat nekat dan melukai Kak Eliza.tapi,ada yang masih menimbulkan pertanyaan,sebenarnya,Erick itu siapa sih?”terdengar suara gedubrak setelah dengan polosnya Rena bertanya ‘siapa Erick’ pada Mike.Mike tersungkur jatuh terkena akar besar yang berada di atas tanah.

“AHO!!setelah sekian banyak analisis yang kau buat,kenapa baru sekarang kau tanyakan hal itu?dasar!”

“Iya,sori deh!aku kan penasaran!!lagian juga,kita tak punya waktu banyak!”

“Erick adalah mantan pacar kakakku,tapi sekarang dia adalah tahanan polisi..katanya sih,mengalami gangguan jiwa karena perlakuan kasar ayah dan ibunya tanpa alasan padanya sejak kecil.dia jadi seorang psikopat.dia ditangkap oleh polisi karena tertangkap menyiksa kedua orang tuanya sampai mati.tapi,hukum tak dapat memvonisnya sesuka hati karena saat diperiksa,dia ketahuan mengalami gangguan jiwa.sehingga dia dirawat di sebuah rumah sakit jiwa dan diawasi oleh polisi.kakak ketakutan,karena kakak lah yang melaporkan perbuatan Erick pada kedua orang tuanya itu dengan polisi.dan,disaat Erick ditangkap,dia bersumpah akan mengejar kakak sampai mati.”

“Gila!”

“Ya.kakakku ketakutan setengah mati.sejak saat itu,hidupnya terus dibayangi oleh Erick,sampai dia bertemu dengan kak Nathan.seharusnya dia bahagia hari ini,tapi kenapa Erick harus lari dari rumah sakit jiwa?!!apalagi,kini dia kan memaksa kakak untuk menikahinya!!”ujar Mike sambil mengepalkan tangannya dan melepaskan seluruh amarah dalam kepalan tangan itu dan meninju sebuah pohon besar tepat berada di depannya.

“Mike..aku mengerti.tapi yang jelas,kita harus cepat menemukan kak Eliza!”

“Baik!”Mereka berdua kemudian berlari di dalam hutan itu.terus mencari keberadaan sang kakak yang kini berada dalam bahaya besar dengan pertaruhan nyawa.



Bab 1i1i1i

SaLvAtiOn and HuRteD

“Erick,kumohon..lepaskan aku..”pinta Eliza memelas pada pria dingin berjubah coklat tua itu.dia menatap Eliza dengan wajah menyeramkan dalam kesunyiannya,dipenuhi amarah dan dendam.

“Padahal aku begitu mencintaimu..tapi kenapa kau menghianatiku?selama aku ditempat terkutuk itu,aku selalu mengingatmu!tapi apa yang kau lakukan,kau malah menikah dengan pria itu!”

“Erick..”Eliza coba menenangkan dirinya sendiri di depan pria yang sampai sekarang masih dicintainya itu.

“Takkan kubiarkan kau menjadi milik orang lain!sesuatu yang menjadi milikku akan menjadi milikku!!selamanya!!HAHAHAHA!!!!”tawa kejam menyeringai dan sosok menyeramkan terpancar dari wajah Erick.Eliza benar-benar tak menyangka,rumah sakit itu justru memperparah keadaan Erick.sosok Erick yang dia kenal dulu,kini benar-benar hilang entah kemana.yang ada di depannya kini hanyalah sosok dari keinginan jahat yang tersembunyi di dasar hati Erick.

“Ayolah,sayang..aku tahu bahwa kau pun masih sangat mencintaiku,ya kan?BENAR,KAN?!”ujar Erick sambil mengangkat muka Eliza dengan tangannya itu.

Eliza memalingkan mukanya.dia begitu ketakutan.Eliza pasrah karena sudah tak dapat mengenali ataupun membujuk pria dihadapannya itu.Erick diam dan melepaskan tangannya .dia kembali duduk dan terdiam di sebuah kursi reyot di rumah tua dalam hutan itu.menatapi dia yang dicintai menatapnya ketakutan.sebenarnya,ini semua benar-benar diluar keinginannya.tapi,kedua orang yang tak pantas disebut sebagai orang tua itu membuat dia menjadi seperti ini.jika ingin menangis,maka dia dipukuli sampai terluka,lalu dikurung sendirian seolah bangkai busuk yang harus dihilangkan dari rumah mereka.apapun salah dihadapan mereka.Erick sendiri bahkan berkali-kali bertanya,kenapa dirinya diperlakukan begini.dia sendiri tak pernah mengerti,kesalahan apa yang membuat orang tuanya bersikap kejam padanya.tapi,jawaban yang diterimanya hanyalah cacian,dan pukulan.sehingga dia lelah bertanya.itu semua membuatnya besar sebagai seorang psikopat.satu kebahagiaannya,saat dia terlepas dari kedua orang tuanya itu.di tengah dentang jam besar kuno yang berada di ruang keluarganya,seperti dirasuki sesuatu,pisau yang terpegang ditangan kirinya seolah menggerakkan tangannya untuk menikam mereka.mulanya hatinya menolak.tapi saat semua itu akhirnya musnah sama sekali dengan kata-kata kejam kedua orang tuanya.

“aku menyesal,telah melahirkanmu di dunia ini!!kau adalah aib bagi kami!!pergi jauh dari sini!dan jangan pernah kembali lagi!!seharusnya kami tak boleh membiarkanmu hidup sampai sekarang!kau seharusnya mati!! ”

Kata-kata yang seharusnya tak pernah terdengar dari mulut orang tua sekalipun membuat semua hati nuraninya hilang tanpa jejak.semuanya terlihat gelap.dan ketika dia tersadar,tubuhnya berlumur darah.bau anyir tercium ke seluruh penjuru rumah.di depannya terlihat sosok mereka terbelalak ketakutan.sayatan-sayatan pisau terdapat di sekujur tubuh yang sering menorehkan luka baginya tanpa ampun.dan dia tertawa,tertawa di depan mayat kedua orang tua yang dicintai sekaligus dibencinya.dan hari itu,Eliza melihatnya.teriakan ketakutannya melihat Erick,dia terus berlari tanpa menghiraukan Erick yang memanggilnya berkali-kali.lalu,setelah itu Erick ditangkap oleh polisi dan dijebloskan ke tempat terkutuk yang semakin membuatnya tersiksa.tapi satu-satunya hal yang masih dia punya saat itu,rasa cinta yang terus menyayat hati berlumur hitam kelam hidup,Eliza..satu-satunya wanita yang membuatnya merasa jatuh cinta untuk pertama kali.cewek bermuka imut yang selalu bisa membuatnya tersenyum.tapi kini,Eliza tak lebih memandangnya sebagai seorang pembunuh kejam.rasa takut amat sangat terpancar dari mata hitamnya yang dulu tersenyum pada Erick.Erick kini putus asa.dia benar-benar mencintai Eliza dan tak ingin memberikannya pada siapapun.terutama pada anak laki-laki sang inspektur yang menjebloskannya ke tempat itu.sementara Eliza,dia benar-benar merasa ketakutan.dia mengerti,tak seharusnya dia meninggalkan Erick yang membutuhkan kehadiran seseorang ditengah dilema hidup yang tak pernah mengasihaninya sekalipun.akan tetapi,sejak Erick di rumah sakit jiwa,berapa kali dia mencoba untuk menemui Mike,tapi para penjaga itu selalu mengusirnya.dia pikir Erick dendam kepadanya yang melaporkan dirinya ke polisi.oleh karena itu,mendengar kabar bahwa Erick melarikan diri,seluruh badannya serasa tersengat listrik.dia begitu ketakutan.Eliza menatap Erick yang duduk di depannya.sorot mata orang yang dicintainya dulu,sosok pendiam yang dia kagumi sejak SMU,itulah Erick.sejenak,Eliza merasa seluruh badannya lumpuh seketika.kesadarannya mencapai ambang batas.dia terjatuh pingsan di depan orang yang dulu dicintainya,sampai dihari dia akan menikah dengan pria lain.



“Mike,coba lihat disana!”ujar Rena sambil menunjukkan sebuah rumah tua reyot dimakan usia jauh di dalam hutan itu.

“Mana?”

“Itu..sepertinya ada benda berkilauan dari rumah itu.”mata Rena memang tajam jika melihat benda berkilauan seperti permata,walau dari jarak 2 kilometer sekalipun.

“Jangan nakutin aku,ah!!disana kan gak ada siapa-siapa!”ujar Mike gugup sambil bergidik ngeri melihat rumah reyot tempat setting film horror favorit sekaligus yang ditakutinya itu.

“Itu The Eternity!ayo kita kesana!”ujar Rena sambil berlari mendekat ke rumah itu.Mike mau tak mau mengikutinya.mereka mengendap di sekitar rumah dan mengintip ke dalam rumah melalui sebuah jendela reyot dengan kaca tak utuh lagi.di dalam rumah itu,terlihat sosok bergaun putih yang sangat dikenal mereka.terikat,sambil tergeletak tak sadarkan diri dilantai.dan juga seseorang yang terdiam menatapinya diatas kursi tua yang tersisa dari rumah itu.Rena melihat sekeliling mereka.Permata putih itu tampak berkilau diatas meja usang yang digerogoti oleh rayap di rumah itu.

“Haruskah kita menghubungi Inspektur?”bisik Mike pada Rena sambil mengeluarkan transceiver kecil biru dongker yang diberikan oleh inspektur sebelum mereka berpisah.

“Lebih baik begitu.lekas hubungi sementara aku mengawasi Erick.”ujar Rena sambil mengintip di jendela itu lagi.tapi Erick sudah tak berada di kursi itu.dan saat dia menoleh ke arah Mike,dia terjatuh dengan darah di kepalanya.

‘sial!kami ketahuan!’Rena tak bergeming.sekujur tubuhnya seperti dialiri listrik,bulu kuduknya berdiri,melihat Erick yang tiba-tiba sudah berada di hadapannya.Mike lengah karena terfokus menghubungi inspektur.

‘aku tak bisa bergerak!dia..hawa membunuh yang begitu besar!’ujar Rena sambil menatap Erick ngeri.Erick tersenyum memegang senapan laras panjang hasil rampasannya dari petugas rumah sakit jiwa.

“sepertinya ada dua tikus yang ingin merusak hari pernikahanku,ya.”senyum kejam menyeringai dari wajahnya membuat sekujur tubuh Rena bergidik ketakutan.tapi,dia berusaha menekan perasaannya dan menghardik Erick.

“Lepaskan kak Eliza!!”

“Jaga mulutmu anak kecil!”Erick mencoba untuk memukul Rena, tapi Rena mengelak cepat.Erick menjadi tak sabaran dan mengarahkan moncong senapannya pada Rena dan menembak secara membabi buta.Rena lagi-lagi bisa mengelak. sayangnya,salah satu dari peluru itu menembus perut sebelah kirinya.Rena mengerang sambil memegangi perutnya yang tertembak.

’tak ada jalan lain’.Rena mengeluarkan pistol yang dimilikinya.pistol kecil modifikasinya yang bisa membuat orang tak dapat bergerak sementara saat pelurunya mengenai mereka.

“AARGH!!”

Erick mengerang kesakitan.tapi,sampai saat terakhir dia masih bergerak dan memanggil-manggil nama Eliza.dia menatap Rena dengan sorotan penuh kegelapan,kesedihan dan penderitaan.Rena mengerti saat melihat semua itu.alasan sebenarnya Erick menculik kak Eliza karena dia adalah satu-satunya penenang jiwanya.semua cerita miring tentang Erick lunturlah sudah.melihat kondisi Erick sudah membulatkad tekad Rena untuk menolongnya.Rena membuka penyamarannya.dalam sudut hatinya,dia bertekad memberikan Erick kesempatan kedua yang takkan dia dapat seumur hidupnya jika tertangkap oleh polisi.mulut apelnya mulai bergerak layaknya mengucap mantera.

“Wahai kau yang hidup dalam pekatnya lumpur kegelapan.aku adalah orang bertatap senada sorot matamu.sorot penuh kebencian akan hidup,mata yang mengharap secercah cahaya untuk membuat hidup jauh lebih berguna.tapi,jika dia yang kau cintai kau perlakukan seperti ini,maka cahaya itu akan pergi dari tanganmu sendiri.karena tanpa kau sadari,kau telah menyakitinya.”

“Si,siapa kau?”Erick seperti melihat sesosok makhluk fantasi di depannya.anak bertuxedo yang dia tembak itu menghilang.dan sebagai gantinya,tanpa dia sadari di tempat anak tadi berdiri,sesosok bermata hijau pekat dengan rambut panjang terurai penuh darah melumuri baju putih bersihnya.Erick ingin berlari,tapi kedua kakinya tak dapat digerakkan.sosok itu mendekati dirinya.

“Aku adalah seorang penyihir.orang menyebutku The Green Eye.kubiarkan kau berlari dari tempat ini.karena aku tahu ,kau akan masuk ke tempat kotor dan hidupmu semakin tersiksa.tapi sebelum itu kuambil segala ingatan kelam yang merasuki hatimu itu.ingatan yang memperparah luka dan menorehkan asa dalam jiwamu.satu pesan terakhirku,carilah hidup yang baru.carilah cahaya itu dimulai dari nol. orang itu bukanlah cahayamu yang sesungguhnya.” Baik ucapan maupun tatapan Rena membuat Erick tak berdaya selain mengangguk pelan tak sadarkan diri.

“Sekarang berlari.lari dan sembunyikan dirimu dari orang –orang yang menderitakan dirimu..membuatmu semakin terperosok..larilah dari mereka dan temukanlah hidupmu sendiri!”darah terus mengalir membasahi baju putihnya.tapi Rena melepas peluru yang tertancap dikaki Erick.Erick lalu berdiri.

“Baik..”dia kemudian meninggalkan senapannya dan berlari.terus berlari sampai Rena tak dapat melihatnya lagi.

‘sial,banyak sekali darahku keluar.’Rena tahu,melepaskan Erick merupakan kesalahan besar.para polisi itu pasti akan mengejar Erick kembali.oleh karena itu,Rena harus berbuat sesuatu.tapi,saat ini dia tak dapat berpikir jernih.dia mengambil The eternity yang ada diatas lemari rumah itu dan kemudian bersiul.tak lama,beberapa ekor burung merpati datang ke tempatnya berada.

“Bawa ini ke kastilku,wahai merpati yang setia..”Rena membungkus The eternity dengan baju putih yang ia robek,lalu merpati-merpati itu saling membantu memapah permata itu dan terbang jauh.

“MIKE!!RENA!!”terdengar suara inspektur dan Nathan memanggil nama mereka.Rena terkejut dan berbalik.matanya mulai berkunang-kunang.

‘bagaimana ini?!’ujarnya sambil menahan darah yang semakin banyak keluar dari tubuhnya.satu-satunya hal yang bisa dia lakukan adalah cepat-cepat menyamar kembali sebagai Rena.setelah itu,tubuhnya serasa kaku.terlalu banyak darah keluar dari perutnya.Rena terjatuh.napasnya semakin memburu .kesadarannya samar-samar.dia melihat sosok berkacamata berlari dan langsung mengangkat tubuhnya yang penuh darah itu.

“Bertahanlah,Rena!!”ujar Yo berlari meninggalkan yang lain di belakang.

“Yo!”

“Dia dalam keadaan kritis!aku akan segera membawanya ke rumah sakit!”

Yo berlari menerobos hutan itu.sosok gadis yang baru dia kenal itu kini berada di dalam tangannya.tak berdaya,sambil menahan lukanya sendiri dengan tangannya.tapi darah semakin deras mengalir dari tubuhnya.terlihat olehnya gedung The Eternity.segera,dia berlari menuju mobil porche hijau pinjaman Nathan yang dia bawa tadi pagi ke gedung.dia membuka kuncinya dan segera menekan gas dalam-dalam.

“Bertahanlah!sebentar lagi ,kita akan tiba di rumah sakit!sebentar lagi!kumohon!bertahanlah!”ujar Yo sambil terus menekan pedal gasnya.sementara Rena tertidur sambil menahan kesakitannya.ditengah kesadarannya yang hampir habis itu dia mulai menggumamkan sesuatu pada Yo.

“Trapped inside this cage made of glass,hurt feelings held captive in the cold and icy night.From far beyond the infinite dark.There must always be a ray of light.”

“Hei,kau!apa yang kau bicarakan??”kata-kata itu terasa familiar ditelinga Yo,tapi dia lupa pernah mendengar dimana kalimat itu.

“Tenang!sebentar lagi,kita akan tiba dirumah sakit,Rena!”Walau terlihat samar,tapi Rena masih bisa mendengar dan melihat.lampu rumah sakit,para suster terburu-buru sambil memegang infuse,wajah Yo yang sekilas sangat khawatir,dan pemandangan yang segera berubah.bau desinfektan tercium dimana-mana.terlihat olehnya,sekitar tujuh orang mengelilinginya menggunakan pakaian hijau berpenutup kepala,masker dan sarung tangan.tiba-tiba dia merasa sakit yang amat sangat dari tangan kanannya.Rena kemudian merasa sangat mengantuk.dan kemudian dia tertidur.



“hei,kau!dimana Rena!”ujar Mike terengah-engah bersama inspektur ,menemui Yo yang meninggalkan mereka sambil membawa Rena.

“dia..ada diruang operasi.pendarahannya sangat banyak.kondisinya kritis sekarang..”ujar Yo dingin.Mike terduduk lemas.dia tahu,seandainya dia menyadari keberadaan Erick lebih dahulu,Rena pasti takkan begini.kini dia benar-benar menyesal dan membayangkan ketakutan terbesarnya.seharusnya hari ini adalah hari yang bahagia,

Bukan begini.kakaknya diculik psikopat,dan Rena kini harus berjuang melawan kematian yang kini siap memanggil dirinya.

“Inspektur,maafkan atas kelancangan saya.bagaimana keadaan sekarang?”ujar Yo memecah keheningan diantara mereka.

“Kondisi Eliza belum bisa dikatakan baik sepenuhnya.dia masih tertidur sampai sekarang.dan Nathan menemaninya dirumah bersama Yagi.sementara Erick,keberadaannya tidak dapat dipastikan.para polisi tengah mencarinya di hutan itu.”tiba-tiba dihadapan mereka,para suster berlari keluar-masuk ke dalam ruang operasi.tak lama kemudian,salah seorang dokter keluar dari ruang operasi itu.Mike segera menghadang dokter itu dan menanyakan keadaan Rena.dokter itu menjawab dengan mimik muka yang paling tak ingin Mike lihat sekarang.

“Kami berusaha dengan sebaik-baiknya.akan tetapi,saat ini rumah sakit kami kekurangan stok darah pasien.jika tidak segera mendapatkannya,maka kemungkinan pasien selamat hanya sepuluh persen.”ujar dokter pasrah.Mike terlihat serampangan mendengar ucapan pasrah sang dokter.dia kemudian menggenggam kedua bahu dokter itu.

“Apa,dok?apa golongan darahnya?!”

“Golongan darahnya..adalah A.”

“A?!”ujar Mike terkejut.golongan darahnya tidak sama dengan Rena.dia kemudian tertunduk lemas.

“Dokter,golongan darah saya sama dengannya”suara Yo memecah keputus asaan Mike.

“Baiklah,suster!segera lakukan transfusi darah!”bersama para suster,Yo dibawa menuju ke ruang pemeriksaan.setelah dilakukan beberapa tes dan mengatakan bahwa dia sehat,pengambilan darah Yo segera dilakukan.salah satu suster membawa beberapa kantung kosong dan menyambungnya dengan sebuah selang yang berujung jarum suntik yang lumayan besar.suster itu lalu mengusap kapas pada pergelangan tangan Yo dan menyuntikkan jarum ke sana.darah Yo segera diambil sekitar 400 cc.setelah itu,salah satu suster memberinya jus jambu biji merah dan vitamin lain yang dapat mencegah Yo mengalami anemia.Yo berjalan ke ruang tunggu operasi,tempat Mike dan inspektur Lender menunggu dengan perasaan galau.mereka kemudian menunggu disana sampai operasi Rena selesai.



“aku..dimana?”ujar Rena pada dirinya sendiri.seluruhnya putih.dia dikelilingi oleh kaca yang memantulkan wajah aslinya.tiba-tiba di salah satu kaca itu terpantul sosok Rena yang satu lagi,cewek berambut pendek bermata coklat dengan earphone biru dongker.

““aku ingin berlari..aku ingin bebas..hidupku bagai kaca..terlihat keras dan berkilau diluar,tapi sangat rapuh ketika terjatuh…aku ingin sebebas mereka..bebas untuk melakukan segalanya..tanpa harus ditutupi topeng..tanpa harus melihat cemooh orang yang asing akan kelainanku..aku juga ingin..agar bisa bersamanya..aku ingin…menjadi diriku yang sebenarnya..bukan dua kepribadian yang tersembunyi di dalam topeng..takut..suatu saat akan terbongkar dan berakhirlah semuanya..””

Rena mendengar sosoknya yang lain itu berbicara padanya.ketika dia menyetuh kaca itu,semuanya berubah secara mendadak.semua menjadi gelap.tiba-tiba dibelakangnya berdiri sosok orang yang sangat dia kenal.pria berkacamata dengan mata abu-abunya itu menatap Rena sambil terdiam dan berjalan meninggalkan Rena sendirian.Rena berusaha mengejar.tapi bayangannya semakin menghilang. Rena terjatuh.sendirian,di dalam kegelapan itu.

“”Rena,Rena!!””tiba-tiba terdengar suara familiar yang memanggil namanya.

“siapa?siapa?”Rena menutup matanya.dan saat dia membukanya lagi.dia sudah berada di dalam sebuah ruangan yang tak dia kenal.

“Rena!syukurlah kau selamat!!”Rena menoleh ke asal suara yang membangunkannya dari mimpi terburuknya itu.Mike tersenyum lega ketika melihat Rena selamat segera memeluk Rena.Rena terbengong-bengong tak mengerti apa yang terjadi.sekilas,dia melihat wajah Yo berdiri di belakang Mike.tatapan matanya sama seperti di dalam mimpi Rena.dia meninggalkan ruangan itu bersama inspektur Lender.

“Mike..udah dong,sakit nih!”ujar Rena sambil memegangi perutnya yang masih terasa sakit karena tertembak .

“Aih,maaf.aku hanya khawatir kau pergi untuk selamanya.jadi gak ada saingan lagi deh!”ujar Mike tersenyum jahil,padahal sebenarnya dia sangat senang.selama tiga hari dia menunggu Rena tersadar,dan akhirnya Rena terbangun juga.

“Berapa hari aku sudah berada ditempat ini?”ujar Rena melongo menatap mata bengkak Mike.sepertinya,Mike susah tertidur di saat menjaganya.sampai-sampai matanya bengkak dan memiliki kantung hitam tebal di sudut bawahnya.

“Hem,ditambah hari ini,jadi empat hari.Heh,bikin orang khawatir aja!lama banget tidurnya,ngapain aja sih!”

“Ye,emangnya aku mau apa tidur selama itu!enak aja.trus gimana keadaaan kak Eliza?”

“Yah,sekarang kakakku udah sadar sih..tapi sepertinya dia masih syok berat,jadinya mungkin pernikahannya bakal diundur sampai dia pulih sepenuhnya.Nathan sih,gak masalah,daripada memaksa untuk menikah lebih baik nanti saja..”

‘anak dan bapak ternyata beda jauh ya..Nathan si penyabar versus inspektur sombong dan egois itu..wah,wah..’pikir Rena cekikikan dalam hati.

“auh..laper nih!eh,beliin es krim dong,Mike! rasa blueberry nya ya!”

“Heh,anak ini!bangun-bangun malah minta es krim segala!ya uda deh,daripada pingsan lagi,tar begadang lagi jagain kamu.”

“Jadi,gak ikhlas nih jagain aku.ya udah,lagian aku juga gak minta dijagain kamu koq.hehe..becanda.”

“Ya udah,berbaring lagi sana gih!”ujar Mike berkelakuan layaknya seorang ibu yang mengkhawatirkan anak gadisnya.sementara Mike keluar,Rena kembali berbaring.tiba-tiba pintu kamarnya terbuka.

“He,Mike cepet banget belinya!..”ujar Rena melihat ke arah pintu.tapi yang berdiri disana bukanlah Mike melainkan Yo dengan membawa sesuatu ditangan kirinya.

“Kamu..”Rena terkejut,tapi berusaha bersikap sewajarnya.

“Radityo Aradaza..panggil aku Yo.aku yang bersama inspektur Lender kemarin.”

“Oh.mau apa kau kemari?”

“Hanya mau memberikan ini.”ujar Yo sambil memberikan sesuatu pada Rena.sebuah kantong hitam berisi sesuatu yang hangat di dalamnya.saat Rena membukanya,bau macaroni panggang segera tertangkap oleh hidungnya yang lapar.seketika,Rena tergiur melihat macaroni panggang bertabur beef dan paprika diatasnya.dia melihat Yo yang sepertinya menunggu reaksi apa yang akan dikeluarkannya.tapi,jika Rena berhati-hati,maka Yo semakin mencurigainya.

“WAH,macaroni panggang!!udah lama banget gak makan ini sejak ditraktir Mike kemaren!ne,darimana Yo tahu kalo aku suka macaroni ini?”ujar Rena bertingkah polos dihadapan Yo.

“Hee,kebetulan tadi lewat di tokonya.aku pikir kau pasti lapar karena sudah empat hari tertidur begitu.baguslah jika kau menyukainya.bagaimana keadaanmu?”Tanya Yo bersikap sewajar-wajarnya.dia tak menyangka bahwa gadis di depannya itu berbicara polos,sangat berbeda dengan perhitungannya tadi.

‘mungkin aku hanya terbawa mimpi..dia bukan Rena..’pikir Yo sambil tersenyum.

“Hei,Yo?mau juga?aku tahu,kau juga lapar kan?mukamu yang kusut itu mengatakan begitu..”ujar Rena sambil memotong macaroni itu dan menyuapi Yo yang seolah reflek melahap potongan macaroni yang disodorkan padanya dengan garpu.dia memakan itu dengan mata tertutup karena macaroni itu masih sangat hangat.Rena tersenyum menatap Yo yang bertingkah seperti anak kecil.

“Hmm.kayaknya enak.mau juga ah..”Ujar Rena sambil melahap macaroni itu.empat hari tertidur membuatnya begitu lapar.jadi,mau panas ato nggak,terobos saja,leburkan dalam mulut.

“Oi,Ini es krimnya..Lho,koq dia ada disini?”ujar Mike terkejut karena begitu masuk,dia melihat Yo dan Rena berduaan menyantap sebuah macaroni di dalam bungkusan aluminium foil.

“Hei,apaan tuh!”ujar Mike sambil bersikap seolah tak terjadi apa-apa.Rena tersenyum dan memotong lagi macaroni itu.

“Yo bawain aku macaroni panggang.yah aku lahap aja,soalnya laper sih!mau coba?kau kan suka sama macaroni!”ujar Rena sambil menyodorkan macaroni itu,dan seperti reaksi Yo,Mike memakan macaroni yang disodorkan Rena padanya.

“Em..enak,enak!!he,Yo mau juga es krim ini?aku beli banyak sih,soalnya cewek satu ini gak bisa makan satu es krim,sekali makan,se truknya baru puas!”ujar Mike sambil tertawa memegang bungkusan plastic putih penuh es krim.Rena sedikit cemberut sambil terus memakani macaroni itu hingga habis.setelah itu,dia menadahkan tangannya pada Mike sambil berkata,

’es krim..es krim..’.

Mike memberikan es krim beliannya itu pada Rena .dia segera membongkar bungkusan itu.dia mengambil es krim choco berry vanilla favoritnya,lalu memberikan fruity vanilla cream pada Mike yang suka buah dan vanilla.lalu,dia memberikan es krim grape berbentuk twist dengan ekstrak green apple dan orange moonkist bertoping chocolate melingkarinya pada Yo.dia menerimanya dengan perasaan campur aduk.

’tak ada orang yang tahu persis seleraku bahkan es krim sekalipun,kecuali Rena..tapi,mungkin hanya kebetulan saja..toh,Mike yang membeli es krimnya..’pikir Yo sambil memakan es krimnya itu.Rena lalu berdiri dan memasukkan sisa es krim lainnya di kulkas di sudut ruangan itu.setelah itu dia duduk dan menikmati es krimnya tadi.

“Lho,Rena..mana portable player mu?”Rena kemudian berhenti melahap es krimnya.dia teringat,saat dia membuka penyamarannya di depan Erick,dia melepas portable playernya.dan pasti,portable itu masih berada di hutan itu.

“Astaga!portable kesayanganku!aduh,mana?mana?!”ujar Rena panic.

“Maksudmu ini?mungkin terlepas saat kau tertembak oleh Erick.Nathan memberikan ini padaku.”ujar Yo sambil merogoh sakunya dan mengeluarkan portable milik Rena.

“Lagu-lagunya bagus juga.”ujar Yo singkat saat memberikannya kembali pada Rena yang lega melihat portablenya kembali.dia masih syok saat terakhir portable putih pastel kesayangannya di rusak Mike.

“Makasih.”ujarnya singkat.mereka kemudian menghabiskan waktu untuk memakan es krim Mike dan akhirnya berbicara sampai malam tiba.



Dua bulan setelah kejadian itu,Mike mengajak Rena lagi untuk menghadiri pesta pernikahan kakaknya yang tertunda itu.pesta itu tetap diadakan di gedung the Eternity.pesta kali ini diadakan sangat meriah tanpa badai yang datang.walau,sampai sekarang para polisi tak dapat menemukan keberadaan Erick dan lilin mascot dari gedung itu juga hilang.Mike dan Rena berdua menjadi pendamping kak Eliza yang terlihat sangat cantik dengan gaun putihnya itu.menemaninya setiap saat layaknya seorang bodyguard.saat bersalaman dengan para tamu,sejenak perasaan Eliza berdegup kencang.di antara banyak tamu yang mengucap selamat atas pernikahannya,terlihat seorang pria bermata biru indigo dengan rambut pirang dan memakai tuxedo putih.sejenak,tamu itu tak begitu mencolok diantara tamu-tamu karena sebagian daripada mereka terdapat orang dari negeri tetangga seperti Jepang,Spanyol,dan Prancis,karena Nathan dan Eliza sama-sama berkeja di bidang yang mengharuskan diri mereka berakrab-ria dengan orang asing.

“Felicitation!.”ucap pria asing itu dengan suara yang sangat Eliza kenal.dia terkejut dan menatap pria asing yang mengucapkan selamat padanya menggunakan bahasa prancis.senyuman pria itu sangat mirip dengan senyuman pria yang dia cintai dulu.senyum yang beriring dengan desir angin musim panas di kota kecil kelahirannya,tempat Eliza bertemu dengan Erick untuk pertama kali.

“Maaf Nona,anda pasti terkejut karena tak mengenal siapa saya.saya kebetulan datang bersama teman yang mengenal anda di kedutaan.tapi sekali lagi selamat.”

“Ah,terima kasih”ujar Eliza membalas dengan bahasa prancis karena sepertinya orang asing itu belum bisa berbahasa Indonesia.

‘mungkin hanya perasaanku saja.’ujar Eliza yang tersenyum berbicara pada tamu lain yang ingin berjabat tangan dengannya.sekilas dia meihat punggung pria asing itu,pria tadi betul-betul mirip Erick.

‘Erick,dimanapun kau berada,kuharap kau bisa berbahagia sepertiku sekarang..’doa yang dipanjatkan Eliza diam-diam dalam hati kecilnya,ternyata memang telah terkabul.pria asing itu keluar dari gedung.dan di luar gedung itu berdiri seorang anak perempuan bertuxedo hitam yang tersenyum menatapnya.pria itu berjalan melewati anak itu sambil tersenyum.

“Lama tak berjumpa,Sir.Anthornio Erieck.”ujar Rena sambil tersenyum membelakangi pria asing itu.pria itu berhenti berjalan dan tersenyum.

“Nona,kau begitu mirip dengan penyihir yang kulihat di tempat berdarah dalam mimpiku.penyihir yang..menyelamatkan nyawa,dan memberiku kehidupan baru yang kuinginkan..”

“jika aku penyihir yang anda lihat,pastilah bahagia melihat tuan yang bisa tersenyum tanpa berpijak mudur di masa lalu..”Rena tersenyum tanpa berbalik melihat pria itu.

“sampaikan salamku pada sang penyihir..merci,The Green Eye..Au Revoir..”

pria itu berjalan dan menghilang dari gedung itu.Rena tersenyum sambil berjalan ke dalam gedung.

‘pada akhirnya,jika manusia dapat melupakan kegelapan..dia akan mendapatkan cahaya..tapi,walau begitu,aku tetap tak bisa menggapai cahaya.’pikirnya sambil tersenyum memasuki gedung putih bergaya romawi kuno itu.saat pertama kali bertemu saja,dia sudah mengira,bahwa pria yang berlagak sebagai orang asing dari prancis itu adalah Erick.tapi,satu hal di luar dugaan Rena,walaupun seluruh ingatan Erick sudah dia hapus dengan menghipnotisnya,tapi tetap saja tubuh Erick mengingat Eliza dengan baik,mengingat wanita yang bersanding bahagia di sebelah pria yang di cintainya kini,yang pernah mnjadi cahayanya.dan Rena memiliki firasat,hari ini adalah hari terakhir dia melihat pria asing itu.

‘ternyata jika tersenyum,dia bisa setampan itu.kejarlah kebahagiaanmu,walau harus membuang jauh masa kelam yang terus meghantuimu itu,Erick..’Rena kemudian berjalan ke tempat Mike dan Eliza.lalu,mereka menghabiskan hari bersama di pesta itu.



BaB !1!111

AcT anD TricK

Rumah jutawan Santiago menjadi tempat Rena beraksi malam ini.sasarannya adalah permata Aquamarine berhias batu delima berbentuk tetesan air sehingga diberi nama ‘Tears of Minerva’,airmata dewi Minerva,dewi perang dalam mitologi Yunani kuno.

’entah apa maksud sang pembuat permata itu karena Minerva adalah dewi perang yang tak pernah memperlihatkan air matanya bahkan diragukan dia pernah menjatuhkan air matanya.sudahlah,tak perduli sejarahnya,yang penting mencurinya’pikir Rena sambil mendarat diatap rumah megah tak kalah dengan colleseum kaisar napoleon itu.Rena masuk ke dalam ruang penyimpanan permata itu.disana tak ada siapapun.berisi satu lampu penyorot permata itu.dia mengeluarkan kacamata ultravioletnya,tapi tak ada sinar inframerah yang menjaga permata itu.Rena tersenyum mengerti dan berjalan santai ke permata itu.saat dia mengambilnya,lima buah pillar besi seketika mengukungnya dari atas permata itu.setelah itu terdengar tawa menyebalkan khas yang sangat dikenali Rena.Inspektur Lender bersama polisi lain keluar dari tempat persembunyiannya dan mendekati perangkat siapan mereka itu.

“Kau hebat sekali!sesuai sekali dengan tindakan cerdik inspektur muda anggota FBI,Radityo Aradaza!”ujar inspektur Lender bernada kemenangan.

“Nah,nona pencuri sebaiknya anda menyerah saja!anda tak dapat lari dari kurungan special ini!”Inspektur Lender melepas pin dasi dan melemparnya kea rah kurungan itu.seketika,listrik keluar dan menyengat pin dasi itu hingga hangus.

“Lihat?kurungan ini dialiri listrik 500 volt bagi siapapun yang menyentuhnya.kau sudah tak bisa lari lagi,HAhaha!!”Rena tersenyum meremehkan polisi yang merasa menang karena berhasil menjebaknya.

“Ku puji keberhasilan kalian hari ini..tapi,listrik sebesar apapun,ataupun jebakan bodoh buatan kalian,takkan mempan bagiku..sang penyihir akan sangat mudah keluar dari kurungan serangga ini.”

“Sombong kau,wahai pencuri!jika kau dapat,maka keluarlah!”ujar Inspektur naik darah.kupingnya panas mendengar celoteh pencuri yang tertangkap basah itu.

“Mudah saja..”Bom asap lalu keluar dari arah kurungan.sesaat,ruangan itu dipenuhi asap tebal.salah satu polisi kemudian meraih beranda yang tepat disampingnya.asap itu kemudian menghilang,bersamaan dengan sang pencuri.

“Sial!dia berhasil kabur!!kejar dia!pencuri itu pasti berada di atas genting rumah ini!”

“Siap Pak!!”satu komando dari sang inspektur membubarkan seluruh polisi diruangan itu.kurungan itu dibuka oleh salah seorang polisi sebelum keluar dari ruangan.kini ruangan itu sepi kembali.Rena keluar dari persembunyiannya.

‘polisi bodoh..masih saja terjebak trik murahan seperti ini..mereka benar-benar tak tertolong..’ujar Rena menghela napas.disaat dia mengeluarkan bom asap,secepat kilat dia membuat tempat persembunyian transparan dari beberapa kaca yang memantulkan keadaan sekitar.dia bersembunyi dibelakang kotak kaca penyimpanan the Tears of Minerva itu.karena jika bersembunyi ditempat terlihat ,akan terlihat mencurigakan.karena kaca akan memantulkan bayangan mereka.Rena berjalan menuju beranda dan bersiap-siap untuk terjun.

“Hentikan,Rena..”suara orang yang dikenal Rena beriringan suara pistol yang siap menembaknya ketika ditekan pelatuknya.

“Lagi-lagi begini,tuan inspektur.apa kali ini kau benar-benar akan menembakku?”

“Kembalikan The Tears of Minerva,jika tidak..”Yo menodongkan senapannya kea rah Rena,walau dalam hati dia terus memberontak.Rena terdiam menatapi cowok berkacamata di depannya itu.

“Jika tidak,kau akan menembakku?maaf,walau aku mati sekalipun permata ini takkan ku kembalikan padamu”Yo terkejut mendengar Rena.sekujur tangannya membeku,bergetar,tapi tetap dalam posisi semula,mengarahkan revolver kesayangannya pada Rena.

“Rena..sebegitu bencikah kau kepadaku?kenapa Rena?jika kau tak mendukungku saat itu,maka aku takkan pernah menjadi polisi!!aku takkan pernah mengejarmu!!”tumpahan dari luapan hati tak tertahan lagi olehnya.berharap Rena mengerti.sebenarnya,Rena sudah mengerti sejak awal.tapi,dia tak boleh membebani Yo lebih jauh.karena Rena tahu siapa Yo sebenarnya.apa yang akan dia lakukan jika dia mengetahui semuanya.

“Aku adalah The Green Eye!!dan seorang pencuri takkan pernah menyerah sebegitu mudahnya pada seorang polisi”Rena tak punya cara lain.dia mengeluarkan pistol modifikasinya dari balik syal hijau tebalnya.mereka saling menodongkan pistol.Rena tak membuang waktu.dia memasukkan peluru bius dan dalam waktu singkat dua peluru biusnya tertancap di kedua bahu Yo. dia mengerang dan terjatuh.ditengah-tengah kesadarannya,dia mengucapkan hal yang seharusnya tak boleh dia ucapkan pada Rena.

“Baik..jika ini kemauanmu..mulai saat ini aku takkan ragu lagi..Rena..”Yo tak sadarkan diri.tak membuang waktu,Rena melompat dari beranda dan membuka hang glidernya.salah satu polisi yang berada diatas genting melihat sosok putih berterbangan di angkasa itu melapor pada inspektur Lender.

“Sial..!!lagi-lagi gagal!”Inspektur lalu memerintahkan seluruh anak buahnya untuk turun dari atap.dia baru menyadari,anak sombong dari FBI itu tidak bersama mereka.

“Yagi,dimana anak FBI itu?”

“mungkin dia berada di ruang permata itu,pak! “ujar Yagi kebetulan melihat Yo tak bergeming dari ruang itu saat inspektur memerintahkan mereka untuk mengejar pencuri di genting.

“HUH!menyusahkan saja!”bersama Yagi,inspektur Lender pergi lagi ke ruang permata.benar kata Yagi,saat mereka membuka ruangan itu,mereka mendapati Yo tengah tertidur disampingnya tertancap surat putih Green Eye.

“INSPEKTUR..KALI INI SAYA BISA LOLOS LAGI.TERIMAKASIH,ANDA MEMBERI SAYA SEDIKIT TANTANGAN SETELAH EMPAT TAHUN BERAKSI .TAPI.SAYA TAK MENDUGA,BEGITU PASRAHNYA ANDA SAMPAI-SAMPAI MEMINTA BANTUAN LUAR NERGERI UNTUK MENANGKAP SAYA.TAPI,APAPUN USAHA KALIAN SEMUA,BAYANGAN TETAP BAYANGAN..TAK DAPAT DITANGKAP DENGAN TANGAN BIASA..TEARS OF MINERVA AKU PINJAM YA!!”

THE GREEN EYE.

Dan seperti kebiasaan sebelumnya,inspektur meremas kertas itu.

“Sial!!lain kali kau takkan lolos The Green Eye!!HUAHAHAHA!!”Inspetur Lender tak menyangka,selama empat tahun baru kali ini dia mendapat pujian atas pekerjaannya.walau itu keluar dari mulut seorang pencuri.di dalam hati,dia merasa sedikit kelegaan karena usahanya dihargai oleh seseorang.walau di pertengahan kata,sang pencuri itu terlihat sedikit terganggu bocah FBI ini.

‘akan tetapi,ini sudah membuktikan,walau dia anggota FBI,tetap saja The Green Eye lolos.buktinya,dia terkena peluru bius dari pencuri itu.huh,FBI pun tak bisa menangkapnya.hehe’pikir inspektur dalam hati menyoraki kekalahan anggota kepolisian kebanggaan dunia itu.

Sementara itu,angin lembut malam bulan sabit seolah mengizinkan Rena bercerita padanya.menumpahkan segala kesedihan dan keterjutannya akan sikap Yo.

‘sekarang aku mengerti arti dari Tears of Minerva.bagaimana pun kuatnya Minerva dalam memimpin perang Troya,dia tetap seorang wanita.setegar apapun dirinya diluar,tapi tak cukup menutupi kerapuhan hatinya.Minerva ingin menitikkan air mata.tapi,air mata adalah bukti bahwa dia memiliki kelemahan.dan kelemahan adalah hal yang harus dibuang jauh-jauh untuk mendapatkan kekuatan.tapi,Minerva tak bisa.dia tak dapat meninggalkan kelemahannya itu.benar-benar tragis.pastinya,nasib kakek buyutku seperti itu.dia memiliki kelemahan..wanita yang bernama,Irene Adler..’pernah diceritakan kakeknya bahwa The Green Eye mengagumi perempuan cerdas pemain operet bernama Irene Adler.satu-satunya wanita peluluh hati The Green Eye.dan merupakan kelemahan terbesar dari The Green eye itu sendiri.memang dasar keturunan.sifat pun,Rena berpikir bahwa dirinya memiliki banyak kesamaan dari kakek buyutnya.walau dia adalah generasi ke empat dari the green eye.

’kesamaan yang membawa penderitaan ya..’pikirnya saat turun di taman rumahnya.seperti biasa,Emma membukakan pintu untuknya,lalu ayah yang tak beranjak dari kursi di perapian tiap malam,dan menyerahkan permata pada sang ayah.Rena lalu pergi ke kamar,mencoba untuk beristirahat.menenangkan kelemahan yang harus dibuang jauh jika dia bertemu lagi…dan dia harus menjadi kuat di saat itu.keteguhan hati adalah hal yang ia butuhkan untuk menekan perasaannya.untuk sementara waktu,sampai semua benar-benar berakhir.



“TRES BIEN!!TRES BIEN!!”tepuk tangan plus tangisan haru khas dari Sir.Alfred Romance,pria melankolis bergaya bangsawan prancis guru kebanggaan kelas Seni-music ini.Rena terkesima sendiri mendengar permainan biola lantunan Diman,suara gesekan biolanya begitu indah dan romantis.Diman itu seperti memiliki dua kepribadian bagi Rena,di satu sisi dia adalah seorang musisi fenomenal peluluh hati orang yang mendengarnya. disisi lain,dia adalah sosok pemimpin klub berita yang terlalu ingin tahu dan selalu memiliki informasi terupdate dari sekolah ini.satu hal yang membuat Rena iri pada Diman adalah dua kepribadian Diman itu semuanya memang Diman. Diman membungkuk sebagai tanda hormat pada Sir.Alfred lalu kembali ke tempat duduknya.

“Selanjutnya,Mademoiselle Renata Lunaria!”Renata terkejut setengah mati mendengar panggilan dari Sir.Alfred.jujur saja,hari ini dia tidak membawa biola karena berpikir dia tidak mendapat giliran kali ini.Diman yang melihat tindak-tanduk Rena mengerti dan berbisik,”Rena,pakai saja biolaku.tapi jangan sampai diketahui oleh Sir.Alfred”ujar Diman yang duduk dibelakang Rena.

“Thanks,man!”ujar Rena sambil menaruh tangannya dibelakang.Diman memberikan biolanya pada Rena.dan Rena maju ke depan dengan penuh kebingungan.

“Karena kamu absent dipelajaran kemarin,saya minta kamu memainkan biola sebagus Sir.Diman!jika tidak,kamu tidak saya luluskan dalam pelajaran saya!”Sir.Alfred memang berkepribadian keras pada muridnya.karena,dalam musik juga harus terdapat kedisiplinan tingkat tinggi.begitulah prinsip yang dia sampaikan dihari pertama kelas seni-musik dimulai.

“Dengan penuh kehormatan,Sir.Alfred.”ujar Rena bernada hormat karena Sir.Alfred sangat menyukai muridnya bertata bahasa sangat halus dan sopan.

Rena mulai mengangkat biolanya ke atas bahu.sejenak dia berpikir,satu-satunya lagu yang dapat dimainkan segenap hatinya cuma lagu itu.Rena memulai gesekan pertamanya.gesekan kuat menghasilkan nada keras melantun ke segala arah.lantunan melankolis nan lembut dihasilkannya membawa Rena pada angan masa lalu.lagu yang pernah dia mainkan sesaat sebelum kepergian Yo,dihari kelulusan mereka.perasaan bimbang,ingin bertemu,kesedihan mendalam,kebahagiaan palsu,berbaur dalam tiap gesekan nada biolanya.suara itu keluar dari ruangan,seolah memanggil seseorang yang tengah mencari kelas seni musik itu.

“Suara ini..!”orang itu berlari menuju ke kelas itu.dia buka pintunya.terlihat olehnya sesosok cewek yang dia kenal tengah bermain biola.suara biolanya sangat menyentuh,sampai-sampai semua orang tak menyadari kehadirannya di kelas itu.Rena kemudian menyelesaikan gesekannya yang terakhir dan biola itu berhenti dimainkannya.

“BAgus!!bagus!!bagus sekali!!tres bien!anda lulus pelajaran saya,Mademoiselle!!”ujar Sir.Alfred sambil mengambil saputangannya dan mengusap air mata haru yang dikeluarkannya saat mendengar lagu yang dianggapnya indah.Rena kemudian menghela napas dan kemudian berjalan ke bangkunya. Rena lalu mengembalikan biola pinjamannya pada Diman.

“Oh,Ternyata setelah dua jam pelajaran saya,anda baru datang Sir.?sangat tidak disiplin.”semua mata tertuju pada pintu kelas yang terbuka.

“Maaf atas kelancangan saya,Sir.waktu perjalanan sangatlah lama,sampai-sampai saya bisa menghabiskan dengan percuma dalam pertemuan pertama.sekali lagi,maafkan saya.”Rena terpucat pasi mendengar suara khas yang terlalu dia kenal itu.

“Baik,karena ini hari pertamamu,maka saya maafkan ketidakdisiplinan anda.silahkan perkenalkan diri anda!”ujar Sir.Alfred senang karena murid baru itu benar-benar mengerti dirinya.

“Nama saya adalah Radityo Aradaza.akan sangat terhormat jika kalian memanggil saya,Yo.”

“Baik.karena ini kelas seni,saya ingin mendengar permainanmu.Arthleta!pinjamkan dia biola!”gadis berambut coklat bergelung yang duduk dibangku terdepan memberikan biolanya pada Yo.dia memainkan lagu yang sama seperti Rena.sekilas,Mike melirik Rena.Rena terkejut dan menyesal,kenapa dia tadi harus memainkan lagu itu.tapi mana dia tahu kalau Yo akan bersekolah disini.

“Bagus!tres bien!silahkan duduk disebelah mademoiselle Rena,Sir.Yo.kurasa kalian sudah saling mengenal lama karena lagu yang kalian mainkan sama persis.”

‘Tak usah dibilang begitu dong..aduh..Sir.Alfred!!’ujar Rena dalam hati.Yo berjalan ke bangku Rena dan duduk disebelahnya.

“sudah lama tak bertemu sejak kasus kemarin ya,Rena?bagaimana kondisimu?”suara lembut Yo yang tersenyum padanya membuat Rena sedikit merasa salting.tapi,dia segera menyembunyikan itu.

“sekarang sudah membaik.terima kasih untuk waktu itu.tanpa darahmu,mungkin aku tak tertolong.”jawab Rena dingin.setelah keluar dari rumah sakit,dia baru diberi tahu oleh Mike bahwa Yo mentransfusikan darah untuk menolongnya yang kekurangan darah saat itu.entah harus bahagia,atau tidak,semua terasa membingungkan di batin Rena.Yo tersenyum dan duduk dibangkunya di sebelah Rena.

“Kuharap kita bisa menjadi teman sebangku yang baik,Rena.”ucap Yo penuh percaya diri yang membuat segala macam mata sinis mengarah ke Rena. Rena hanya bisa menghela napas.

‘astaga!untung ketutup!kalo nggak,penyamaranku bisa-bisa..’secuil perasaan lega kemudian timbul dalam benak Rena saat melihat gelang terpasang di lengan kirinya itu.

“Ya,jika kau terus mengajakku bicara,bisa-bisa aku akan di terror nantinya.demi keselamatanku,tolong.”ucap Rena memasang portable playernya dan menyetel lagu Pursuing my true self yang selalu membantunya tenang dengan lantunan nada simple hip hop nya.dia berusaha untuk tak terlalu menarik perhatian Yo.pertama,seluruh mata anak cewek yang penuh dengan seribu tanda Tanya dan umpatan dalam hati pada Rena,sudah itu jika dia bertindak mencurigakan atau terlalu berhati-hati,justru pria di sebelahnya itu akan menaruh curiga padanya.pelajaran kemudian diteruskan.Yo melirik Rena penuh curiga.

‘dia..sangat mirip Rena..lagu tadi..tapi,mereka terlalu berbeda..dia bukanlah Rena karena Rena tidak suka pelajaran olahraga..tapi,analisis mereka..sama..ah,aku hanya terlalu berharap..bahwa Rena adalah gadis yang biasa saja..Rena..dimana kamu berada sekarang?saat aku bermimpi di tempat itu,apa mungkin itu nyata?apa mungkin kau menyamar menjadi gadis ini?Rena..di dalam mimpiku saja..kau terlihat benar-benar membenciku..dimana kau sekarang Rena..aku membutuhkan jawaban..’ujar Yo sambil memegangi kalung pemberian Rena.

Rena melirik Yo sambil memegangi gelang di tangan kirinya.

‘Yo..tak bisa kupungkiri..jika kau bukanlah orang itu..aku bisa tersenyum didepanmu seperti dulu..tapi,kau..…’ujar Rena dalam hati sambil memutar lagu ‘Your smiled kindly’ yang selalu ia putar saat mengingat masa lalunya dulu.



“Rena,hari ini kan ada kelas olahraga, gimana kalo pemanasan sebelum dimulai?!”ujar Mike menghampiri meja Rena seperti biasa saat istirahat.

“He-eh.ayo!”ujar Rena senang karena bisa terlepas dari manusia di sebelahnya.

“Oh,aku boleh ikut?soalnya,aku juga sama seperti kalian berdua,ikut empat kelas.”ujar Yo tiba-tiba.

‘sial!empat kelas?aku lupa.Yo itu jenius.’umpat Rena dalam hati.

“sori,tapi aku Cuma mau bertanding dengannya,bukan kamu.”ujar Mike dingin sambil menarik Rena keluar meninggalkan Yo yang tengah bermode ‘menantang’.

‘Huff..utang budi lagi deh sama Mike’hati kecil Rena benar-benar berterimakasih memiliki teman seperti Mike.Rena berpikir Mike tahu ketidaknyamanannya saat bersama Yo.padahal,Mike sendiri hanya merasa cemburu jika Rena di dekati pria lain.

“Hari ini main tennis yuk!aku lagi terinspirasi dari pertarungan tennisnya Light dan L di Death Note.dan kau harus bersiap-siap mentraktir komik Prince of Tennis volume 8,9,11,13,15 yang kupesan sama Tante Meri kemarin.

“Uapaaa?!!!!!!humph,baiklah!!jika aku menang,traktir aku komik detective Conan complete edition yang juga kupesan kemaren.”

“Heh,siapa takut!!kita main self judge,setuju?!”

Lapangan Tennis di sebelah dojo kempo menjadi saksi pertandingan seru mereka tanpa satupun penonton karena lapangan itu sudah tua dan terkenal sebagai salah satu tempat ‘uji nyali’oleh tiap anggota ekskul saat event pengukuhan.Rena dan Mike bermain sengit sambil tertawa.mulanya Mike tersenyum penuh kemenangan karena serve yang dia lancarkan tak dapat dibalas Rena sehingga mendapat fifty-love.tapi memang Rena tak semudah itu dikalahkan.bermodal semangat membara ‘uang sekarat’,return ace Rena berhasil mematahkan serve Mike dan membuatnya terdesak melalui drive volley beruntun.dasar dengan semangat yang sama,gak punya duit buat ngebayarin tuh komik karena akhir bulan,Mike tak mau mengalah sehingga mereka berakhir seri.Rena dan Mike yang kelelahan saling memandang dengan napas tersengal-sengal dan keringat membanjiri wajah mereka.mereka saling bertatapan dan tertawa lepas.tanpa mereka berdua sadari,seseorang tengah memperhatikan mereka berdua.Yo sedari tadi berdiri di dekat dinding menatap ke langit dan tersenyum pahit.

‘Dia bukan Rena..Rena yang kukenal bukan seperti itu..dia tak mudah tersenyum..bahkan didepanku sekalipun..hanya sekali dia benar-benar tersenyum lepas..sudah kuduga..aku hanya bermimpi..dan sekarang akupun masih belum terbangun..’Yo berjalan tanpa mendengarkan pembicaraan yang justru akan menguatkan dugaannya sendiri.

“Lho,mana gelangmu?tumben gak dipake.”ujar Mike yang merasa aneh melihat pergelagan tangan Rena yang belang karena selalu memakai gelang pemberian Yo itu.

“Ah..aku lupa memakainya..hei,kita pergi ke kelas olahraga yuk!”mana bisa Rena bilang kalau alasannya karena takut dikenali oleh Yo.

“eh,iya deh.sebelum terlambat.dan habis itu,harus latihan drama kan?”ujar Mike sambil berjalan dengan Rena menuju ke gedung olahraga yang berlawanan dari lapangan tennis tua itu.

“tak kusangka..dramanya akan dimulai dua hari lagi.”keluh Rena menghela napas.

“Kenapa?takut?”

“Bukannya begitu..”Rena memutar otak.penampilannya ini sangat bisa dikatakan tak pantas memakai gaun.gaun yang dimilikinya adalah seperti gaun ketat berkorset penyiksa badan asal eropa.semua itu adalah gaun peninggalan ibunya yang berdarah prancis.Mike sejenak melihat Rena.dan kemudian dia tertawa lebar.

“He,hei..Ren..pake aja gaun pemberian kakakku itu.cocok kok!kamu cool banget make’nya!cowok beneran,gitu!”ujar Mike tertawa lebar diatas penderitaan Rena.

“Mike!!gak lucu!”ujar Rena sambil menonjok perut Mike yang tertawa habis-habisan.Mike kemudian mengaduh kesakitan.tapi,dia tetap tak dapat menahan hasratnya untuk semakin tertawa.dan dari tawa itulah,Rena sadar.dia harus meminta bantuan seseorang.



Selanjutnya,Radityo aradaza dan Renata Lunaria!”tampaknya bertubi-tubi pertemuan tak sengaja dengan Yo membuat Rena sedikit mengumpat nasib yang asyik mempermainkan mereka.

“Dimana katana mu,Rena!”

“Maafkan saya,sensei!saya pikir hari ini kelas olahraga-indoor.jadi,saya tidak membawa katana.”jujur saja,saat memasuki ruang ganti,Rena terkejut melihat temannya memakai seragam Iai.Mike bilang padanya kalau hari ini adalah kelas Olahraga Indoor alias mereka bakal ikut pelajaran tennis,mana sensei Iai,Minamoto Arisato adalah guru killer keturunan jepang diatas Mr.Ekoda.Rena meneguk ludah,mempersiapkan dirinya menerima hukuman kedisiplinan dari sensei.

“Ya sudah!pakai raket tennismu itu sebagai pengganti katana!tapi,kalau raketmu rusak,itu akibat kelalaianmu!”sedikit kelegaan terpancar dari wajah Rena.dia pikir,hukuman se sadis apa yang diterimanya.setidaknya, setelah ‘kebangkitannya’, olahraga apapun baginya semudah membalikkan telapak tangan.

Bermodal raket tennis dipegang ala samurai,lalu baju tennisnya tanpa pelindung,Rena bertanding dengan Yo.setelah aba-aba mulai,Yo memulai serangannya.Rena tersenyum dan memasang kuda-kuda bertahan.pedang runcing panjang itu siap untuk menerjang Rena.tapi Rena menangkisnya dengan bagian ujung raket tennisnya.Rena segera mengakhiri pertandingan mereka dengan memutar katana Yo dan menjatuhkannya.

“Cukup!pertandingan selesai!bagus,Rena!”Rena membungkuk hormat pada sensei dan mengulurkan tangannya pada Yo yang terjatuh akibat serangannya itu.

“Kau lawan yang kuat.kau sengaja kalah karena takut melukaiku yang tak memakai pelindung ,kan? Kau terlalu baik,tapi kadang kebaikan itu bisa membuat orang sakit hati karenanya..bahkan mungkin dirimu sendiri..Radityo Aradaza”Yo berdiri tanpa menghiraukan uluran tangan Rena itu.dia berjalan keluar sambil membawa katana nya.

‘Yo,.Kebaikanmu itulah yang membuat pendirianku goyah..’pikir Rena dalam hati sambil melihat Raketnya yang berlubang akibat serangan Yo.

“Wah,kau hebat Rena!”Rena mendelik cepat pada suara penuh kejahilan itu.

“Mike..kau sengaja,kan!!”Rena berlari mengejar Mike yang kabur begitu mendapat tanda bahaya.tapi akhirnya dia tertangkap Rena.

“Sori deh..sekali-kali gak papa,kan?”tatap Mike memelas.Rena tak habis pikir dengan kadar kejahilan temannya itu.setelah pertandingan di lapangan tennis tua itu,Mike berlari duluan menuju ruang ganti dan tidak keluar sampai Rena dimarahi oleh Minamoto sensei.

“Khh..sebagai gantinya,beliin aku komik di toko bu Meri!awas,kalo lari!”Mike tak punya pilihan lain selain menuruti jika tak mau menerima hukuman tersadis Rena yang lebih daripada hukuman sensei sekalipun.Rena tersenyum jahil melihat ekspresi menyerah Mike dan menggeret Mike ke parkiran untuk mengambil motornya.Yo kembali memperhatikan tingkah kedua orang itu.

“kebaikan itu bisa membuat orang sakit hati karenanya..bahkan mungkin dirimu sendiri..Radityo Aradaza”’ucapan terakhir Rena menghantui pikirannya.

“Kamu tak mengerti..Ya,orang yang tak pernah kesepian sepertimu takkan pernah mengerti..”ujarnya dingin dan berjalan meninggalkan Rena dan Mike yang tengah bercanda riangnya.



“Nona,selamat datang”

“terima kasih Emma”seperti biasa,pembantu sekaligus pengurusnya sejak kecil membukakan pintu untuknya.Rena melepas wignya.rambut hitam terurai bergelombang terlihat kontras kontak lens hitam-kecolatannya.membuat Rena terlihat seperti mendiang ibunya.

“Nona..ada surat untuk nona.”ujar Emma memberikan sepucuk kertas putih pada Rena. Rena kemudian membaca isinya.

aku menunggumu di tempat perjanjian..

Itupun jika kau masih ingat dimana..

Aku akan terus menunggu sampai kau datang..”

Rena menutup kertas itu dan memberinya pada Emma.

“Apa itu teman yang nona ceritakan dulu ?” ujar Emma sambil mengingat perkataan nona nya saat mempersiapkan barang keperluan pergi ke sebuah acara di gedung The Eternity beberapa bulan lalu.

“Jangan beritahu ayah,Emma.”Rena pergi keluar rumah.berlari,menuju ke tempat perjanjian.dia sudah tahu,sangat tahu.pengirim surat itu pastilah Yo.karena dialah yang tahu tentang itu.tempat dimana Rena selalu menunggu kehadiran Yo,sampai dia muak untuk menunggu.tempat itu adalah sebuah pohon besar ditengah hutan tak jauh dari sekolah mereka dulu.pohon tempat mereka menghabiskan waktu bersama tiap harinya.akhirnya Rena sampai,dia berusaha mengatur napas yang terengah-engah karena berlari.

Ada apa Yo memanggilku tiba-tiba?apa ini adalah jebakan?’pikir Rena melihat sekeliling.tapi,tak satupun tanda dari polisi kecuali Yo yang berdiri membelakangi pohon itu.Rena mendekatinya perlahan-lahan.

“Sungguh sebuah kejutan kau masih ingat tempat ini.kenapa kau memanggilku?”

Yo menoleh pada asal suara itu dan semerta-merta berlari memeluk Rena.Rena terkejut dan menghempaskan pelukan Yo.

“Apa ini jebakan?apa kau akan menangkapku?”

“Rena!!aku..hanya ingin menepati janji..”ujar Yo lirih.dia segera menangkap keanehan pada mata Rena yang berwarna coklat kehitaman.

“Rena?kau memakai kontak lens?” melihat wajah Rena berkontak lens,mengingatkan Yo pada Rena,teman sekelas berambut pendek itu.tapi,cepat dia tepis pikiran yang belakangan ini selalu menghantuinya.

“Orang bodoh saja mengerti,jika aku berkeliaran bebas dengan mata itu,para polisi bodoh itu dengan bangga menangkapku!lagipula,kalau Cuma menepati janji,sekarang sudah terlaksana kan?jika tidak ada urusan lagi,aku mau pergi,tuan inspektur.”

ucapan dari mulut terkadang bertentangan hati nurani.itu berlaku bagi Rena,dia tak mau keberadaannya menjadi beban bagi Yo.saat ini,Rena mengerti.Yo terjebak dalam kebingungan.disatu sisi,Yo harus menjadi seorang penegak hukum,menangkap dia sebagai pencuri.disisi lain,Yo tak mau menangkap Rena karena Rena adalah orang penting baginya.Rena tak mau Yo berpikir seperti itu.Rena ingin melihat Yo yang dingin dan tegas.

“Tunggu dulu Rena!aku ingin bicara!”Rena berdiri membelakangi Yo.dia tak berani menatap mata yang membuatnya tak bisa berbohong.

“Ada apa lagi,inspektur?”ujarnya dingin.

“Kenapa kau harus menjadi pencuri,Ren?kenapa kau tak pernah memberitahukanku?kenapa?”Yo berharap,kali ini,ditempat pertemuan mereka Rena akan memberitahu semuanya.hal yang tak pernah Yo ketahui sejak dulu.

“haruskah aku memberitahu?semua orang punya rahasia yang ingin mereka simpan dalam-dalam.”hati Yo begitu hancur mendengar patah kata penuh dusta terucap di bibir Rena.

“Rena..lima tahun tak bertemu, sebegitu berubahnya hatimu?apa sudah kau tutup rapat-rapat agar tak seorangpun bisa membukanya kembali?..”

“Waktu itu kejam..kepergian seorang teman telah membuka lebar-lebar lonceng akhir abad penentu takdirku..lonceng itu menutup rapat- rapat hatiku yang sudah menjadi serpihan kaca..rapuh dan tak dapat di satukan kembali….”ucapan Rena makin membuat Yo putus asa.dia beranikan seluruh raganya untuk memegang tangan Rena dari belakang.dengan penuh kesiapan,dia bertanya.

“katakan satu lagi..apa kau masih..menungguku disini?”tatap Yo penuh harap pada Rena.dalam hati,Rena gundah.tapi,dia harus melakukan hal yang dia benci.

“Seperti Moonlight Sonata…yo.Buat apa aku menunggu orang yang takkan kembali?”Rena menarik tangannya dan berjalan menjauhi Yo.

“BOhong!kau bohong!”

Rena tak mau lagi meneruskan percakapan yang semakin membuat hatinya sakit.dia terus berjalan tanpa menoleh ke Yo.

“Rena,katakan kalau itu Bohong!!”Yo berusaha mengejarnya.tapi,Rena berlari sangat kencang,tanpa meninggalkan kata. meninggalkan Yo dengan berjuta Tanya tanpa jawab,hal itu semakin membuat hati mereka terluka.

‘Benar,Yo..seperti Moonlight Sonata..nyanyian di tengah cahaya kemerahan bulan.irama kesepian merindukan sesuatu yang mustahil untuk digapai dan dimiliki..dan Moonlight Sonata itu adalah aku Yo..orang bodoh yang selalu menunggumu ditempat ini..walau sudah tahu,bahwa kau takkan datang lagi kemari..maafkan aku,Yo..’

“Katakan itu semua bohong..Rena,tolong katakan.”

‘Moonlight Sonata..nyanyian sunyi ditengah cahaya bulan purnama..apa itu maksudnya..Rena?’

Yo terus menatap pohon perjanjian mereka tanpa tahu air mata yang keluar dari pelupuk mata Rena disaat berlari dari hutan pertemuan itu.



Setelah kembali ke rumah,Rena langsung pergi ke kamar.dia putuskan untuk mengesampingkan masalah barusan karena Malam ini adalah malam pementasan seni di sekolah triple S.tanpa pikir panjang,dia masuk ke dalam kamar adiknya yang penuh dengan boneka teddy bear dan bercat pink.Rena memandangi wajah nya di kaca kamar adiknya.dia memutuskan meminta pertolongannya seperti rencananya saat di ejek Mike kemarin.

“Luna..dandanin aku dong..”ujar Rena tiba-tiba sehingga membuat cewek selisih satu tahun darinya itu terperanjat dan melongo tak percaya.

“Hah?kakak tadi bilang apa?”

“Plis dandanin aku secantik mungkin dalam wujudku yang seperti ini”pinta Rena memelas pada adiknya yang sedaritadi asyik-asyiknya menyeruput CHocolappucino penghilang lelah.

“tapi kakak kan bisa ngedandanin diri kakak sendiri..”ujar adiknya enggan karena letih sehabis dari pekerjaannya sebagai make up artist.Rena memegangi tangan mungil anak perempuan berambut coklat panjang bergelung bermata senada rambut coklatnya itu.

“dia ada disana Luna.oleh Karena itu aku tak ingin penyamaranku ini terbongkar di depan dia.”Luna berhenti meminum chocolappucino nya itu.

“Serius kak?”ujar Luna menatap mata hijau giok Rena penuh keingintahuan.Rena kemudian mengangguk pelan.

“apa boleh buat.kali ini,biar Luna yang mengurus semuanya”

“Makasih ya,Luna”

“sebagai tanda terimakasih.aku mau kakak mengambil the Light of Horus,permata Gold safir terbesar yang pernah dicuri oleh kakek buyut milik kelas seni-teater triple S.aku mau kakak menyerahkan itu setelah pentas seni berakhir.deal?”

As your wish,adikku tersayang” kesepakatan pun dimulai.besok malam adalah hari dimana Rena akan mementaskan dramanya.dia kemudian tak sabar,apa yang akan dilakukan adiknya itu. bukannya tak bisa,tapi dalam soal make up dan sejenisnya,Luna lebih memiliki bakat menonjol daripada Rena.sejak kelas 3 SD,dia sudah meraih berbagai penghargaan dalam kategori hair stylist dan make up artist internasional.oleh karena itulah,Luna sangat jarang berada dirumah karena setiap jam,telepon tak pernah berhenti untuk memintanya mendandani para artist,pengantin,atau siapapun.



Deru motor Mike berhenti di depan gerbang berukir setinggi tiga meter.gerbang itu terbuka otomatis dan Mike memacu motornya melewati taman selebar sebuah hutan kecil dipenuhi beragam bunga putih.Mike menunggu didepan sebuah pintu besar putih yang kontras dengan warna coklat kayu pada rumah itu.sejenak dia memandangi sosoknya yang terpantul dari spion motornya.sosoknya yang memakai tuxedo putih bersweater kotak-kotak hitam didalamnya terlihat sangat pas dengan tinggi badan menjulangnya itu.dia membayangkan sosok Rena yang akan keluar dari pintu itu.jujur saja,Rena sebenarnya manis dibalik penampilan boyish nya itu.tapi Mike benar-benar tak dapat membayangkan Rena yang tomboy itu harus menggunakan gaun.walau postur Rena bisa dikatakan seperti seorang cover girl ,tingginya yang 180 cm dan badan yang ideal,hanya saja rambutnya yang terlalu pendek dan dikuncir setengah itu bisa membuatnya menjadi bahan tertawaan seluruh sekolah.sampai sekarang pun,dia masih tak dapat melupakan sosok manis Rena,tapi malah menjurus ke cowok yang berdandan ala cewek saat dia menggunakan Tuxedo pemberian kakaknya disaat pernikahannya.saat itu dia terlihat manis,tapi sekaligus cool.dan Mike tertawa sepuasnya saat itu.tapi kali ini Mike salah.pintu itu kemudian terbuka.muncullah sosok yang sedang dipikirkannya itu,Rena,yang memakai dress berwarna putih penuh renda hitam.Mike benar-benar terpelongo.tak bisa dipungkiri,penampilan Rena cantik sekali.Rambutnya yang digelung dan diberi pita hitam kecil disamping kanan dan kirinya,sepatu pantopel putih berhak setinggi enam cm , belum lagi rok yang panjang sampai tumit itu benar-benar membuat Rena seperti bangsawan Inggris abad 19.

“Re.na?”ucap Mike tak percaya melihat sosok teman yang biasa dia ajak bertanding itu.

“Emang siapa lagi?!berangkat Yuk!”ujar Rena sambil berjalan bak seorang model menaiki motor Mike.jantung Mike berdebar kencang.tapi,karena mereka harus sampai tepat waktu ke sekolah,Mike tak menghamburkan waktu untuk segera pergi dari rumah Rena.



“aduh,kalian berdua lama sekali!sebentar lagi permainan solo biolanya Diman akan berakhir!cepat bersiap sana!”omelan bertubi-tubi datang dari sang ketua kelas,Aristia,yang sangat cemas karena pementasan teater mereka akan segera dimulai setelah berakhirnya lantunan melankolis biola Diman yang sanggup membuat siapapun akan menangis tersedu-sedu dibuatnya.lantunan lagu merdu yang terdengar sangat mengena bagi Rena dan Yo.

‘Diman..dia mencuri laguku..dasar!!’ujar Rena sambil berlari bersama Mike menuju barisan anak teater yang sudah berdiri di samping kiri panggung menunggu giliran mereka.salah satu anak teater itu,Riyanto,tak sengaja melihat sosok Rena yang terlihat sedikit lelah karena berlarian dengan Mike menuju ke gedung teater.

“KAmu ini siapa?anak baru ya?”

“sembarangan!dia ini Rena,anto!”ujar Mike tak terkejut lagi mendengar pertanyaan seperti itu karena Rena terlalu berbeda malam ini.suara tepukan membahana dari arah panggung pertanda bahwa Diman sudah selesai dengan konsernya.sambil menggandeng biola hitam klimis yang sudah dianggapnya sebagai tongkat sihir karena dengan gesekannya,penonton sudah dibuat terpukau olehnya.

“DAN BERIKUTNYA,PERSEMBAHAN DARI KELAS SENI-DRAMA,DENGAN NASKAH BUATAN ZALAH LIZALA,THE ONE WHO I LOVED!!!”beriringan suara sang presenter,seluruh peserta drama keluar satu-per satu diiringi efek musik special dari kelas seni-musik.Aristia,sang pencerita ,mengambil microphone dan mulai bercerita.

DISUATU KERAJAAN TERPENCIL DAMAI DIANTARA PERANG DARAH BERGELORA,DUDUKLAH SANG PANGERAN DITEPI DANAU INDAH KEBANGGAAN WILAYAHNYA ITU.DIA MENDESAH MELIHAT DANAU..IBUNYA MENEGGELAMKAN DIRINYA TANPA SEBAB DI DANAU ITU DAN JASADNYA TAK PERNAH DITEMUKAN.PANGERAN SAAT ITU PIKIRANNYA SEDANG GALAU KARENA MENENTANG PERJODOHANNYA DENGAN SEORANG ANAK WANITA BANGSAWAN TERKAYA DI WILAYAHNYA AKHIRNYA MENCEBURKAN DIRI KE DALAM DANAU ITU..”’Mike berusaha memerankan peran itu walau mulanya singkuh karena saat dia keluar saja,teriakan fansnya membahana sampai ke panggung membuat dia sedikit gugup.

’AKAN TETAPI,MALANG BAGI SANG PANGERAN.DIA TAK DAPAT BERENANG KARENA TRAUMA AKAN KEJADIAN IBUNYA ITU.DIA TAK BERGERAK DI TENGAH-TENGAH DANAU ITU.DIA HAMPIR TAK BERNAPAS.TAPI TIBA-TIBA SESEORANG MENOLONGNYA.DIA MENGELUARKAN PANGERAN DARI AIR DAN MEMBERINYA NAPAS BUATAN..”’Rena terkaku mendengar kata ‘napas buatan’karena itu tak ada dinaskah.tapi dia tak memiliki pilihan lain.untungnya,kecepatan berpikirnya membuat dia berhasil memperdaya penonton bahwa dia benar-benar memberi napas buatan pada Mike. teriakan penuh kecemburuan memenuhi seisi panggung.mereka mengira Rena mengambil kesempatan dalam peran untuk mendapatkan ciuman Mike yang mereka idolakan itu.padahal yang sebenarnya,Rena membelakangi penonton dan sengaja menunduk sehingga jarak wajahnya dengan Mike bisa dihitung jari.Mike sempat berdegup karena baru kali ini wajah Rena sangat dekat sekali dengan wajahnya.biasanya juga dekat,tapi 5 cm tinggi pemisah antara Rena dan Mike tak pernah membuatnya berdebar.tapi kali ini..

’PANGERAN PUN SELAMAT DAN TERSADAR.TAPI SAAT DIA TERSADAR,ORANG YANG MENOLONGNYA ITU TLAH PERGI DAN MENINGGALKAN SEBUAH GELANG.PANGERAN ITU MEMUTUSKAN UNTUK KEMBALI KEESOKAN HARINYA UNTUK MENGEMBALIKAN GELANG PADA ORANG YANG MENOLONGNYA ITU BESOK…LALU BESOKNYA,PANGERAN ITU MENUNGGU PAGI-PAGI SEKALI SAMBIL DUDUK DI TEPI JEMBATAN KECIL DEKAT DANAU.TIBA-TIBA DATANGLAH SEORANG GADIS BERPAKAIAN COMPANG-CAMPING MEMBAWA KERANJANG PAKAIAN.GADIS ITU MELIHAT SANG PANGERAN YANG MELAMUN MELIHAT DANAU.TIBA-TIBA DIA MELEMPARKAN KERANJANGNYA DAN BERLARI MENDEKATI PANGERAN KARENA MENGIRA DIA AKAN MENEGGELAMKAN DIRINYA.TAPI,GADIS ITU TERPELESET SEHINGGA DIA MENABRAK PANGERAN.MEREKA LALU TERCEBUR KE DALAM DANAU.”

Dengan kehebatan panggung buatan anak kelas teknologi,jangan harap mereka hanya berpura-pura tercebur.atas request dari sang ketua,anak seni-desain dan teknologi-special effect merancang sebuah panggung seluas lapangan basket sekolah biasa itu dengan membaginya dalam beberapa set,dan salah satunya dibuat khusus sehingga terlihat seperti danau sungguhan.jadi,Mike dan Rena harus rela tercebur beneran ditengah malam yang anginnya menusuk tulang.mereka berdua segera meraih ke udara.disanalah peran Aristia berakhir sementara.

“Sebenarnya apa sih yang ada di dalam pikiranmu?beraninya kamu menceburkanku ke dalam danau ini!!”ujar Mike bersikap angkuh layaknya seorang bangsawan.

“Ma,maaf!saya hanya berniat menolong tuan.karena saya pikir tuan akan menenggelamkan diri tuan di dalam danau itu.maafkan saya tuan..”

“huh,sekarang dengan baju basah ini, mana bisa saya pulang ke kota!!makanya,berpikir dulu sebelum bertindak!mengerti?!”

“Sekali lagi maafkan saya,tuan!”Rena menatap Mike.tapi tiba-tiba Mike terperanjat.ditengah lampu penerangan itu,dia menyadari bahwa Rena memakai kontak lens berwarna hijau sehingga terlihat seperti boneka.tapi,terlalu aneh untuk sebuah kontak lens dengan mata yang sangat kontras seperti itu.tapi Mike berusaha menenangkan diri demi harga diri kelas seni-drama.dia melanjutkan dialognya.

“Tuan,jika anda tidak keberatan,biarlah tuan memakai baju ini.”ujar Rena menyodorkan sebuah baju dari keranjangnya itu.

“Tidak!lebih aku mengenakan baju basahku daripada baju yang kotor ini!pokoknya kau harus menemaniku disini sampai bajuku ini mengering!”

“Ya,tuan.”

“Fredrick.panggil aku dengan nama itu.siapa namamu?!”

“Saya Freya,tuan..Fredrick.”Rena duduk sambil menunduk,menutupi kedua wajahnya.melihat ekspresi sekilas Mike dia sudah tahu bahwa kontak lensnya terjatuh adegan menceburkan diri tadi.dalam hati Rena berdegup kencang karena Mike bisa-bisa mengetahui jati dirinya yang sebenarnya.selain itu,jika matanya diperlihatkan,maka Yo yang juga berada digedung ini pasti akan menyadari keberadaannya,atau malah segera menangkapnya.drama pun berjalan dengan cepat.

“SEJAK SAAT ITU,FREYA DAN FREDRICK SERING BERTEMU DI DANAU.SEORANG MATA-MATA YANG DIPERINTAH OLEH RAJA MELAPORKAN TINDAKAN SANG PANGERAN SEHINGGA RAJA MEMERINTAHKAN SEGENAP ISTANA UNTUK MEMPERSIAPKAN ACARA PERTUNANGAN PANGERAN MALAM ITU JUGA.MALAM ITU,SELURUH BANGSAWAN BESERTA PENDUDUK NEGERI ITU DIUNDANG UNTUK BERPESTA DANSA DIISTANA SEKALIGUS MENGUMUMKAN PERTUNANGAN PANGERAN.FREYA DATANG BERSAMA KETIGA KAKAKNYA DAN IBUNYA YANG MENGGUNAKAN GAUN TERMEWAH DAN TERINDAH DARI ORANG DI PESTA ITU.SEMENTARA MEREKA MEMBIARKAN FREYA MENJADI BAHAN TERTAWAAN DENGAN BAJU COMPANG-CAMPINGNYA ITU.FREDRICK INGIN MENDEKATINYA,AKAN TETAPI DIA TAK BISA KARENA RAJA SELALU MEMPERHATIKANNYA.RAJA PUN MEMBERI PENGUMUMAN BAHWA BESOK,PANGERAN AKAN MENIKAH DENGAN SEORANG GADIS ANAK BANGSAWAN TERKEMUKA, YAITU MERRY,SALAH SATU DARI KETIGA KAKAK FREYA YANG SANGAT BAIK PADA FREYA. FREYA TERKEJUT DAN BERLARI KELUAR DARI ISTANA.FREDRICK YANG MELIHAT KEPERGIAN FREYA MENYADARI SESUATU.FREYA YANG BERLARI MEMBELAKANGINYA ITU SANGAT MIRIP DENGAN GADIS YANG MENOLONGNYA DI DANAU DULU.FREDRICK MENGEJAR FREYA TANPA MEMPERDULIKAN PERINGATAN AYAHNYA ATAUPUN MERRY YANG BERUSAHA MENCEGAH KEPERGIANNYA.FREDRICK BARU MENYADARI,DIA MENCINTAI FREYA,GADIS YANG SELALU DITEMUINYA DI DANAU ITU.SEMENTARA FREYA,DIA BERLARI KE DALAM HUTAN.TERUS BERLARI SAMPAI KE DANAU.DIA KINI MENYADARI,FREDRICK YANG DICINTAINYA ITU TERNYATA ADALAH SEORANG PANGERAN YANG SELALU DICERITAKAN KAKAKNYA,MERRY.FREYA TAK BISA MENCINTAI FREDRICK KARENA DIA TERLALU BERHUTANG BUDI PADA MERRY,SANG KAKAK YANG SELALU MENOLONGNYA DARI KEKEJAMAN IBU TIRINYA BESERTA KEDUA KAKAKNYA YANG LAIN.TIBA-TIBA,FREYA MENDENGARKAN SUARA YANG TERUS MEMANGIL-MANGGIL DIRINYA.SUARA ITU DATANG DARI DALAM DANAU.”

“Freya..kemari..sudah cukup penderitaan kau hadapi disini..tinggallah disini bersama kami.maka kau akan bahagia.”

“siapa?kalian siapa?dan ada dimana?!”

“kami adalah yang tinggal di dalam danau ini.kami selalu mendengarkan keluhmu akan kekejaman mereka..kami melihat tangis yang tak seharusnya keluar dari pelupuk mata indah itu..tinggallah bersama kami,Freya..”

“Ya…aku tak ingin mengganggu siapapun..orang yang kucintai pun tak pernah mencintaiku..malah dia membalikkan badannya kepadaku..kakakku lebih pantas mendapatkannya..dia orang yang paling baik kepadaku..”ujar Rena sambil berjalan ke danau.kali ini,dia akan menghadapi scene,’menenggelamkan diri sendiri ke dalam danau’.

’BEGITULAH.FREYA YANG MENDENGARKAN SUARA DANAU ITU SEPERTI TERHIPNOTIS MASUK KE DALAM DANAU.DI LAIN PIHAK,FREDRICK YANG MENGEJAR FREYA MEMASUKI HUTAN,MENEROBOS AKAR POHON TEBAL YANG SERING MEMBUATNYA TERJATUH.DENGAN TUBUH PENUH LUKA DAN LUMPUR,DIA TERUS MENEROBOS HUTAN ITU SAMPAI AKHIRNYA DIA TIBA DI DANAU.TAPI SEMUA TERLAMBAT.FREDRICK HARUS MELIHAT PEMANDANGAN ITU KEDUA KALINYA.ORANG YANG DICINTAINYA BERJALAN KE TENGAH-TENGAH DANAU.FREDRICK BERLARI MENGEJARNYA.TAPI SEMUA TERLAMBAT.SOSOK FREYA TIDAK TERLIHAT LAGI..””

FREYAAA!!!KUMOHON JANGAN PERGI FREYA!!FREYA!!”

’TERIAKAN PANGERAN HANYALAH DI DENGAR OLEH SANG ANGIN.DIA BERUSAHA MENCARI FREYA KE DALAM DANAU ITU.TAPI TAK MENUAIKAN HASIL.DIA TENGGELAM KARENA KEHABISAN NAPAS.TAPI LAGI-LAGI SESEORANG MENOLONGNYA DAN MEMBAWANYA KE TEPI DANAU.PANGERAN FREDRICK TERSADAR DAN MELIHAT SOSOK DI DEPANNYA.FREYA YANG TERSENYUM MENATAPNYA.FREDRICK KONTAN MEMELUKNYA.TAPI TUBUH FREYA TEMBUS PANDANG.”’

“FREDRICK..aku sudah tak bisa kembali lagi..aku ingin kau berbahagia bersama dengan kakakku.dia orang baik Fredrick..jangan kecewakan dia..”

“tidak Freya!!aku tak bisa mencintainya!aku..mencintaimu!”ujar Mike sambil mencium Rena.sejujurnya,kata-katanya barusan itu keluar dari hatinya yang terdalam.Rena terkejut setengah mati.Mike benar-benar menciumnya kali ini.walau hanya sekejap,muka Rena terlihat memerah.tapi dia segera menghilangkan perasaannya itu karena mungkin Mike hanya terbawa perannya saja.

“Fredrick..aku tak pantas bersamamu.Horus telah memilihku untuk bersamanya..setidaknya biarkan aku melihat orang yang kusayangi berbahagia Fredrick..berjanjilah untuk mencintai Merry..dan lupakanlah aku..aku akan selalu bersama Horus,danau ini..”

’TUBUH FREYA MENGHILANG.BERSAMAAN DENGAN ITU,KELUARLAH CAHAYA KUNING MENYILAUKAN DARI DANAU.CAHAYA ITU MELESAT MENUJU FREDRICK.SEBUAH PERMATA INDAH BERUKIRAN MATAHARI ITU HINGGAP DITANGAN FREDRICK..”’sebelum The Light of Horus,permata milik sekolah itu jatuh ke tangan Mike,tiba-tiba seluruh lampu panggung bergerak dan mengeluarkan cahaya menyilaukan mata.ketika cahaya itu sirna,muncullah sesosok berbaju putih khas dengan syal putih dan mata hijaunya itu.

“SESUAI PERJANJIAN,AKU AMBIL THE LIGHT OF HORUS”semua orang terpana akan seorang pencuri fenomenal yang muncul secara tiba-tiba di akhir drama.dia membuka hang glidernya dan menerobos langit-langit teater itu yang penuh dengan kaca.Yo tak kalah terkejut.dia bahkan tak tahu sama sekali kalau Rena akan muncul di tengah pementasan sekolahnya.segera dia berlari ke bangku kepala sekolah dan bertanya kepadanya.

“Kepala sekolah,kenapa anda tak memberitahukan pada polisi tentang peringatan The Green Eye?”

“Ma,maaf,saya kira itu hanyalah peringatan iseng belaka..” Perhatian Yo tertuju pada panggung.sosok Renata Lunaria tidak ada dipanggung.

“Di mana Rena?”teriaknya pada Mike.

“dia menghilang!!Rena tidak ada!”semua orang terkejut mendengarnya.mereka terpaksa mengambil kesimpulan,’mungkinkah pencuri itu adalah Rena?’

“”AKU DATANG DAN PERGI BAGAIKAN ANGIN..PERCUMA SAJA KAU MENCARIKU..SAAT AKU MEMEGANG CAHAYA DEWA,AKU ADALAH BAYANGAN YANG TERBENTUK DARI CAHAYA..AKU HILANG BUKAN SEBAGAI SEORANG PESULAP..AKU HILANG ,MENCARI KEBENARAN SEBAGAI SEORANG PENYIHIR..””ditengah kepanikan,semua mata tertuju pada Aristia,sang pencerita,yang tiba-tiba mengeluarkan kata-kata aneh.Yo menghampiri Aristia.tubuhnya kaku dan pandangan matanya kosong.

“BAngun,Aristia!!”

Aristia tiba-tiba tersadar dan menatap Yo cemas.

“To,tolong !!Rena..Rena!!dia diikat dan digantung di atas panggung oleh pencuri itu!!”benar saja,saat pandangan mereka tertuju ke atas panggung,sosok Rena terikat tali dengan mulut tersumpal isolatip.

‘huh..untung rencanaku berhasil’pikir Rena berpura-pura pingsan saat orang-orang dibawah menurunkan dirinya.sesaat setelah adegan Horus,Rena mengeluarkan seluruh cahaya panggung dengan tombol yang dia sembunyikan di anting kirinya itu.disaat singkat itu,dia menghampiri Aristia dan menghipnotisnya untuk berkata apa yang dia katakan saat melihat benda putih melayang dan juga mengatakan beberapa kalimat saat seseorang memanggil namanya.setelah itu,Rena mengeluarkan boneka berbentuk dirinya ditengah cahaya.sementara dia bersembunyi di belakang panggung,setelah cahaya menghilang, pandangan semua orang akan tertuju pada bonekanya di atas panggung.degan microphone kecil di mulut boneka itu,dia berbicara sambil menekan tombol hang glider lalu menerbangkan boneka dirinya.setelah perhatian tertuju pada Aristia,dia mengikat dirinya dengan tali tambang yang dia persiapkan dan menutup mulutnya.tali tambang itu telah dipasang pemberat di ujungnya yang berada di dekat lampu sorot di atap panggung.dia memutuskan tali nilon yang mengikat pemberta itu.pemberat itu jatuh dan dia terangkat ke atas seperti prinsip katrol dalam fisika.dan dengan dialog dari Aristia,orang akan melihatnya di atas dalam keadaan terikat dan tertuttup lakban..

“uhh..”begitulah kira-kira suara yang harus dikeluarkan oleh orang yang tersadar dari pingsannya.

“Rena!syukurlah!!”ujar Mike memeluk erat Rena. Rena yang teringat kembali akan kejadian ciumannya terkejut dan melepaskan pelukan Mike.

“Ih!kayak gak akan ketemu aku lagi selamanya deh!”ujarnya sambil menyembunyikan degup jantung yang seharusnya hanya terjadi dengan Yo.

“Kenapa kamu bisa begitu,Rena?!”Tanya Yo pada Rena.

“Itu..saat aku akan keluar dari panggung,tiba-tiba seseorang mendekapku dari belakang dan menutup mulutku dengan sapu tangan.kepalaku merasa pusing mencium bau itu dan aku tak sadarkan diri.saat aku terbangun,sudah begini kejadiannya.memangnya apa yang terjadi?”

“Kamu..diikat dan digantung oleh The Green Eye.dia mencuri The light of Horus..”ujar Mike dengan perasaan berkecamuk.dia sempat merasa aneh pada dirinya sendiri.saat pementasan tadi,dia berpikir Rena memakai kontak lens aneh berwarna hijau,tapi alih-alih,ternyata Rena yang itu adalah penyamaran dari the green Eye.

“HAH??!!serius?The gReen Eye yang terkenal itu?!Pencuri misterius bermata aneh itu?!”ujar Rena berpura-pura kaget.

“CUKUP!!”Teriak Yo tiba-tiba membuat semuanya terkejut.termasuk Rena sendiri.

“Hei,kenapa sih?!apa ucapanku menyinggungmu?!”

“Ah,tidak...pokoknya kau harus istirahat bersama Aristia di UKS!dia tak sadarkan diri setelah memberi tahu bahwa kau digantung diatas.sepertinya dia telah dihipnotis oleh pencuri itu.”

‘sial..kenapa mulutku ini reflek lagi disaat begini..tapi Rena..kau begitu berubah..Teganya kau menggantung anak ini hanya demi menyelesaikan tugasmu..Rena..jika kita bertemu..aku akan menangkapmu dan kau berhutang cerita padaku..Rena..’pikir Yo sambil memendam emosinya dalam-dalam.

‘Yo..kau masih baik seperti dulu..disaat seperti ini pun,kau masih saja marah dengan orang yang menjelek-jelekkanku….sekalipun itu diriku sendiri..’Rena menatap sosok Yo yang tersembunyi dibalik kacamata besarnya itu..

“Rena,lebih baik kita pulang sekarang.”ujar Mike terlihat agak aneh kali ini.dia menarik tangan Rena kasar.baru kali ini Rena merasakan genggaman kuat Mike,teman yang selalu bersamanya sejak masuk SMP.tapi Yo menghentikan kepergian mereka berdua.

“Rena akan ku interogerasi untuk dimintai kesaksiannya.dia akan bersamaku.”Rena ketakutan.dia lupa bahwa salah satu prosedur polisi saat di TKP adalah menanyai para saksi alias interogerasi.mana dia harus mati-matian menyembunyikan the light of Horus yang dia ikat dengan tali hitam di paha kirinya yang tertutup gaun.

“Cih!sekarang,di situasi kacau seperti ini kau mau berlagak seperti polisi segala!sebenarnya apa sih yang ada di kepalamu itu!!”

“Mike..tenang.do what he want..lagipula,hal itu memang seharusnya dia lakukan...”tiba-tiba Rena merasa berkunang-kunang.penghilatannya mengabur dan badannya seperti direbus.

“KAu..kenapa..”ujar Yo menangkap keanehan pada kondisi Rena.

‘sial!!!!aduh!kenapa disaat begini!’pikir Rena sambil mengutuki dirinya,mau-maunya menceburkan diri dalam air ditengah udara dingin seperti ini.

“Biarkan dia bersamaku!”Yo mengangkat Rena dan secepatnya lari dari Mike yang kemungkinan akan mengejarnya.benar saja,saat dia berlari ke parkiran,Mike mengejarnya.tapi,kecepatan kaki Yo tak dapat dikalahkan semudah itu.dengan cepat dia menekan tombol auto-pilot pada remote mobilnya dan secepat kilat mobilnya datang didepan pintu gerbang.dia berlari ke ferrari hitamnya dan masuk ke dalamnya. dengan terburu-buru dia menginjak pedal mobil itu karena Mike semakin mendekat.

“SIAL!!!”terlihat oleh Yo, Mike terjatuh ke tanah.sepertinya dia mengalami kondisi yang sama dengan Rena,demam karena berendam malam-malam.Yo menatap cewek itu dalam-dalam.badannya sangat panas.dia segera menuju ke rumah Rena,sebuah kastil diujung kota yang sering dia kunjungi dulu.saat dia menurunkan Rena,tak sengaja dia melihat gelang yang terpasang di tangan kiri Rena.gelang itu membuat Yo yakin kalau cewek satu ini adalah orang yang sama dengan pencuri itu.karena gelang itu hanya satu-satunya di dunia ini.gelang buatannya di malam sebelum keberangkatannya ke Amerika.tak sampai beberapa menit,mobilnya sudah berada pada pintu gerbang rumah Rena.akan tetapi ada yang aneh disana.biasanya pintu itu akan terbuka otomatis bila ada kendaraan di depan gerbang.Yo kemudian turun dari mobil dan melihat secarik kertas yang tertempel di gerbang itu.

“”MAAF KAK,UNTUK SEMENTARA WAKTU KAKAK HARUS MENGINAP DI TEMPAT LAIN,KARENA NENEK ADA DIRUMAH..””pesan singkat kertas putih itu membuat Yo mengerti.sejak dulu,dia tahu bahwa neneknya Rena tak pernah menyukai cucu perempuannya itu.bahkan neneknya memperlakukan Rena lebih kejam dari siapapun.Yo masuk ke dalam mobil dan membawa Rena ke tempat yang jauh..dimana dia bisa berdua dengan Rena tanpa siapapun.



BaB I!1I!1

LoVE and BeTraYaL

“nggh..”

Mata Rena mulai terbuka.dia melihat ke langit-langit.

‘hmm?kok berbeda dengan biasanya..ini bukan dikamarku..aku dimana?’dia melihat sekeliling.matanya segera menangkap banyak keanehan tapi satu yang membuatnya melompat dari tempat tidur itu.Yo sedang tertidur di kursi sambil memegangi tangannya.

“Yo..?”Rena tak dapat mendirikan badannya.sekujur badannya merasa panas amat sangat.

“Rena..jangan banyak bergerak dulu..demam mu sangat tinggi..”wajah Yo tanpa kacamata segera menghiasi pemandangannya.

“Kau..dimana ini?”

“kau berada di villaku.kau tertidur semalaman disini.aku mengantarmu ke rumah tapi nenekmu ada disana.jadi untuk sementara,kau tak bisa pulang kesana.”ujar Yo sambil mengelus pipi Rena. Rena reflek menepis tangan itu.lalu dia memegangi rambutnya.rambut hitam terurai membuatnya tersadar dan memandang Yo penuh kecurigaan

“Jadi,kau sudah tahu..siapa aku?lalu,mengurungku disini supaya aku tak lari..begitu?”ujar Rena penuh curiga pada Yo.

“Bukan!bukan begitu Rena!aku..Cuma ingin berdua disini!aku hanya ingin kau menjawab pertanyaanku,Rena..kenapa kau menjadi pencuri?kenapa kau bersikeras untuk melawanku?aku serasa tak pernah mengenalmu saat kita bertemu lagi.”

“Heh,buat apa kau tahu!itu takkan merubah apapun, inspektur FBI.”ujar Rena sinis.tapi Yo segera memeluknya.

“Rena,kenapa kau membenciku?!!aku takkan menjadi polisi jika tahu hal ini akan terjadi!!”

“Kau pikir aku juga menginginkan hal itu?!tapi maaf,aku tak dapat menceritakan itu padamu Yo..sebab tak ada yang bisa menolongku..”

“baiklah..aku takkan memaksamu..tapi kumohon, sementara waktu tetaplah bersamaku disini..aku ingin kita bersama disini walau hanya sementara…aku sudah membuang alat penyadap yang dipasang ayahmu..aku juga membuang handphonemu..”

“Yo!!kenapa kau melakukan semuanya!!”.Yo memandang Rena dan memeluknya.

“Karena aku menginginkannya..Rena, aku menjadi seorang polisi demi melindungimu..dari ketidakadilan dunia ini..aku ingin mengajakmu keluar dari penderitaan..tapi disaat aku datang..kau malah menyambutku dengan hati dingin..apa terlalu terlambat bagiku..untuk mencairkannya..?”kata-kata Yo begitu menyesakkan hati Rena.sudah lama,Rena menantikan hal ini..pertemuan kembali dengan Yo..dan berdua dengannya..pelukan Yo semakin erat.sepertinya dia tak ingin melepaskan Rena..dia terlalu takut melepasnya..karena Rena bisa pergi untuk kedua kalinya..

“Yo..aku sudah tak bisa kembali..sudah terlalu lama penderitaanku..menjalani hari-hari palsu tanpa tahu apa yang paling ingin aku lakukan…sudah terlalu lama..aku menjadi boneka..melakukan apa yang orang inginkan..tanpa tahu apa yang aku inginkan..tapi begini saja sudah membuatku bahagia…bersamamu..walau hanya sekejap mata…walau kita ditakdirkan menjadi musuh sekalipun…saat ini adalah saat yang kuimpikan..”suara lembut Rena bergema ditelinga Rena..Yo benar-benar tak dapat menahan dirinya..dia melepas pelukan Rena..sejenak kemudian,bibir Yo menyentuh bibir mungil Rena.Rena diam tak bergerak..

“Rena..kumohon..izinkan aku..”belum selesai Yo berkata,Rena menciumnya dan tersenyum kecil.

“Yo..maukah kau memainkan biola untukku?aku merindukan permainan indahmu yang sering membuatku terlelap..masuk ke dalam mimpi indah..”

“Eh,iya..”Yo keluar dari kamar dengan muka memerah.

Rena memegangi bibirnya.

‘Sial..apa yang aku lakukan!..’Rena sadar.tak seharusnya dia melakukan hal itu.karena Yo adalah orang yang tak boleh ia dekati..Yo adalah keturunan dari wanita itu.Irene Adler,orang yang mencelakakan kakek buyutnya dulu.tak sengaja,dia menemukan unhappy maiden,boneka antik peninggalan anak bangsawan prancis yang dibunuh karena dianggap sebagai penyihir di kotak tersembunyi digudang bawah tanah,saat dia dikurung oleh neneknya.dia melihat bahwa mata hijau unhappy maiden itu sedikit aneh.dia menyentuhnya.dan saat itu terpancar dari mata itu rekaman singkat saat terbunuhnya sang pencuri.saat itu,sang pencuri terkurung di dalam ruang penuh kaca.dari sebuah kaca terpantul bayangan seseorang yang memiki tanda lahir berbentuk matahari disebelah kirinya.Rena meyakini bahwa orang yang terekam dalam mata unhappy maiden itu adalah pembunuh kakek buyutnya.dia mencari orang yang memiliki tanda lahir yang sama dengan orang itu.dan ternyata,orang itu adalah orang yang sangat dicintainya..Yo memiliki tanda lahir yang sama.tanda matahari ditangan kirinya..kebetulan yang sangat menyakitkan Rena..karena dia harus membunuh orang yang menjadi keturunan pembunuh kakek buyutnya.awalnya dia mengira itu neneknya sendiri,karena dia memiliki tanda yang sama.hanya saja tanda itu terdapat di tangan kanannya..tapi,yang sejauh ini tahu tentang itu hanyalah Rena sendiri..karena,selain dia,tak ada yang tahu keberadaan boneka itu.sesudah dia menempatkan boneka itu kembali ke tempatnya.boneka itu menghilang,entah siapa yang membakar gudang bawah tanah saat Rena berada disana.untungnya Rena yang sudah memiliki keahlian sang pencuri,menggunakan keahliannya untuk kabur dari gudang itu.dia tak habis pikir,dari mana api itu berasal.karena selain Rena tak ada siapapun disana.dan begitulah..bukti pun hilang..

“Rena..”suara Yo membuyarkan pikiran Rena. Rena tak berdaya melihat pesona Yo..yang entah kenapa terlihat begitu menarik.mungkin itu karena demamnya terlalu tinggi.

“lagu inilah..yang paling ingin kumainkan di depanmu..aku ingin kau mendengarnya.”Yo memulai permainan biolanya. Lagu yang sempat dia mainkan berdua saat mereka berada di villa kakaknya Mike,Eliza.Lagu penuh kenangan yang membangkitkan aroma ingatan masa lalu mereka. Rena menangis sejadi-jadinya.air matanya tak dapat ia bendung lagi.Yo menghentikan permainan biolanya dan menghapus air mata Rena dengan tangannya itu.

“Rena..”

“Yo..aku ini bodoh,ya?padahal aku sudah berjanji padamu..aku takkan menangis lagi..maaf ya, sejak bertemu lagi denganmu..air mata yang aku tahan..tak dapat lagi terbendung..maafkan aku....”Rena pingsan.Yo menghampirinya.dia memegang kening Rena.suhu badan Rena semakin meninggi.dia mengambil kain yang dimasukkannya ke dalam freezer.kain itu diletakkannya di kening Rena.dia kemudian terus memegangi tangan Rena.tapi tiba-tiba Rena terbangun.

“Yo…akhirnya kau datang..…..”ujar Rena sambil memeluk Yo dengan tubuhnya yang panas.mereka berdua kemudian terjatuh di lantai.

Yo berusaha melepas pelukan Rena tapi tak bisa.pelukan Rena begitu kuat sehingga dia tak dapat melepasnya.

“Rena..jangan tidur di lantai..nanti badanmu bertambah panas..”

Berapa kali Yo mencoba berbicara,tapi Rena tak bergeming.Rena kemudian mengigau lagi.

“Yo....kapan kau akan kembali?kenapa kau tak pernah datang?dimana dan bagaimana kau sekarang?kenapa..kau tak pernah memberiku kabar?aku selalu menunggu ditempat ini..sampai aku lelah..kau tak pernah kembali..aku berhenti berharap…”

kata-kata itulah melunturkan semangat Yo untuk lepas dari pelukan Rena.tangannya secara reflek mendekap tubuh Rena yang panas itu.

“maafkan aku Rena..maaf..aku..hanya bisa minta maaf..kau pasti menderita..sangat menderita disaat aku tak ada..maaf Ya..”

kamar yang sunyi itu pun akhirnya mengantarkan mereka ke dalam mimpi indah..terlelap..berharap dipertemukan dalam mimpi indah....tentang pertemuan kembali dalam angan..

Walau sebenarnya..mimpi itu hanya semakin menyakitkan hati mereka sendiri..karena mimpi itu..tak pernah terwujud..takdir..kesalahpahaman..kebencian…dan pilihan..akan mengantarkan mereka pada kenyataan kejam yang tak terbayangkan mata..juga tak terhindarkan…tapi saat ini,yang hanya dibenak mereka hanyalah..angan semu yang tercipta begitu indah..tentang diri mereka..



“Yo..”suara Rena membangunkan Yo dari mimpinya.Rena berada tepat disebelahnya.Yo bisa merasakan desah napas yang kian memburu,mimic muka Rena memucat.sepertinya demam Rena bertambah parah.

“Rena!!kau tak apa?sudah kubilang,jangan tidur di lantai.sekarang sakitmu bertambah parah..”

“Baju ini dingin sekali..”Yo baru teringat bahwa Rena masih memakai baju semalam.baju dengan kostum pencuri yang basah oleh air didalamnya.

“Astaga!!ganti baju sana!!aku ambilkan bajuku dulu!!”ujar Yo dengan kepala berkecamuk.bisa-bisanya dia lupa akan hal itu.pantas saja Rena tak sembuh-sembuh.karena tubuh Rena yang agak jangkung dan kurus,dia tak menyadari kalau sebenarnya dia memakai baju dua lapis.sementara Yo mengambil baju ganti,Rena mengeluarkan batuk yang sudah ditahannya sedari tadi.dia berlari ke kamar mandi sambil menutup mulutnya dengan tangan kanannya.

“UHUK..UhuK..”sebisa mungkin dia tahan suara batuk itu agar tak terdengar Yo.

‘ternyata..sudah mencapai puncaknya,ya..waktuku..hampir habis..’pikir Rena tersenyum pahit melihati tangannya yang bergumpal darah.sejak kecil,Rena memiliki paru-paru sensitive.tapi,tak satupun keluarganya mengetahui hal itu.yang mereka tahu hanyalah berdebat apakah dia akan menjadi’sang penerus’atau tidak.tidak ada tempat baginya untuk menumpahkan segalanya,bahkan pada orang yang paling dipercayainya sekalipun.karena dia tak ingin membuat orang merasa kasihan padanya. angin malam semakin memperburuk kondisinya itu.terakhir dia pergi memeriksakan dirinya ke dokter secara sembunyi-sembunyi,dia di diagnosa terkena penyakit kanker paru-paru stadium akhir.hal itu benar-benar membuatnya hancur.sebenarnya,hidupnya hanya tinggal menghitung hari.

“Rena.ini bajunya”

“Yo..kenapa kau lakukan semua ini?ini tak boleh terjadi..seharusnya tak boleh begini..”

“Rena…takkan ada orang yang tahu..selama kita disini..sekarang,gantilah bajumu..nanti tambah sakit lagi.”Yo menyodorkan one piece dress biru bermotif bunga pada Rena.lalu,dia keluar dari kamar.

Rena lalu membuka bajunya dan memakai baju pemberian Yo.Rena lalu mengintip keluar dari pintu kamar itu.di sebuah sofa,Yo terduduk sambil menundukkan kepalanya.Rena lalu keluar dan mendekati Yo. Rena mendekap Yo dari belakang.panas tubuh Rena segera membuat Yo tersadar.

“Jangan berbalik,Yo.”

“Rena..”

“jangan berbalik..sejenak saja..aku ingin seperti ini..”Rena mendekap Yo dari belakang.aroma lemon dari tubuh Yo membuat Rena kembali sedih.dia tahu,seharusnya hal ini tak boleh terjadi.seharusnya dia tak bersama Yo,keturunan dari pembunuh kakek buyutnya.tapi,dia benar-benar tak bisa menahan keinginannya sendiri.dia tak bisa membunuh perasaan yang semakin lama semakin meluap dengan kehadiran Yo disekitarnya lalu kebetulan yang sering mempertemukan mereka.Rena juga mengerti,ketika semua ini berakhir,hal yang sama akan terulang lagi.sampai penyakitnya itu sukses menggerogoti seluruh tubuhnya.

“Maafkan aku Yo..aku mengerti.kita tak seharusnya bersama..tapi,aku ingin bersama..tanpa memandang siapa kita sebenarnya..aku ingin..kita hidup dengan melupakan..siapa dan apa kita ini..aku ingin..bersama..walau pada akhirnya nanti..akan kembali seperti semula..”

“Rena..”Rena tertidur.panas tubuhnya menjadi-jadi membuat Yo panic.dia segera berbalik.Rena jatuh ke lantai.Yo mengangkat tubuhnya dan membawanya ke tempat tidur.Yo mengambilkan es batu dan mengompres tubuh Rena.dia pun mengusap-usap pipi Rena.

“andai kejadiannya tak seperti ini..pastinya kau akan kembali menyambutku sambil tersenyum kan,Rena?”

“Aku tak tahu..apa yang sudah terjadi sehingga membuatmu seperti ini..tapi,siapapun dirimu..aku yakin,kau tetaplah gadis manis yang kutemui delapan tahun lalu..gadis yang amat rapuh..seperti boneka..gadis manis bermata unik yang sangat kucintai dan ingin kulindungi..”Yo menatap ekspresi Rena saat tertidur.begitu damai,sampai membuatnya tak percaya bahwa Rena adalah The Green Eye yang diincarnya.Yo mengusap pipi Rena dengan lembut.Rena bergerak dan menangkap tangan Yo.dia tersenyum tipis sambil memeluk erat tangan Yo.seperti anak kecil yang tak ingin melepas barang berharganya.Yo tertawa kecil melihatnya.tapi sejenak dia mendesah.

‘seandainya…hal ini dapat berlangsung selamanya.’



no one can escape time..it delivers us all to the same end..you can’t plug your ears or cover your eyes..and so it begins..”

Mata Rena terbuka.di sampingnya, Yo tertidur damai.sepertinya,desah gelisah Rena tak terasa olehnya. Rena tersenyum lega karena takut mengkhawatirkan Yo untuk ke sekian kalinya. Dia sudah tak mau lagi melihat orang khawatir karenanya. Tiba-tiba Rena erasa paru-parunya panas. Dia berlari ke kamar mandi dan terbatuk. Darah menggenang di wastafel itu. Rena membuka keran agar darah itu tersapu air tak berbekas.

‘waktu ku semakin dekat….aku harus menyelesaikan semuanya sebelum waktuku terhenti selamanya..karena itu adalah sumpah yang terucap di hari itu..aku harus melakukannya..’Rena bersiap untuk keluar dari rumah itu.tapi badannya masih belum pulih sepenuhnya.Rena sudah tak perduli lagi dengan kondisi tubuhnya. Panas yang ia rasakan tak ia hiraukan karena menurutnya waktunya hampir menuju ambang batas.

“Rena!kamu mau kemana!!”suara dari belakang mengagetkan Rena.

“Kapan kau terbangun,Yo?”ujar Rena panic, takut kalau Yo mengetahui soal penyakitnya itu.

“ tadi. Aku tak merasakan lagi dirimu disampingku. Rena, mau kemana kamu dengan badan sepanas itu ?”

“ Bukan urusanmu..” ujar Rena bergetar sambil berdiri menopang tubuh yang memanas.dia berjalan tertatih-tatih meninggalkan Yo. Tapi Yo mengejar dan mengangkat tubuhnya. Rena meronta-ronta tapi Yo tetap menggendong tubuhnya.

“Lepaskan!aku harus..aku harus menyelesaikannya…aku harus melakukannya..lepaskan,Radityo Aradaza!”

“Tidak!aku tak bisa membiarkanmu kemana- mana dalam kondisi seperti ini!!” Yo menghempaskan Rena di ranjang dan mendekap tubuhnya.

“Yo!!” Rena mencoba sekuat tenaga melepaskan dirinya , tapi dekapan Yo begitu kuat.

“Aku akan terus memelukmu agar kau tak lari lagi!!” Yo tak perduli Rena suka atau tidak dengan caranya.tapi , inilah hal yang dapat Yo lakukan karena dia tak mau sakit Rena semakin parah.

“Kau tak mengerti,Yo!!lepaskan!!jika kau benar mencintaiku,lepaskan aku!!!”

“Aku tak perduli!!apapun yang ingin kau lakukan,aku akan menahanmu!aku harus menahanmu!!kau sakit,Rena!!aku tak mau terjadi apa-apa denganmu diluar sana!!”

“Yo!!”

“Maaf Rena..jika tak begini…aku tak bisa bersamamu lagi..” Rena kehabisan kata-kata.tubuhnya semakin panas dan tak bertenaga. Dia pun tertidur. Yo merasa Rena sudah tenang. tapi sepanjang malam itu dia terus mendekap Rena agar Rena tak lari lagi dari dirinya.



Tak Terasa,lima hari sudah Yo dan Rena tinggal bersama.Yo merawat Rena sampai dia sembuh.walau sering,Rena menyembunyikan batuk nya yang semakin parah.dan pagi itu,seperti biasa Yo membuat sarapan untuk mereka.

“Rena..makan yang banyak ya..”ujar Yo dingin.

“Iya,Yo.”sejenak,Rena memandang Yo.ekspresi Yo berubah sekejap.dia terlihat begitu tegang.padahal kemarin,dia tidak seperti itu.

‘apa benar orang ini sungguh-sungguh mencintaiku?apa dia hanya ingin memanfaatkan kelengahanku..’Rena segera menghapus jauh-jauh suara ‘kecurigaan’ yang selalu muncul dalam benaknya.sejak kecil di dalam dirinya telah ditanamkan rasa curiga pada siapapun termasuk orang terdekatnya.

“Setelah ini,kita jalan-jalan ke hutan ya.ada sesuatu yang ingin kutunjukkan padamu.”ujar Yo tanpa menolehkan wajahnya sedikit pun pada Rena.

“Iya.lagipula,aku bosan terus-terusan dirumah ini..”entah kenapa,perasaan Rena tiba-tiba berkecamuk.jantungnya berdegup kencang.dia teringat bahwa The light of Horus masih ada padanya.

‘The light of Horus…’pikiran Rena melayang jauh pada legenda dari sang pembuat permata itu.

‘mencoba untuk percaya..tapi berakhir dengan kesalahpahaman dan dendam..penghianatan…’

sepintas Rena memikirkan hal terburuk begitu mengingat kisah itu.apalagi..Yo tiba-tiba mengajaknya ke sebuah hutan maple setinggi 5m yang tepat berada disamping villa Yo.sekilas,Rena menangkap suara gemerisik dari semak-semak.tapi Yo terus mengajaknya ke dalam hutan.

“Yo,kita mau kemana?”

“Aku akan menunjukkanmu sesuatu..”

perasaan Rena semakin tak enak.dia memperhatikan sekelilingnya dengan cepat.tiba-tiba dia melihat sekelebat bayangan hitam.bukan Cuma itu,dia merasa ada banyak mata yang mengawasi gerak-geriknya.akhirnya Rena mengerti.

’ini jebakan.’

Rena segera tahu bahwa hutan itu dipenuhi oleh polisi yang siap mengepungnya.sekarang dia mengerti.Yo mencoba untuk menjebaknya di hutan ini.

“Radityo Aradaza,berhenti!”Yo menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Rena.angin berhembus menerpa rambut Rena yang terurai.memperlihatkan sosok terlemah Rena saat itu.air mata jatuh dari pelupuk matanya seolah tersapu oleh angin kencang di hutan itu.Yo tak berani menatap mata itu.dia kini mengukuhkan hatinya untuk membunuh perasaannya hanya sementara waktu.

“Heh.”Rena kemudian tersenyum.dia tertawa sekencang-kencangnya dengan suara serak menahan tangis.

“Cukup pintar dan berbakat.sengaja menjebakku ditempat ini untuk menangkapku.tapi asal kau tahu,tuan Inspektur,aku adalah ilusi.aku air yang tak dapat kau tepuk,aku juga angin yang tak bisa kau raih.percuma kau datang dengan segala rencana busukmu,tapi aku adalah bayangan..yang hanya terlihat..”

Rena mengangkat tangannya secara perlahan dan seiring jentikkan tangannya,Rena menghilang ditengah-tengah hutan yang penuh dengan warna kuning daun maple mengering ditanah.

“di tengah cahaya bulan..yang menyinari langit malam.”suara Rena tak terdengar lagi.dia benar-benar lenyap.Yo terkejut dan mengeluarkan komando.semua polisi yang berada ditempat itu keluar dari persembunyiannya.

“Cari dia!dia mesih berada di dalam hutan ini!!”

“Siap,pak!!”setelah semua polisi itu pergi,Yo berjalan ke tempat Rena menghilang itu.sekilar terbayang diwajahnya sosok Rena yang menangis.segera saja dia menghempaskan dirinya ke tanah.

‘sial!kenapa ini harus terjadi..kenapa aku mau-maunya melakukan hal ini!!’teriak batin Yo dalam hati.sekilas sejak dia mengambil baju ganti untuk Rena,dia mendapatkan telepon dari kantor pusat yang mengatakan bahwa laporan tentang pencurian The Light of Horus di Triple S.dan dikatakan bahwa dia membawa sang pencuri.entah darimana dan siapa itu,demi jabatan..dia terpaksa berkata yang sebenarnya..bahwa dia telah menjebak sang pencuri..

’brengsek!!bodoh!!.padahal aku telah berjanji padanya…tapi aku mengkhianatinya….kini dia membenciku…Rena..maafkan aku..kumohon..’Yo menatap langit yang terlihat bersahabat hari ini,tapi bukan untuknya.

Sementara Rena,dia terus berlari.jauh dari hutan itu dengan penuh darah.mau tak mau dia harus berterima kasih pada matanya itu.dengan kemampuan hipnotis pada matanya,dia berhasil menghipnotis Yo dan semua orang di sana hanya dengan menjentikkan tangannya.dia membuat semua orang mengira dia menghilang secara perlahan dengan kata-katanya itu.padahal,saat itu dia lari secepatnya menggunakan sepatu pantopel modifikasi dengan roda di dalamnya.dan dia membuat semuanya tersadar kembali dengan kata kunci ‘malam’.Rena kini terdiam,meringkuk disebuah sudut lapangan basket tempat ia biasa bermain dengan Mike.

‘Yo..tak kusangka..ternyata kau hanya memanfaatkan perasaanku untuk menangkapku.jadi,yang terjadi semalam itu..semuanya palsu..?kata-kata sayangmu saat itu..hanya membuatku..percaya padamu dan kemudian..kau dengan mudah mengadiliku?memang aku tak salah..kaulah orangnya..keturunan pembunuh kakek buyutku..’desah Rena sambil menahan batuk yang semakin parah.darah keluar dan membasahi tangannya.sejenak dia merasa kesakitan di bagian pahanya..tempat dia menyimpan The light of Horus..dia kemudian membuka ikatan itu dan memandang permata itu.sejenak,dia teringat pada sebuah buku merah yang selalu diturunkan pada sang penerus.tapi,buku itu tak dapat dibuka.dan tertulis teka-teki di sampul depannya.

Ruang dan waktu yang terbatas..

Membuat akhir penuh dendam..

Balas dendam hanya mengotori cahaya..

Bagaikan malam tak berujung..

Aku menanti datangnya pagi..

Ingin kuraih ujung cahaya terbesar..

Yang kuharap dapat memberi tahu

Kebenaran yang terselimut dibalik bayangan Sang bulan..

Rena menatap permata itu.’the Light of Horus’.desas-desus mengenai permata ini adalah sebuah permata yang dibuat untuk mengenang kisah Horus dalam mitologi Mesir Kuno,anak dari dewa Osiris yang membalaskan dendam atas terbunuhnya Osiris pada Seth, iblis penguasa padang pasir yang iri pada Osiris.

‘balas dendam’

‘pagi..cahaya..’

Rena menyadari sesuatu.dia berhasil menemukan kunci dari buku itu.

‘jika dendam dan balas dendam diibaratkan sebagai Horus dan seth.Horus adalah cahaya.jika dihubungkan dengan cahaya dan pagi,maka itu adalah matahari.sesuai bentuk permata ini,matahari.lalu,hal yang janggal adalah sepatah kalimat aneh dalam teka-teki itu.’Ingin kuraih ujung cahaya terbesar’..jika cahaya itu adalah matahari,apa yang dimaksud ujung terbesar.?apa mungkin salah satu dari tangkai permata ini?yang paling besar..ada!ini dia!’Rena memegang ujung tangkai permata yang terlihat agak lebih besar dari tangkai lain.ujung tangkai itu terlepas,dan terdapat sesuatu di dalamnya.

‘apa ini?’Rena mengambil benda itu.sebuat permata kecil berbentuk daun semanggi berhelai empat.Rena tersenyum.bentuk permata itu mirip sekali dengan lubang pada buku merah itu.saat dia ingin berdiri,tiba-tiba seluruh tubuh Rena terasa kaku.

‘sial!aku terlalu banyak memforsir diri’satu kelemahan dari matanya itu.membuat seluruh fungsi syaraf menjadi lumpuh sementara jika terlalu banyak menggunakannya.

‘bagaimana ini?aku harus secepatnya berlari dari sini!’

sayup-sayup dia mendengar suara pantulan bola baket dari arah lapangan.dia melihat lapangan yang diterangi cahaya remang-remang lampu penerangan.terlihat sesosok penuh keringat yang sangat dikenal Rena.

‘Mike!!itu Mike!!’pikir Rena penuh harap.

“Mike.Tolong aku,Mike!!”Mike terkejut dan menoleh ke asal suara itu.disudut tergelap lapangan itu terlihat bayangan sesorang berjubah hitam panjang seperti vampire dengan mata hijaunya yang mengerikan.

“si..siapa kau?”ujarnya ketakutan.

“ini aku..Rena!!”

“Tidak mungkin!!kau bukan Rena!!kau pasti pencuri itu,kan?!”

Rena lupa bahwa sekarang dia berada dalam wujud aslinya.sementara Mike,dia tak tahu sama sekali mengenai Rena yang sesungguhnya.tapi tetap saja,Rena berusaha meminta tolong pada Mike,karena dia tahu,Mike tak seperti mereka yang lain.

“Mike,tolong!!sungguh,aku ini benar-benar Rena!!”

ketika Rena menegadahkan tangannya dengan susah payah,Mike malah menepis tangannya dengan bola yang dipegangnya.bola itu mengenai muka Rena sehingga muka Rena berdarah.

“Cukup!!Rena temanku itu bukan seperti kau!dia tidak menjijikkan sepertimu,enyahlah kau,mayat hidup!!”

hancurlah sudah hati Rena mendengar cacian keluar dari teman yang paling dia percaya.ternyata,Mike hanya mengakui sisi palsunya,yang biasa-biasa saja dengan tampilan yang tidak mencolok dan aneh.

“akan kupanggil polisi untuk menangkap pencuri busuk sepertimu!!’

saat Mike meraih telepon disakunya,tiba-tiba Rena terbatuk keras dan dari mulutnya keluar darah yang perlahan menetes.Mike menutup teleponnya itu dan menghampiri Rena iba.

“kau..”

ketika tangan Mike ingin mengusap darah yang terus mengalir dari mulut Rena itu,tiba-tiba tangan Rena menepis tangannya keras sampai berbekas merah.

lima tahun…lima tahun kau selalu bersamaku…kau adalah teman terbaik yang aku punya..tapi kini..aku mengerti..manusia biasa seperti kau hanya bisa menerima sisi palsuku saja..tanpa mau menerima bahkan memandang jijik diriku yang sebenarnya….padahal selama ini,aku percaya padamu..tapi kau malah memandangku seperti itu…Mike..terimakasih karena selama ini sudah menjadi temanku..kini,kau takkan menemuiku ataupun Rena lagi.selamat tinggal Michael Evanders.ingatan tentangku tak kau butuhkan lagi..”lagi,dengan mata itu ,Rena menghipnotis Mike dan membuatnya tertidur.Rena menangis lagi di tempat itu.tempat dimana Mike sering mengajaknya bermain.Mike yang selalu dia percaya,bahkan menganggapnya sebagai sesuatu yang ‘menjijikkan’.

‘aku..takkan percaya lagi..persetan dengan semua perkataan mereka!semua mulut mereka hanyalah manis untuk di dengar,tapi menyakitkan dalam kenyataan!!!aku takkan percaya pada siapapun..sekalipun dia yang aku cintai..karena dia,juga salah satu dari mereka..yang menginginkan kepergianku,dari dunia ini..’batuk Rena semakin parah karena menggunakan lagi kekuatannya.darah keluar deras dari mulutnya.dalam deru napas terengah-engah,dia berusaha untuk pergi dari tempat itu.beruntung walau dia mengganti bajunya dengan baju Yo,dia masih menyimpan peralatan sulapnya itu.dengan susah payah dia membuka hang glidernya dan kemudian terbang,sambil mengusap darah mengering di sekitar mulutnya.dia ingin kembali ke rumah,kembali ke kamarnya dan memulai awal untuk mengakhiri semuanya.sementara itu,Mike terbangun di lapangan basket itu.

“hah?kenapa..aku tertidur disini?”ucap Mike sambil keheranan.dia mengambil bola basketnya.dan pada salah satu bagian bola itu terdapat sedikit bercak darah.

“aneh..kenapa di bolaku..ada bercak darahnya?”

tanpa dia sadari,air matanya jatuh diatas bola basket yang berdarah itu.

“Lho,kenapa aku menangis?aku ini kenapa,sih?”

Bercak darah misterius di bola basketnya itu seharusnya membuat dia bergidik ngeri.tapi,kali ini justru membuat hati Mike terasa sesak.seolah dia melupakan sesuatu yang sangat penting dan tak ingin dia lupakan.air mata terus menetes dari pelupuk matanya.suatu keanehan baik dari Mike sendiri.seolah dia telah melakukan suatu kesalahan tak termaafkan.hanya saja dia tak tahu apa itu.Mike memutar bola basket itu.dibagian lainnya,terdapat coretan dan nama disamping kanannya,namanya dan nama seseorang.kening Mike berkerut ketika melihat nama itu.

“Rena?..siapa dia?..”



bAB Ii!1I11

ThE LiEs anD TruTh

Dengan tubuh penuh darah,Rena turun di beranda kamarnya lalu membuka jendelanya perlahan-lahan.segera diambilnya buku tua merah berdebu di sudut kamarnya.dia memasukkan ‘kunci’nya dan kemudian buku itu terbuka.tertera pesan di dalamnya.

bagi mereka..yang ingin mencari kebenaran akan kematianku..

maka tanpa buku ini..kebenaran akan selalu terselimut dalam kesalah pahaman.

Aku menulis pesan singkat dalam rumah kaca jebakan seorang penghianat..

Mulanya hatiku dipenuhi dendam akan dirinya..karena aku selalu mencintainya..tapi dia menjebakku dalam kematian.. disaat terakhir aku sadar ,bahwa rumah kaca memantulkan kejahatan..disaat terakhir aku menyesal..dia bukanlah orang yang mencelakakanku..semua karena kaca..memantulkan kepalsuan..menyembunyikan kebenaran yang sesungguhnya.dalam detik menuju kematian aku ingin bertemu lagi dengan wanita itu..wanita bersuara merdu yang sangat kucintai..tapi,aku mengerti selamanya cinta ini takkan terbalas...

‘lagi-lagi teka-teki..dasar kakek buyutku ini..disaat begini masih saja..’

Rena terbatuk lagi.lantai putihnya kini berbercak merah oleh darah yang menetes dari tubuhnya.

‘sial!tak ada waktu.aku harus memecahkannya!!kaca..memantulkan..astaga!!’

Rena terperangah.dia bisa mengerti maksud dari pesan singkat itu.

‘benar-benar..aku ini keturunannya ya..sampai salah pun..bisa sama..’pikir Rena sambil tersenyum perih menahan sakit.saat dia mengembalikan buku itu,dia melihat secarik kertas diatas tempat tidurnya dan membaca tulisan di dalamnya.

kakak..malam ini,Luna akan mengakhiri penderitaan kakak..Luna akan membunuh dia sebagai pengganti kakak..karena Luna tahu..kakak takkan pernah bisa membunuhnya..jangan khawatir kak.Rena bersama nenek’

Rena meremas kertas itu dengan menahan amarah.

‘sial!!sudah menipu kakek,dia akan menipu Luna juga?!aku harus mencegah mereka!!tapi..dimana ,mereka berada?!’

Rena tak kehabisan akal.dia menyalakan GPS ‘temuannya’ lengkap dengan radar di dalamnya.dulu,saat dia pertama kali bertemu Yo.disaat itu,syalnya tertinggal bersama Yo .dan di dalam syal itu terdapat alat pemancar. jika perasaannya benar,ada kemungkinan Yo membawa benda itu.dan kini,perasaan Rena terbukti.

“ada!musium ‘The tragedy Of ocean’!!itu kan..tempat dimana Siren’s song berada..sial!!tak ada waktu!aku harus mengejarnya!!”

sebelum dia pergi untuk ‘tugas terakhirnya,Rena menulis sepucuk surat singkat untuk sang ayah.dan pergi dengan segala kesiapan akan kemungkinan terburuk.Rena pergi meninggalkan rumahnya dengan hang glider seperti biasanya.sementara ayahnya,yang sedari tadi mendengar suara dari kamar Rena yang kosong memasuki kamar itu.tak ada siapapun disana.suara berisik jendela terbuka dan gorden putih berkibar ditiup angin,dia tahu kalau Rena sempat berada disini.dia melihat secarik kertas putih di atas meja dan segera turun ke perapian untuk membacanya.diatas kursinya yang menyamankan dirinya di tengah dinginnya malam dan memudahkannya untuk selalu melihat siluet wajah istrinya yang telah tiada,dia mulai membaca surat Rena yang terdapat sedikit bercak darah padanya.

ayah..hari ini adalah hari terakhir..

Rena akan menuntaskan segalanya, ayah..

Rena akan melaksanakan ‘tugas’ yang ayah tak sempat melakukannya..

Ayah..pasti bingung melihat bercak darah ini..

Sebenarnya,Rena mengidap kanker paru-paru stadium akhir..

Bukannya Rena tak ingin cerita..tapi keadaan yang membuat Rena tak bisa berbicara..

Ayah..mungkin setelah ini..ayah takkan melihat Rena lagi..tapi satu hal yang ingin Rena katakan..

Walau ayah selalu mementingkan ‘tugas’..walau ayah dan kakek selalu memaksa Rena untuk melakukan ini..

Tapi Rena selalu sayang kalian semua..walau Rena tahu..ayah..hanya menganggap Rena sebagai’ alat..’

Walau ayah tak pernah menunjukkan kasih sayang ayah pada Rena..

Ataupun ayah tak perduli sama sekali dengan Rena..

Tapi pada akhirnya..Rena selalu berusaha..membuat ayah bangga..walau Rena perempuan..bukan laki-laki yang ayah impikan..

Walau akhirnya..Rena tak berhasil sekalipun membuat ayah tersenyum lagi..maafkan Rena ayah..kali ini,Rena akan membuat ayah bangga..dengan kenyataan yang akan membuat ayah berduka..

Rena.

Ayahnya menutup kertas itu dan memandang foto istrinya itu dengan wajah datar.

“Misa..aku..terlalu keras padanya ya..maka dari itu,kau marah padaku.maafkan ayah..Rena..”

perapian hangat itu..menjadi saksi bisu dari sosok ayah yang tak pernah dilihat Rena sebelumnya.dibalik api yang menghangatkan rumah itu,tak sadar air mata jatuh dari pelupuk mata sang ayah.



Melesat bagaikan angin,Rena bergegas menuju atap museum itu,tempat Luna akan membunuh Yo.

‘sial!nenek itu!takkan kumaafkan!’

Sementara Rena berusaha mengejarnya,diatap sudah terdapat pemain dan adegan yang siap membuat jantung Rena berdegup kencang.

“Kaulah penyebab semua ini!!kau yang menyebabkan kakakku harus menerima beban itu!dan kini kau harus mati!”

Luna menodongkan senjatanya pada Yo menatapnya dengan wajah bingung.

“Hei,kau ini siapa dan apa maksudmu?”

“Aku adalah adiknya Rena,sang keturunan dari The green Eye yang harus menanggung beban untuk membunuh orang yang telah membunuh kakek buyut dimasa lalu!!dan sang pembunuh itu adalah kau!!demi kakakku,kau harus mati!!”

Luna menekan pelatuknya tanpa memperhatikan wajah Yo yang terkejut setengah mati ketika mendengarkan perkataannya itu.

‘ja,jadi aku..adalah keturunan sang pembunuh?astaga Rena,kenapa kau tak bilang padaku?kenapa?jadi karena itulah,kau mati-matian berpaling dariku?Rena…aku..’

Yo menurunkan senjatanya dan melebarkan kedua tangannya.Luna sempat terkejut dan berhenti menekan pelatuknya.

“Kenapa..kau tak melindungi dirimu sendiri?apa kau mau menyerahkan dirimu padaku begitu saja?”

“Jika itu demi Rena..tak apa-apa..dia terlalu banyak menderita.ayo,tembak saja aku!!”

Luna sempat bergeming.dia tak bisa menekan pelatuknya.tapi,seorang wanita berkulit keriput dengan rambut putih panjangnya memaksa Luna untuk melakukannya.

“Lakukan tanpa ragu,Luna!”

Luna menembakkan pelurunya pada Yo yang menerima sambil menutup matanya.tapi tiba-tiba Rena menerjang dari atas dan melindungi Yo.Rena kemudian tertembak.

“KAkak!!”

Luna menjatuhkan senjatanya dan terjatuh lemas.sementara tak kalah terkejut Yo melihat Rena yang melindungi dirinya.tanpa basa-basi,Rena menodongkan pistol dan menembak sang nenek.

“Alunata Renatria!apa yang kau lakukan?!demi sang pembunuh itu,kau membunuhku?”ujar sang nenek dengan ekspresi terkejut.

“KAulah sang pembunuh itu!!kau menipu kakek yang tak tahu apa-apa dengan berpura-pura mencintainya!!kau juga menjebakku digudang..dan membakarnya untuk membunuhku,kan?!!karena kau tahu aku menemukan boneka yang kau sembunyikan itu kan?!kau juga..menghasut Luna dengan mengatakan kebohongan,bahwa orang inilah keturunan sang pembunuh..kau wanita licik!selicik GregorY,orang yang memperdayai kakek buyutku dulu!”

Nenek tertawa jahat sambil berjalan mundur menuju tepi atap.

“Ya,kau benar..akulah keturunan sang pembunuh itu!..walau aku mati disini juga,kau akan ikut ke neraka bersamaku!!nanti disana akan kutanyakan..bagaimana rasanya,dibunuh oleh adikmu sendiri!!hahahaha!!”

tawa menakutkan itu membahana terbawa angin.sementara Luna,dia menangis atas kebodohannya.dia membunuh kakaknya sendiri,semua karena hasutan sang nenek yang tak pernah menyukai kakaknya sejak dulu.sang nenek kemudian terjun dari atap itu.badannya yang rapuh,bagaikan sebuah boneka kaca,terjatuh dari ketinggian museum dan menyentuh tanah dengan darah.

“Rena,Rena!!”

Yo menghampiri Rena yang seketika terduduk setelah neneknya terjatuh dari atap.

“Jangan menghampiriku!”

tatap Rena penuh kebencian sambil menodongkan pistolnya pada Yo.tapi Yo yang lebih mengkhawatirkan lukanya makin mendekati Rena.

“Kau..tertembak..Rena..”ucapnya sambil berjalan perlahan.tapi Rena semakin menjauh dan berdiri di sebelah Luna yang terus tertunduk.

“aku memakai jaket anti peluru.sekarang tugasku selesai.tapi aku takkan pernah menyerahkan diri pada inspektur pengecut sepertimu!selamat tinggal,Radityo Aradaza.”

sambil merangkul adiknya, Rena terjun dari atap dan membuka hang glidernya.

“kakak..kakak tak pernah serius menyatakan itu padanya kan,kak?Luna tahu..karena kakak tak bisa berbohong pada Luna..”

“Luna” tatap Rena pada adik yang sangat dia sayangi itu.

”tugas kakak telah selesai..sekarang kakak akan pergi..sampaikan salam kakak pada semuanya..terutama permintaan maaf pada kakek karena telah mengambil nyawa orang yang dicintainya..”

Rena memukul bagian belakang Luna dengan tangannya.Luna kemudian tak sadarkan diri.

“maaf Luna..aku tahu,jika aku pergi,kau takkan membiarkanku,kan?jaga dirimu baik-baik Luna..karena aku takkan pernah kembali..”bisik Rena pada adiknya saat dia memasuki kamarnya dan meletakkan tubuh Luna yang tak sadarkan diri di tempat tidurnya.Rena pun pergi..ke suatu tempat,dimana tak seorang pun tahu kecuali Yo.tempat dimana dia selalu menunggu Yo.tempat dimana dia selalu mencurahkan keluh kesalnya selama ini.dan kini,dia lebih memilih menunggu ajalnya..ditempat itu...sendirian..seperti dulu.sambil menahan sakitnya,yang semakin membuatnya tersiksa.



Dengan kekuatan terakhirnya,Rena berjalan di hutan itu dan akhirnya terduduk di sebuah pohon maple di dekat danau hutan itu.Rena selalu pergi ke tempat itu.karena ditempat itulah,dia menunggu Yo.selalu menunggunya dari dulu sampai akhirnya Rena lelah menunggu.

“Rena..”

suara yang sangat Rena kenal itu muncul dibalik pohon.suara yang paling ingin dia dengar,sekaligus suara yang paling ingin dia jauhi.suara orang yang paling dia benci,sekaligus yang paling dia cintai.Yo berada dibalik pohon itu seraya menunggu Rena yang mungkin akan datang tapi ternyata memang datang.

“dari mana kau tahu kalau aku akan kemari?”ujar Rena datar.dia tak ingin lagi menunjukkan setitik pun perasaannya pada orang yang telah menghianatinya.

“tempat ini..tempat perjanjian kita dulu..jika kau masih ingat dengan hari itu,maka kau pasti kan datang..”ujar Yo lirih.

hati Rena sempat tersentuh mendengarnya.tapi perasaan itu dia buang jauh-jauh.dia menatap Yo sepenuhnya sinis.

“sekarang,mau apa lagi?menangkapku?”

tatapan mata Rena beserta ucapannya membuat Yo tak kuasa menahan emosinya lagi.

’Rena benar-benar sudah kehilangan kepercayaannya padaku’.itulah yang memenuhi pikiran Yo sekarang.dia berusaha untuk membuat Rena percaya.walau menelan resiko terburuk sekalipun.

“Rena!!maafkan aku!saat itu aku benar-benar terdesak!!”

“tak ada yang harus dimaafkan..karena aku yang salah..mempercayai orang yang akan mengkhianatiku pada akhirnya..”

“Rena!!aku..”

“sudahlah..lebih baik kau bunuh saja aku sekarang!!buat para polisi itu bangga atas kemenangannya!!bunuh aku!!”

Rena tak memiliki cara lain.dia mengerti.benar-benar mengerti bahwa Polisi adalah impian Yo sejak kecil.begitu antusiasnya Yo saat itu,sampai-sampai membuat Rena terpesona karenanya.Yo yang tak pernah menunjukkan emosinya pada sesuatu,saat itu benar-benar terlihat seperti anak kecil.tapi Rena juga tak pernah menyangka,justru dia yang akan menghancurkan impian Yo.sekarang,Rena sudah tak punya pilihan lagi.hanya menunggu ajal datang menjemputnya ditempat ini.karena itu,satu hal yang bisa Rena buat agar Yo terlepas dari tuduhan nantinya ,yaitu meminta Yo membunuhnya.walau Yo tak mau juga,dia akan meninggal sendirinya.

“Rena,apa maksudnya!!”

Yo benar-benar putus asa melihat tatapan kebencian Rena padanya.Rena semakin berteriak.

“cepat bunuh aku!!bunuh saja aku tanpa keraguan,wahai inspektur FBI,Radityo Aradaza!!dengan begitu,maka kau akan disebut-sebut sebagai pahlawan mereka!!itu kan maumu?!”

tatapan keputusasaan Rena diartikan lain oleh Yo.dia mendekap Rena.

“Rena!!sampai kapan kau membuatku tersiksa begini!!aku takkan pernah membunuhmu..karena aku benar-benar mencintaimu!!”

dia terus mendekap Rena agar Rena bisa merasakan detak jantungnya yang berdegup kencang.Rena tak dapat menahan perasaannya lagi.tapi dia berusaha menekan perasaannya lagi.

“bohong..BOHONG!!”segala usaha Rena ditentukan dari satu kalimat itu.tapi Yo semakin erat memeluknya.

“Rena..aku serius!aku benar-benar mencintaimu..lebih dari siapapun..di dunia ini!!”

Rena tak berdaya lagi mendengar ucapan Yo.perasaannya tak dapat ia tekan lagi.tapi apa daya,penyakitnya yang semakin parah tidak memberinya pilihan lagi.dia tak ingin Yo terlalu mencintainya yang sekarat itu.Rena terbatuk keras dan lagi-lagi darah keluar dari mulutnya.

“astaga,Rena..kau..berdarah..”

Yo melepas pelukannya.dia segera memandangi Rena dengan perasaan berkecamuk.dia mengulurkan saputangannya seperti dulu. dia mengusap darah yang menghinggapi mulut Rena perlahan.tapi Rena menepisnya,seperti yang dia lakukan pada Mike.

“Huh,peduli apa kau..”ucapnya sinis sambil terus terbatuk berdarah.

“Rena..mau seperti apa lagi aku berkata kau baru percaya bahwa aku benar-benar mencintaimu!!”

Rena putus asa mendengar perkataan Yo.seolah Yo takkan bisa bertahan jika Rena tak berada disini.Rena tak bisa membiarkannya berlarut dalam kesedihan jika dia tidak ada nanti.Rena ingin,Yo menhadi apa yang ia inginkan.dan tak tersiksa lagi karena keberadaan Rena sebagai musuhnya.

“percuma…jangan terlalu mencintaiku..karena aku..”

Yo menutup mulut Rena.dia mencium bibir Rena yang dipenuhi oleh darah.

“Hentikan Rena..aku tak bisa mencintai yang lain..cintaku masih sama seperti delapan tahun lalu..hatiku telah terpaut pada seorang gadis manis bermata hijau….”

Rena benar-benar menyerah.disatu sisi,dia sangat bahagia.ada orang yang mau menerima dirinya apa adanya.tapi disisi lain,dia ingin menolak keberadaan orang itu.karena hanya membuat orang itu terbebani karenanya.dada Rena terasa sesak.napasnya mulai tersengal-sengal.batuknya semakin keras dan mengeluarkan banyak darah dari sebelumnya.

“Rena,kau harus dibawa ke rumah sakit!”

Yo tak perduli entah Rena mau atau tidak.tapi yang terpenting baginya,Rena yang dia cintai itu hidup.Rena tak punya cara lain.dia segera menatap mata Yo dan menghipnotisnya.Yo segera terduduk dan melepas genggamannya.tanpa dia sadari.tubuhnya tak bisa mendengar perintah dirinya lagi.

“Yo..aku lelah..aku ingin bersandar…di pundakmu..”

kepala Rena bersandar di pundak kekar Yo sambil tersenyum lemah.sementara Yo,dia hanya terdiam tak bergerak.tubuhnya telah dikendalikan Rena.sementara Rena,yang semakin lemah,berusaha untuk berbicara terakhir kalinya,pada orang yang selalu ditunggunya..yang selalu dicintainya.

“Yo..kau tahu?!pohon inilah saksi bisu..dimana seorang anak kecil..selalu menunggu..menunggu kehadiran seseorang yang tak kunjung datang..sampai akhirnya dia menyerah…berhenti untuk berharap..berhenti mengeluh..berhenti menunggu datangnya sang pembawa cahaya dalam hidupnya yang redup oleh balas dendam..dan tugas..tapi kini..akhirnya anak itu bisa berbahagia..karena kini..dia telah bersama orang yang dicintainya..di pohon perjanjian mereka..”

‘Rena..nggak,Ren..jangan lakukan ini..sial!tubuhku tak bisa digerakkan sesuai keinginanku!’

batin Yo berusaha keras untuk melepaskan pengaruh hipnotis Rena,tapi tetap tak bisa.pengaruh Rena terlalu kuat.dia hanya dapat mendengar suara Rena yang semakin melemah.

“Yo..aku mencintaimu..sejak dulu..dan perasaan ini takkan berubah..dari dulu..sampai sekarang..aku juga bahagia..disaat terakhir..aku bisa bersamamu..walau ini akan berakhir sebentar lagi..nah,izinkan aku bernyanyi..sebelum tertidur ya..”

‘I still want to believe..that you’ll return to me…

Until you’re with me..together in this place…

I still want to Feel...until the end of time..

The gentle loving touch..of your hands on my face……

Suara Rena menghilang.Yo pun tersadar dari pengaruh hipnotisnya Rena.di pundaknya,sosok Rena tertidur pucat.Yo segera memeluk Rena.tapi Rena tak bergeming.darah di baju putihnya mengering.sekujur tubuhnya mendingin.Rena tlah pergi,untuk selamanya.

“Rena..Rena..bangun Ren..RENAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!”



Bab !111ii1

iN ThE EnD….

Langit mendung hari ini.seolah ikut bersedih atas kepergian sosok putih beterbangan dikala malam..pencari secercah kebenaran dan keadilan atas penderitannya.di pemakaman itu orang-orang berdatangan.seluruh penghuni Triple S,teman-teman sekelas Rena,menangis karena seolah baru kemarin mereka bertemu sesosok cewek cool yang selalu membawa portable player kemanapun ia melangkah .hal itu juga dirasakan Nathan dan Eliza.tak lupa inspektur Lender dan Yagi,walau hanya mengenal sosok Rena, seorang anak kecil sok tahu yang pandai beranalisis tanpa tahu bahwa sebenarnya pemakaman musuh terbesarnyalah yang mereka datangi.

“Benar-benar kebetulan tak terduga” Di depan nisan sang pencuri bermata hijau itu, Inspektur Lender bergumam.Yagi mendengar bisikan sang inspektur mengangguk mengerti. kematian anak tomboy ini terlalu bertepatan dengan sebuah surat kaleng berwarna putih yang dikirim dua hari lalu ke kantor pusat. Dari bahasanya,para polisi itu yakin ,tak lain tak bukan,pengirimnya adalah sang pencuri malam yang tengah mereka cari.tapi ada suatu keanehan tak terpecahkan dalam surat itu.teka-teki terakhir dari sang pencuri.

Untuk para polisi…tak sopan bagi pencuri ini jika datang permisi tapi pergi tanpa kabar..

Dua tahun sudah kita berhadapan sebagai seorang rival..selama dua tahun itu,selayaknya apa yang aku sabdakan di hari kedatanganku bahwa aku tengah mencari sebuah kebenaran..sebuah kebenaran yang tertutup kabut bakersreet sekian tahun lamanya..

Kini kebenaran tengah datang padaku…dibawah bimbingan cahaya matahari penyimpan dendam dan kebencian….

Setelah ini kalian takkan pernah bertemu penyihir berjubah putih pemecah langit malam..karena lonceng akhir abad berkumandang semakin lemah..seperti yang ku katakana..aku seperti faktamorgana…akulah faktamorgana sang lonceng..ketika dentang itu berakhir..maka aku akan pergi..ke suatu tempat dimana kalian tak dapat mengejarku lagi selamanya..

“Paman berdua..seorang polisi?” mereka terkejut dan menoleh.seorang gadis mungil bermata coklat dan rambut bergelung menyapa mereka ditengah pemakaman itu.gadis itu tersenyum pada mereka.

“Sekarang kalian bisa tenang..karena semua telah berakhir..”gadis itu berjalan menghilang dari kerumunan orang di makam itu.

“Apa maksud gadis itu inspektur?”Tanya Yagi tak mengerti.Inspektur itu terdiam dan memandang lurus ke depan.

“dia benar,Yagi..mungkin arti dari surat kaleng itu adalah..pencuri itu sudah tak berada di negeri ini lagi..dia sudah pergi ke tempat lain yang jauh dari sini..”Yagi mengangguk mengerti.mereka berdua kemudian ikut menaburkan bunga di atas makam Rena,lalu pergi lebih dulu dari yang lain.sementara itu,dari jauh,terlihat sosok orang prancis berpakaian hitam dibalik mata biru indigo dari kontak lensnya itu.dari jauh,menatap sekerumunan orang berbaju hitam sambil membungkuk memberi penghormatan terakhir pada penyihir penyelamat hidupnya.

“Sir.Anthonio Erieck? pelukis muda berbakat dari prancis pembuat lukisan “Wizard in the deep Forest”?”Erick terkejut dan menoleh ke asal suara.seorang gadis dengan rambut bergelung dan bermata coklat tersenyum menyapanya.

“darimana kamu tahu namaku?”

“Sir.nama saya adalah Lunavastria Youreka.saya benar-benar mengagumi karya sir.,karena mirip seseorang yang saya sayangi,tapi kini telah pergi meninggalkan saya..”ujar Luna menatap sedih pada pemakaman kakaknya.

“Percayalah,saya pun merasa begitu..penyihir itu sudah menyelamatkan hidup saya..tapi saya tak dapat membalas budi baik darinya..”Erieck pergi meninggalkan Luna yang bertanya-tanya tak mengerti.

“Apa Erieck mengenal kakakku..?”Luna menatap langit,tempat terakhir dia bersama kakak nya sebelum dia meninggalkan semuanya.

“kakak..kau selalu menganggap bahwa dirimu sendirian..tanpa kau sadari, begitu banyak orang yang menyayangimu kak..aku pun sedih jika kakak tak berada disini..begitupun kakek..ayah..lalu, dia yang tak disini..”ujar Luna sambil memegangi boneka prancis pemberian kakaknya saat dia masih kecil dulu.

di pemakaman itu pun terlihat pula Diman,Cathy dan Senno,Trio Klub berita sekolah.di samping Diman berdiri seorang laki-laki yang tampak linglung.dia tak tahu kenapa semua orang begitu bersedih. Kenapa seluruh teman sekelasnya bahkan kakaknya datang menghadiri pemakaman seseorang yang bahkan tak pernah dia kenal ataupun dia lihat.walau begitu air mata mengalir dari pelupuk matanya.

“Diman..sebenarnya,kita sedang apa?menghadiri makam siapa?Apa dia adalah salah satu dari teman kita?lantas kenapa sepertinya hanya aku yang tak mengenalnya?”Diman menoleh terkejut ke arah Mike.dia berpikir Mike pasti sedang bercanda.tak mungkin dia tak tahu pemakaman siapa ini,tak mungkin pula Mike tak mengenal sosok teman terbaik sekaligus Rival yang dia cintai sejak SMP.

“Mike,becanda disaat sekarang gak banget kali!”

“Aku serius!aku tak tahu bahkan tak mengenal siapa dia!”

“Mike..”

“Diman..”Cathy menghentikan Diman yang akan meledak mendengar perkataan Mike.

“Mungkin Mike sekarang syok atas kematian Rena..kau harus mengerti..mungkin sekarang dia mencoba untuk mengingkari kenyataan..kasihan dia..”Diman mengangguk mengerti.dia mungkin juga akan melakukan hal yang sama jika dia menghadiri pemakaman Cathy.walaupun masih sampai sekarang, dia tak dapat melupakan rasa cintanya pada Rena.

“”Maaf , Man. Aku senang jika kau memiliki perasaan itu kepadaku..tapi, maaf aku tak dapat membalasnya..karena cintaku ini sejak dulu sudah dicuri oleh seseorang yang selalu kutunggu kehadirannya tapi tak pernah kunjung datang..””kata beriringan senyuman sedih di wajah Rena membuat Diman menyerah mengejarnya. Dia tahu, karena saat SMP dia sering mmeperhatikan Rena.terkadang, tindakannya itu seperti dibuat-buat..mencoba terlihat tegar agar tak seorang pun merasa kasihan padanya..begitulah Renata Lunaria yang dia kenal.walau sekarang, dia sudah bahagia bersama Cathy yang selalu disisinya setiap saat , kata-kata Rena saat itu selalu tersimpan di benaknya.

‘Rena..aku harap kini kau telah bertemu dengan orang yang kau tunggu itu..walau kau sudah tak berada disini lagi..Rena, kau orang terjahat yang ku kenal..kepergianmu terllau cepat sehingga membuat banyak orang bersedih karenanya..temanmu yang kini amnesia karena syok kehilanganmu..dan juga aku..yang masih mencintaimu..walau Cathy berada disisiku sekalipun..’Diman memegang erat tangan Cathy sampai acara pemakaman itu selesai.membiarkan Mike yang bertingkah seperti orang gila.terus bertanya dan bertanya tanpa mendapat jawaban.



Entah berapa hari berlalu sejak kematian Rena.Yo masih tak rela atas kematian Rena di depan matanya,terus termenung sendirian menatap danau indah tempat dia sering bermain dengan Rena.Tak pernah terpikir olehnya untuk menghadiri hari dimana jasad Rena dikandung tanah. sang putri yang takkan terbangun lagi.masih terngiang diigatannya,Rena terduduk disampingnya, perkataan yang lembut,suara yang pelan, seolah tengah menunggu kematian yang kian datang padanya tanpa permisi.saat sang putri terpejam,tubuh tinggi hebat sang pencuri itu dia angkat dan dia bawa ke kastilnya.setelah itu..seperti apa yang dia bayangkan.sang adik menangis tersedu-sedu melihat kakaknya kembali tanpa nyawa,sang ayah yang diam dengan sorot mata sama seperti anaknya,bersikap dingin walau di dalam hati dia menangis.Yo terdiam seribu bahasa.dia meninggalkan rumah itu dan kembali kemari.Yo benar-benar tak ingin melihat pemakaman Rena.dia tak rela,karena semua kesalahan yang telah ia perbuat tak mendapatkan pengampunan.dan sampai sekarang,lima hari sesudah pemakaman Rena,Yo terus terdiam dengan tubuh mengurus dan mata melengkung.dia tak perduli lagi akan kondisi tubuhnya sendiri.kepergian Rena seolah mengukungnya di rimba mimpi buruk tak berakhir.dia terus menatap kosong sambil menyesali kebodohannya selama ini.dia tak pernah tahu bahwa Rena mengidap penyakit parah itu.bahkan sebelum dia mati,Rena memaksa untuk membunuhnya.dia tak pernah tahu.Yo benar-benar merindukan masa lalunya.dimana saat itu belum ada pertarungan yang sama-sama menyakiti kedua belah pihak begini.masa dimana dia bisa berbahagia menatap senyuman Rena tanpa tahu Rena mengidap kelainan paru-paru saat itu.batin Yo terus saja berkecamuk.mengutuki dirinya sendiri.lencana kepolisian yang sangat dia banggakan,kini hanya terlihat bagai onggokan sampah di matanya.entah kenapa dulu dia sangat antusias untuk mendapatkan lencana itu.karena saat itu ,diangannya dia dapat melihat senyuman Rena lagi.Rena selalu tertawa riang dan menyemangatinya untuk menggapai cita-citanya.karena itulah Yo berusaha keras mendapatkannya.tapi,seandainya dia juga tahu bahwa Rena ternyata mewarisi bakat itu,dia lebih memilih mengubur cita-citanya daripada hal ini harus terjadi.dan berakhir kematian Rena di pelukannya tanpa bisa ia cegah.

‘andai waktu bisa kuputar..andai Rena bukanlah pencuri..andai aku tak pergi ke amerika..semuanya takkan begini!!’

Yo tahu bahwa menyesali ataupun mengutuki dirinya sendiri itu takkan ada gunanya.Rena takkan kembali lagi.Yo kembali menatap kosong danau itu.tiba-tiba,sehelai daun jatuh diatas kepalanya entah darimana.dia meraba daun itu dan memegangnya.

“daun ini..”

sehelai daun semanggi berhelai empat berada ditangannya.ingatannya pun melayang jauh ke masa lalu seperti de javu.ditempat dia duduk,delapan tahun lalu pernah terjadi hal sama.saat tengah termenung menatapi danau bersama Rena.

‘”Ah,Yo!kau menemukan daun ini!”’

“’’memangnya kenapa?”’’

“’jika kau menemukan daun semanggi berhelai empat,katanya daun ini akan mengabulkan satu permintaanmu.nah,apa permintaanmu Yo?”’

“aku..ingin..melihatmu lagi..Rena..walau hanya sekali..”

‘heh..bodohnya aku..sampai-sampai meminta pada sebuah daun..’pikir Yo tersenyum pahit.

tapi tiba-tiba,layaknya faktamorgana,Yo melihat sosok yang sangat dirindukannya berdiri di dekat pohon perjanjian itu.sosok wanita berbaju putih bermata hijau yang sangat dia rindukan.

“Re..Rena?!”

Bayangan itu menghilang.Yo berdiri dari tepi danau itu dan bergerak mendekati pohon itu.sejenak dia tertawa,dia telah dibodohi pikirannya sendiri.tentu saja pemandangannya barusan itu tak nyata,seberapa besar keinginannya untuk membuat itu nyata.sejenak,dia merasa sesuatu berkilauan di pohon itu.dia semakin penasaran dan mendekati kilauan pohon itu.sesuatu yang tidak dia sadari sebelumnya melekat di pohon itu.Yo menggosok dan memeriksanya.batu aquamarine putih tertanam di pohon itu.

‘aneh..aquamarine seharusnya berwarna biru.tapi,tidak salah lagi,batu ini adalah batu aquamarine..’

Sekilas pemandangan di depan pohon itu mengingatkan ingatan segarnya akan pertemuannya pada Rena.

“”Seperti Moonlight Sonata,Yo..buat apa aku menunggumu kembali?””

‘Moonlight Sonata..sepertinya aku pernah mendengar kata itu dulu..’

“”Trapped inside a cage made of glass.. feeling held captive in the cold and icy night..from far beyond the infinite dark..there must be a ray of light..””Yo kembali teringat patah kata Rena saat tak sadarkan diri karena terluka parah saat kasus Erick dulu.

‘entah kenapa kata-kata itu berputar di kepalaku..apa,perasaan apa ini?’

Yo menengok pohon itu.

‘Moonlight sonata..ya,nyayian pujaan dinyanyikan sang pembuat saat melihat pantulan bulan di balik penjara…nyanyian keputusaan,walau mengandung harapan semu tak terbalas sampai akhir..’sedikit demi sedikit kabut di otak Yo menghilang.dia mulai mencoba berpikir jernih.

‘apa hubungannya dengan permata ini?’

“”Trapped inside..this cage made of glass..my feeling held captive in the cold and icy night…””lagi-lagi bait itu terlintas di benak Yo.

‘Ya!cage made of glass..permata ini adalah cage made of glass..karena kaca berwarna transparan.memantulkan tapi juga menyimpan sesuatu di dalamnya.permata ini pasti menyimpan sesuatu..tapi,bagaimana cara membuktikannya?’

Yo berpikir dan merogoh sakunya.ternyata ada sesuatu di dalam sakunya.Yo menggengamnya lalu melihat benda apa itu.sebuah senter kecil berbentuk kotak dengan lambing semanggi berhelai empat.

‘pasti Rena memasukkannya saat aku dibuatnya tak dapat bergerak..Rena..’Yo memandangi senter serupa lighter itu dan dia mendapatkan sebuah ide.selintas dia terlihat bingung,tapi dia beranikan diri.dia buka senter itu dan permata putih itu dia sinari.cahaya biru senter itu seketika mengeluarkan sihir terpendam dalam pohon itu.seketika,pohon itu layaknya proyektor,memproyeksikan pantulan wajah kecil yang amat dirindukan Yo.lalu,suara keluar dari pohon itu.

“”Disaat kau menemukan ini..berarti aku sudah tak bisa berada di dunia ini lagi..Yo….setelah kepergianmu,aku baru menyadari satu takdir pembuat kita takkan bisa bersatu..takdir sudah memilih..lewat mata ini..mata milik sang penerus..memberi suatu keharusan tanpa toleransi..menjadi seorang pencuri..aku tak tahu harus bagaimana..aku hanya bisa menunggu..kehadiran yang tak datang walau sampai kapanpun aku menunggu..sampai disaat pohon ini tumbang karena petir menyambar dihari ku menunggu..aku mengerti..dia yang aku tunggu memang takkan kembali..tapi,aku memang bodoh..aku membuat pohon ini seolah kokoh kembali dan kumasukkan memori selama aku menunggunya..hingga suatu hari,disaat dia kembali ,pohon ini bisa mengisahkan keluhku selama sepuluh tahun..terus-menerus sampai aku lelah..sampai akhirnya harapan itu pupus sudah….sampai air mata kering sudah..karena aku memang mengerti..sejauh apapun berusaha..tak tergapai juga..lalu,penyakit yang semakin hari semakin menggerogoti tubuhku..aku mengerti aku memang tak bisa..tapi satu permintaanku padamu..Yo,jika kau mendengar hal ini..mungkin permintaanku egois..dihari kita menemukan daun semanggi itu,sedikit permohonan konyol kupanjatkan saat itu..aku ingin..kau terus menyimpan kenangan untukku di dasar hatimu..walau nanti aku sudah tak ada di dunia lagi,aku ingin kau terus hidup untukku..aku ingin kau terus mengenangku..karena disaat itulah,aku bisa hidup..di dalam hatimu..aku akan terus menunggumu sampai kapanpun..walau kau tak pernah datang sekalipun..karena hatiku telah terpaut olehmu..pria kikuk berkacamata..pria dingin namun baik hati..yang menganggapku sebagai seorang manusia..selalu menganggap bahwa aku tak berbeda..seorang pria yang sudah menjadi alasan hidup untukku..””

Suara itu menghilang, beriring pantulan wajah Rena dari pohon itu..berjuta pantulan wajah layaknya sebuah album besar penyimpan kenangannya saat menunggu kehadiran Yo,tak perduli panas atau hujan sekalipun..tak perduli siang atau malam..wajah Rena tersenyum penuh harap sampai wajah kehilangan harapan terpancar dan menghilang satu persatu dari pohon itu.lalu,permata itu berubah menjadi normal.berwarna biru laut,lalu kemudian terlepas dari pohon itu.pohon kokoh itu tak lama tumbang bersamaan jatuhnya permata itu.Yo terkejut dan menghindar darinya secepat kilat.sihir pohon itu telah selesai.dari tempat berdirinya pohon tumbang itu,terlihat sebuah kotak putih.Yo mendekat dan membukanya.di dalamnya terdapat daun semanggi berhelai empat dan sebuah kacamata berbingkai putih bercampur warna hijau.dibawah benda itu terdapat secarik kertas.

“Aku berharap semoga Yo menyukainya!”

Kotak itu terlepas seketika dari tangan Yo, seiringan dengan limbungnya tubuh dirinya.dia sudh tak kuat lagi.begitu banyak kenyataan yang tak dia ketahui.begitu banyak kesalahan tak termaafkan,dan tak ada penebusan baginya.

“Rena..RENA..RENA!!!!”teriakan hati tanpa suara seolah memanggil sesuatu yang telah menjadi permintaannya.Yo memandang ke arah pohon tumbang itu,dan seketika dia melihat lagi bayangan Rena untuk kedua kalinya.dalam pandangan yang semakin mengabur, sosok wanita berbaju putih itu tersenyum menatapnya. Lalu,bayangan itu hilang lagi tersapu angin.Yo terdiam dan terbaring lemah.di sisa kekuatannya,dia tersenyum.

“Terimakasih..Rena..kau sudah memberikan apa yang paling aku inginkan..akhirnya aku bisa melihatmu tersenyum lagi..walau itu hanyalah faktamorgana..walau tadi adalah khayalanku semata..tapi aku bahagia Rena..aku bahagia dapat mengenalmu..aku bahagia bisa menolongmu hari itu..aku bahagia..akulah yang selalu mengisi harimu..sebagaimana hariku yang terpenuhi bayangan dirimu..seperti aku yang selalu menanti senyum mu..maafkan aku Rena,disaat terakhir aku berkhianat padamu..aku membuat kepercayaan itu sirna dari hatimu..membuat hatimu bimbang dan ragu..akan pilihan hatimu..aku mengharapkan sepucuk kata maaf yang tak terucap disaat terakhir..aku mengharap waktu terhenti sebelum waktumu terhenti….Rena..aku berharap..saat mataku tertutup..saat waktuku terhenti..kau akan menungguku..menunggu kehadiranku lagi..seperti yang kau lakukan dulu..kali ini..jangan bosan menungguku ya..aku akan segera datang..”seluruh pikiran dan tenaganya seolah habis.terkuras habis karena tersiksa..benar-benar tersiksa jika harus berlama dalam dunia berlumur kesalahan tak termaafkan..

“Satu permintaanmu yang takkan pernah ku kabulkan Rena…aku takkan bisa terus hidup dalam bayang kesalahanku..Rena..In The End..I’m The OnE Who NeeD You..My WorLd is No Longer Exist If YoU’Re Not HerE..RenA..”Yo kemudian menutup matanya.sekujur tubuhnya berhenti bergerak.jantungnya perlahan tapi pasti berhenti berdetak.Yo telah pergi..selamaya..sama seperti Rena..pohon-pohon di sekitarnya,danau yang tenang menjadi saksi terakhir cinta, bermula dari pertemuan lalu berakhir perpisahan.sebuah cinta yang terhalang oleh dendam tak berkesudahan dan berakhir kesedihan..suara semilir angin di sekitar tubuh Yo yang terbujur kaku seolah membawa lagi pada hari itu.

‘janji..janji..’

‘suatu saat akan ditepati..’

‘janji..janji..’

‘jika berjanji tak boleh diingkari..’

‘kami berjanji..suatu saat akan bertemu lagi ditempat ini..’

‘dan saat itu..kami takkan terpisah lagi..satu sama lain..’

‘akan bersama untuk selamanya..’

Rekaman memori di dalam para saksi bisu di hari itu..seolah berkeliling di hembus semilir angin,mengelilingi dia yang menepati janji itu..walau berakhir dengan meregang nyawa..

Sesosok wanita Yo lihat itu muncul dari balik pohon mendekati tubuh Yo yang telah membeku. Dia membuka penyamarannya. Seorang wanita tua berkacamata berbaju maid itu tersenyum.

“Pada akhirnya…kalian saling pergi menyusul untuk menepati janji terucap..Nona..aku sudah melakukan permintaan terakhir nona dengan membawa permata itu..dan berpura-pura menjadi nona dan muncul di hadapannya..kini saya harap nona bisa tenang di sana.. karena dia pun telah pergi menyusul nona..menepati janjinya yang selama ini tak bisa di penuhinya..selamat tinggal nona..saya berharap saya juga bisa menemui nona disana..dan saya pun akan menyatakan hal yang sesungguhnya..bahwa saya memang ibumu , yang hampir dibunuh oleh keturunan sang pengkhianat..maafkan saya karena tak pernah jujur padamu..tapi, maukah kau maafkan ibumu , Rena ? ibu tunggu jawabanmu disana..tapi sebelum itu ibu harap kau bahagia..karena orang yang kamu cintai pun..tertidur bahagia..berharap dapat memenuhi janjinya..bertemu denganmu kembali..” ujar Emma terenyum menatap langit sambil memapah tubuh orang yang dicintai oleh anaknya...berjalan meninggalkan hutan penuh kenangan itu.

In The End

Di kamar yang sunyi dan tenang, penuh debu karena sudah ditinggal sekian lama oleh pemiliknya, terbuka kembali. Bau apek dan debu berterbangan membuat Luna terbatuk kecil,tapi debu seperti itu takkan membuat tekad untuk mengenang kembali kakaknya pudar. Dibukanya beranda agar semilir angin musim semi itu masuk , dan Luna memulai pencariannya. Sebuah album hijau tua sempat menarik perhatiannya. Kakaknya termasuk orang yang pelit untuk menceritakan masa lalunya pada siapapun. Luna tak pernah dibolehkan untuk melihat barang-barang Rena sedikitpun.lagipula saat itu,Luna sendiri tak punya cukup ketertarikan untuk membukanya.diraihnya album itu dan dibukanya satu per satu.

Halaman pertama album itu hanya diisi foto besar bertuliskan “Me WiTh Yo” di bawahnya. Sesosok gadis kecil yang tersenyum di samping anak laki-laki berkacamata yang memegang tangannya dibelakang sebuah pohon besar.

“Kak,kak..sudah kuduga kakak tak pernah membuang foto ini..”Luna tersenyum kecil. Baginya, sosok seorang kakak yang misterius terkadang sangat naïve jika berhubungan dengan perasaan. Sosok sempurna yang dapat melakukan apa saja semudah membalikkan telapak tangan, sangatlah naif soal percintaan.

Setelah pemakaman kakaknya berakhir lima tahun yang lalu itu, dia melihat sosok seorang temannya,Mike tengah kebingungan di tengah pemakaman itu.saat Luna menghampirinya,Mike tiba-tiba bertanya padanya.

“”Hei...kamu tahu makam siapa ini?kenapa aku harus datang pada pemakaman orang yang tak ku kenal sama sekali?””

Disaat itu, Luna mengerti. Kakaknya telah mengambil ingatan tentangnya dari Mike. Luna tersenyum dan berkata.

“Ini adalah makam orang yang aku cintai,begitupun denganmu..makam ini makam orang yang memerintahkanmu untuk melupakannya.”

Sejenak Luna berpikir, satu alasan yang dapat membuat kakaknya melakukan itu. Mike sudah tahu identitas kakak yang sebenarnya.tapi, kenapa kakaknya harus berbuat sekejam itu?bukannya itu akan membuat Mike sengsara? Padahal, saat masuk smp kedua kalinya,dia dengan senang menceritakan pada Emma kalau dia bertemu orang yang sangat menarik. Orang yang sudah membuatnya tertawa.

‘Tapi kenapa kakak melakukannya? Hh..aku benar-benar tak mengerti jalan pikiran kakak..’desah Luna sambil membuka lembar selanjutnya.

Di halaman kedua terdapat foto kakaknya dengan Mike pada saat pesta pernikahan kakak Mike.Luna melihat seksama foto itu. Mata tertarik pada sesosok yang tak sengaja tertangkap foto itu. Seorang pria prancis bermata biru indigo yang tengah berbicara dengan wanita bergaun pengantin.sepertinya pria itu mengucapkan selamat padanya.

“bukankah pria ini..Sir.Anthornio Erieck?”ucap Luna terkejut. Otaknya mulai berpikir.

‘Mungkinkah Erieck mengenal kakaknya di pesta ini ? tapi..Sir.Erieck orang yang cukup tertutup..pastinya ada alasan mendalam tak kuketahui diantara kakak dan pelukis ini..’Luna berpikir mencari jawabannya. Sejak pertama kali menemukan lukisan pria prancis itu, Luna begitu takjub dan merasa terikat di dalamnya. Lukisan itu begitu indah dan misterius, berlatar sebuah hutan sunyi berangin kencang, dan di tengahnya berdiri sesosok berambut hitam panjang dengan sorot mata sedingin es. Sosok wanita itu benar-benar mirip kakaknya.apalagi lukisannya yang berjudul “Wizard in the Deep Forest”.masih bertema sama seperti lukisan sebelumnya.tapi ada kesan lain di dalamnya. Lukisan sesosok bergaun putih berlumur darah yang sangatlah cantik bagaikan seorang penyihir.sosok itu digambarkan tersenyum di balik kengerian pada tatapan mata yang tajam tapi terlihat sedih. Lukisan itu begitu mengerikan tapi berkesan begitu indah.

‘begitulah seni.lukisan ‘scream’ Picasso saja begitu dihargai orang..’pikir Luna menghela napas. Dia melanjutkan ekspedisinya. Sebenarnya, dia sangat ingin mengetahui sesuatu tentang kakaknya. Sosok yang dikenalnya selama ini, adalah sesosok wanita hebat dingin tak berekspresi dibalik indah mata hijaunya. Sosok sempurna diidamkannya, bisa melakukan apapun semudah membalikkan telapak tangan. Luna sangat mengagumi sosok kakaknya itu, padahal dalam hati timbul sedikit rasa iri kepadanya. Lagipula, sosok sang kakak begitu misterius, dia terlalu menutup dirinya dari orang lain kecuali Emma, seorang pengurus yang begitu menyayangi kakak seperti anaknya sendiri , karena saat ibu mereka meninggal,Luna mendapatkan kasih sangat amat sangat dari sang nenek ,sementara kakaknya dibiarkan begitu saja sampai kedatangan Emma ke rumah mereka.Luna merebahkan diri di atas ranjang empuk berdebu kakaknya. Dirogohnya bantal putih itu dan tangannya menyentuh sesuatu. Luna merogohnya dan menariknya keluar. Sebuah notebook hitam kecil bertuliskan ‘Death Note’,membuat Luna cekikikan sendirian.

‘ternyata kakak lugu juga’.Luna pernha melihat buku hitam tipis itu sebelumnya , tepatnya saat ulang tahun kakaknya yang ke dua belas.kakaknya bercerita riang bahwa Mike memberinya sebuah buku kecil bersama portable player sebagai hadiah sekaligus ganti rugi portable putih pastelnya yang dihancurkan Mike. Luna membuka buku itu.

“”12 JAnuari

Ini pertama kalinya aku mengisi buku ini.aku ingin menceritakan seorang temanku bernama Michael Evanders. Kami berkenalan saat MOS Smp ku yang kedua kali. Dia adalah teman pertama bagiku. Menghabiskan waktu bersamanya sangatlah menyenangkan.padahal saat pertama bertemu, aku pikir dia adalah anak sombong dengan tampang yang menarik hati kaum hawa. Tapi aku sepenuhnya salah. Dibalik ejekannya yang sering membuatku kesal, aku bersyukur aku memiliki teman sebaik dia. Dia begitu perhatian padaku walau itu tak tersirat jelas dalam setiap tindakannya..””

‘Aku jadi ingin tahu alasan kakak menghapus ingatan tentang dirinya dari Mike..kira-kira apa yang sudah terjadi diantara mereka?dilihat dari sini saja, kakak sudah senang memiliki teman seperti dia..tapi MOS kedua kali? Memangnya apa yang terjadi pada MOs pertama kali?’begitu banyak pertanyaan dalam benak Luna.dia memutuskan membuka lembar selanjutnya.

“”21 Februari

ternyata hidup itu begitu indah..tapi, sedih bagiku harus menjalaninya penuh kepalsuan..aku mendapatkan teman yang baik..menjalani kehidupan seperti biasa di sekolah..terus bersaing dengan Mike..tapi dibalik itu, aku di cekoki latihan penuh latihan demi memantapkanku sebagai seorang penerus ayah..latihan itu begitu mudah bagiku, tapi hampir mencelakakanku..saat nenek mengurungku di gudang bawah tanah..gedung itu tiba-tiba terbakar..untung aku dapat menyelamatkan diriku dari nya..hh,dan hari ini juga aku datang setelah beberapa minggu tidak berpijak ditempat itu..tempat perjanjianku dengan Yo..aku tahu Yo sedang berjuang meraih impian,jadi aku harus terus menunggunya sesuai janji yang terucap..tapi, dengan kenyataan ini..seharusnya aku tak boleh lagi menunggunya..Yo..semoga kau baik-baik saja..””

‘astaga,kebakaran?!kakak hampir terbakar dalam gudang itu?tapi,nenek bilang di gudang itu ada binatang berbahaya yang harus dibakar secepatnya..sialan!!ternyata sudah lama,wanita brengsek itu menipuku!!kakak,maafkan Luna kak…’pikir Luna menitikkan air matanya diatas buku tipis penuh tulisan tangan kakaknya.

Dia terus membuka halaman buku itu.

“” 19 April

Hari ini adalah hari pertamaku sebagai THE GREEN EYE..ternyata, melakukan tugas adalah hal yang menarik bagiku..teringat diingatanku cerita kakek mengenai kakek buyutku,Leonardo. Dia mencuri permata untuk menghilangkan kebosanannya..aku bisa mengerti perasaan kakek buyutku itu, memikirkan segala trik agar dapat lolos dari polisi,berinteraksi melalui kata misterius nan berwibawa, mengambil sebuah permata yang di jaga sangat ketat, dan dapat meloloskan diri ditengah kerumunan para polisi itu.. semua begitu menarik..dalam hatiku..satu hal yang kupinta..semoga selamanya Yo tak kembali ke sini sampai aku bsia memecahkan teka-tekinya…sebelum semua selesai..karena aku tak ingin dia mengetahui kondisiku sekarang..””

Luna membalik-balik halaman itu..setelah ketiga lembar pertama, semuanya tentang kegiatan kakaknya bersama Mike.mereka benar-benar akrab.Luna merasa cemburu pada Mike karena dia tak pernah sekalipun menghabiskan waktu bersama kakaknya,sementara dalam diari itu begitu banyak kenangan kakaknya bersama pria itu.

“”24 Juni

Empat tahun sudah aku mencoba memecahkan kasusku..tapi,malang…doaku pada Tuhan tak terkabul..aku dikejutkan oleh kedatangan tiba-tiba Yo di atap Jewel de MonaliZe,terlebih..dia menebaki kedua sayapku. Kami berdua saling berpandangan ditengah sinar bulan malam…hatiku rapuh begitu tahu bahwa itu adalah dia..dia yang menembakiku..tapi,aku menekan perasaanku dalam-dalam dan mengacuhkannya..aku pergi dari atap itu dengan hang glider cadanganku..pertemuan yang begitu menyedihkan..aku memeluk kotak kecil pemberiannya dan memegangi gelang yang sudah terpasang sekian lama di pergelangan kiriku..sudah kuduga aku harus membuang gelang ini….agar membuat pijakan untuk melupakannya..tapi aku tak bisa!!tanganku bergetar seolah menolak keinginan otakku….air mataku mengalir..pertemuanku dengannya membuka lebar pintu kenangan masa lalu yang sudah ku kubur jauh selama empat tahun..kenangan dengannya delapan tahun lalu..penderitaan yang aku alami..skaligus kebahagiaan bersamanya..pertemuan ini..akan mempengaruhi segalanya..””

“”23 agustus

dua bulan setelah kejadian di Eternity..aku tahu ..apa yang aku lakukan akan merubah segalanya..tapi, begitu melihat mata itu..sangat ingin aku menolongnya..walau aku berlumur darah karenanya…tapi,begitu melihat dia berteriak..berusaha bergerak mencari cahaya yang ia yakini milikinya..aku tahu apa yang di kata mereka tak sesuai kebenaran..dia hanya seorang tak berdosa yang di paksa masuk dalam pekatnya lumpur dunia..aku ingin menolongnya..aku menghapus semua kenangan buruknya ditengah hembus angin hutan itu..aku membuatnya memiliki kesempatan..sebuah kata yang sangat ingin kudapatkan..kesempatan yang kedua untuk memperbaiki segalanya..dengan seribu kekhawatiranku ,aku menyuruhnya berlari dari orang yang lagi menceburkannya dalam lumpur..dan nantinya dia benar-benar tak bisa keluar..tapi aku senang..aku berhasil..dia datang ditengah ribuan orang asing dan menyapa dia yang dicintai…aku berpapasan dengannya..mata biru indigo begitu lembut..ucapan tegas berterimakasih padaku yang telah memberinya kesempatan..aku rasa dia baik-baik saja kini..baru kusadari..senyumannya begitu manis..dia jauh berbeda saat aku mencuri ingatannya dulu..tapi,suatu hal yang mengejutkan dia masih teringat pada cahayanya..apa itu yang dinamakan sebuah cinta ? walau terhapus di ingatan..tapi hati tetap tersimpan..apa karena itu juga..sekuat apapun aku melupakan Yo , aku takkan bisa ?..Yo, dihutan itu..disaat kesadaranku hilang..dia berlari membawaku ke rumah sakit..Mike juga bilang dia mentransfusikan darahnya untukku..kenapa? padahal saat malam itu, aku sudah menghapus memorinya..apa..Yo pun sama seperti Erick ? memilih mempercayai hati daripada apa yang ada di mata..””

‘Erick ? maksud kakak Sir. Anthornio Erieck? Masa’ sih? Jadi, kakak menghapus ingatan Erick? Untuk apa kak? Bukankah menghapus ingatan itu perbuatan kejam? Seseorang pasti tak mau ingatannya terlupakan..apalagi..lihat Mike kak..dia begitu menderita karena kakak..’

“”31 Agustus

Sepucuk surat disampaikan Emma padaku..datang dari Yo..dia memintaku untuk datang ke tempat itu..aku menemuinya..tapi sepatah kata yang terucap disana adalah sebuah dusta..aku tak ingin Yo hancur karena memikirkanku..sudah saatnya dia mengambil keputusan..hari ini aku menonton Erick..dia melukis tentang hari itu..aku tersenyum kecil..seperti itukah diriku di matanya..saat kulihat Luna bercerita mengenai lukisan Witch in the deep forest..saat itulah aku seolah bercermin pada diriku sendiri..sorot mata begitu menyeramkan tapi terlihat begitu sedih..ya,itulah aku..sorot mata mengutuki diri sendiri..tapi bersumpah takkan membiarkan orang lain menjadi aku..sejak sumpahku dihari kebangkitan..aku ingin memegang semuanya..aku ingin kebahagiaan terpancar dalam hidup mereka di sekitarku..aku tak takut memegang kesedihan sendirian..entah sejak kapan, ketakutan kebencian..menyertai keberadaanku..jadi aku tak takut bila sedih sendiri..aku tak igin melibatkan orang lain bersamaku..hari ini aku bermain drama bersama Mike..semoga Yo tak mengetahui penyamaranku..””

“”3 September

Tak kusangka waktuku sudah dekat..aku menulis kata terakhirku ini disamping Yo yang tengah tertidur pulas disampingku..badanku terasa panas..dia membawaku jauh dari semuanya..dia bilang dia ingin bersamaku..tapi, waktu tak mengijinkan kami bersama dalam waktu lama..penyakitku semakin memburuk..tapi aku menyembunyikan itu dari Yo..semalaman, harum tubuhnya melumpuhkan seluruh pikiranku..aku teringat akan perkataan kakek dan berlari dari sana agar menyelesaikan tugasku sebelum waktu tiba..tapi dia mendekapku dengan hangat dan tak melepasku..aku berteriak ..tapi panas tubuhku tak tertahankan..aku lemah..ku akui aku lemah saat itu..kata kata lembutnya..membuatku ingin bersamanya dan melepaskan segalanya..tapi aku sadar..janjiku di hari itu..harus ku penuhi bagaimanapun caranya..tapi untuk sementara..aku ingin bersandar padanya..karena firasatku berkata..aku takkan menemuinya lagi..””

Tulisan itu berhenti disana.Luna menutup buku itu dan memeluknya sambil menangis.

‘Apa kakak benar-benar menganggapku sebagai adikmu??kenapa Terlalu banyak hal tak ku ketahui tentangmu kak..tapi, sebegitu menderitakah dirimu kak? Sebegitunya sampai kau mengutuki dirimu sendiri untuk memikul segala kesedihan??kakak terlalu naïf!kakak ingin melakukan segalanya sendirian,padahal banyak orang menyayangi kakak!!terlalu banyak orang tak menginginkan kematian kakak!!aku..aku juga ingin kakak hidup bahagia bersamaku!!aku ingin..kakak disini..karena Luna sayang kakak..Luna ingin meminta maaf pada kakak..karena Luna hampir membunuh orang yang kakak cintai..karena bisikan seorang Hyena..Luna juga menembak kakak..Luna…’Luna terus menangis.pintu kamar itu tiba-tiba terbuka. Luna terkejut. Di depannya berdiri seorang pria tampan paruh baya memakai portable hitam berlis kuning dan earphone biru dongker memandanginya sambil melihat sekeliling.

“Apa yang kau lakukan disini,Luna?acaranya dimulai sebentar lagi..”ujarnya menghampiri Luna.

“Hei,kenapa kau menangis?apa kau tak ingin bertunangan denganku..sampai-sampai melarikan diri ke tempat ini?”ujar laki-laki itu jahil sambil mengusap lembut rambut Luna yang kini sepanjang rambut Rena,kakaknya.

“Aku hanya..mencoba untuk melihat kenyataan..sekaligus meminta restu..agar dia mengizinkan pertunangan kita..Mike”ujar Luna tersenyum sambil memeluk erat buku hitam itu.Mike terlihat makin bingung.

“meminta restu? Pada siapa,Luna?kau ini..sakit ya?”ujar Mike sambil memegang kening Luna.Luna memegang kedua tangan kekar Mike dan menutup kedua matanya.

‘aku meminta izin pada kakakku,Rena..orang yang dulu sangat kau cintai Mike..’

“Luna?buku ini..”ujar Mike berusaha mengingat.seolah de javu dia melihat sebuah buku hitam bertuliskan death note yang berdebu itu.Luna langsung mencium pipi Mike.seketika Mike terkejut dan mukanya merah padam.

“Ayo pergi,Mike..katamu semuanya sudah menunggu di bawah,kan?” Luna melihat portable kakaknya yang terpasang di telinga Mike. Sejak hari dimana dia memberikan portable itu pada Mike, kondisi Mike semakin membaik. Wajah periangnya menghiasi harinya.

“Portable itu…kau jaga baik-baik,kan?”

“Hah?iyalah..entah kenapa,ketika mengenakan portable ini..aku merasa tenang..sepertinya ada sesuatu yang membuatku begitu lega..aku tak tahu apa itu..”Luna menghela napas. Dia memang tak bisa mengalahkan kakaknya..walau orang berkata dialah yang telah menyembuhkan Mike..kenyataannya, Rena yang telah membuat Mike kembali seperti dulu.

“Nah tuan putri..jangan pasang muka lusuh gitu dong!gak enak benget ngeliatnya..”ujar Mike tersenyum sambil memandang Luna. Luna memeluk Mike dan tersenyum.

“Mike..aku senang bisa bersama denganmu..tapi, apa kau senang bisa bersamaku?”

“pertanyaan bodoh..aku tak mungkin bertunangan dengan orang yang aku benci..tentu saja aku senang bisa bersamamu..”

“Mike.Pergi yuk..”

“Luna..dari tadi juga..ayo,kita turun!”Luna melepaskan pelukannya. Dia tersenyum menatap kamar berdebu kakaknya disaat Mike tengah menutup pintunya.

‘kakak..kini Mike sudah tak apa-apa..walau kemarin,dia seperti orang gila karena kakak menghilangkan satu hal berharga miliknya..tapi kini dia sudah bisa tersenyum lagi,kak..sejak aku berikan barang milik kakak..tapi apa kakak tahu, jika Mike masih mengingat kakak..hatinya hanya untuk kakak selamanya.kini izinkan aku berbahagia dengannya kak..dengan orang yang pernah membuat kakak tertawa.lagi pula, kakak sudah bertemu Yo disana,kan? Kakak pasti bahagia..Tuhan itu adil kak..Dia takkan membiarkan kita tersiksa selamanya..’Luna menggenggam erat tangan Mike dan tersenyum lembut menatapnya.

End

1 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda